بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamualaikum wr.wb.
Happy Reading kawan kawaan!!❤'Cak,netra hitam pekat njenengan yang selalu membuat saya terpikat,tapi sayang,saya ndak mampu menatap itu terlalu lamat,karena itu bukan ranah hak saya,maaf cak'.
~Gistara
Embun menitik di pagi hari,matahari malu-malu mulai menampakkan diri,hari ini hari penjemputan dan pengambilan raport para santri,setelah melakukan ujian semester ganjil dan ujian Madrasah diniyah.
Kemarin malam hujan deras, meninggalkan rintik hujan sisa semalam sehingga pagi ini hawa dingin menusuk sampai membuat gigi gemeretuk. Pagi yang sangat dingin tidak menjadi alasan bagi para santri untuk melakukan jama'ah sholat subuh,mereka tetap sholat jama'ah, setelah sholat subuh,para santri bergegas mengambil kitab dan bulpoin lalu ngaji sorogan kitab kuning yang di pimpin oleh Ning Nasla,anak dari bunyai A'yun dan kyai Ma'ruf Billah.
Setelah ngaji sorogan dan piket pondok para santri membereskan barang yang akan di bawa pulang sambil menunggu orang tuanya datang menjemput dan mengambil raport. Semua santri pulang hari ini tapi tidak dengan pembina dan pengurus pondok,baik pondok putra maupun putri,mereka akan pulang besok,karena memastikan semua santri di jemput dengan walinya atau sanak keluarganya. Begitu pula dengan Gistara baru boleh pulang besok karena ia menjadi pengurus departemen kekeluargaan.
Semua santri sudah pulang ke rumahnya masing masing,kali ini sholat jama'ah ashar terasa sangat berbeda karena hanya ada mbak mbak pengurus dan pembina. Gistara pergi ke kamar,kamarnya kosong,hanya ada Gistara dan mbak Tasya saja,mereka berdua santai santai di lantai yang beralaskan karpet kanbal. Disini memang tidak memakai dipan,hanya ada kasur lantai dan karpet kanbal.
"Mbak Sya,besok sampean pulang pagi atau sore?" Tanya Gistara memecah keheningan
"Sore kayanya Gis,aku belum pesen tiket kereta" jawab mbak Tasya sambil rebahan dan memakan camilan.
Gistara hanya ber-oh ria,ia lalu membereskan baju baju dan barang yang akan di bawa pulang besok. Setelah kegiatannya selesai,Gistara dan mbak-mbak lainnya melakukan sholat maghrib lalu bersantai santai lagi,karena kegiatan ngaji sorogan dan kegiatan pondok libur.
Sebelum tidur,dan setelah sholat isya' Gistara menyempatkan diri untuk mengaji Qur'an walaupun hanya 3 halaman. Di rasa sudah mengantuk akhirnya Gistara mencari posisi nyaman untuk tidur dan menempatkan badannya se enak dan se nyaman mungkin.
Jam 3 dini hari Gistara terjaga dari tidurnya, ia melirik ke arah jam lalu bangun dan pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu lalu sholat qiyamul lail dan berdzikir kemudian melangitkan hajat dan keinginannya, lama sekali,entah apa yang dia minta.
Qiyamul lail adalah Sholat sunnah yang di lakukan di sepertiga malam,bisa sholat tahajjud sholat witir,sholat taubat dsb.cmiiw..Sambil menunggu shubuh ia kembali menderas Al qur'an.
Adzan Shubuh mulai berkumandang,Gistara menyudahi menderas qur'annya lalu membangunkan mbak mbak yang belum bangun dan di ajak untuk sholat berjamaah.Selepas sholat shubuh, Gistara dan Mbak Fathima menyapu halaman pondok putri lalu di lanjutkan dengan menyapu dan membersihkan ndalem,setelah selesai semua,Gistara kembali ke pondok pukul setengah delapan pagi,lalu dia bersiap siap untuk pulang,kali ini dia pulang sendiri,tidak di jemput ayahnya,Gistara sendiri yang meminta katanya biar pernah pulang tanpa di jemput. Kebetulan rumah Gistara dan pondok jaraknya tidak terlalu jauh, masih satu kabupaten,ia memilih pulang naik ojol saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gistara
Fiksi Remajalangsunng baca aja yaa, makasiiii lovvv ,<3 Banyak bahasa jawanyaaa!! Wkwkwkwk