5. Tamu merepotkan 🥀 (Gistara Pov)

13 3 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamualaikum wr.wb.
Happy Reading kawan kawaan!

"Kini,asa yang tinggi itu mulai merendah menampakkan diri,melambai, meminta untuk di genggam hati."

Gistara~

Pukul 07.35

"Gistara,pripun jawabannya?."

"Jawaban apa ya cak?"

"Kamu belum di sanjangi mbah yai?"
Sanjangi: di kasih tau

"Tentang apa nggeh,maaf,kulo nggak mudeng."

Tak ada jawaban dari cak Amar,sekitar sudah 10 menit lamanya aku menunggu balasan pesanku akhirnya cak Amar membalas juga. Jawabannya cukup singkat hanya 2 kata

"Tentang saya." Balasnya singkat tanpa ku tahu apa maksudnya,aku tak ingin memperkeruh pikiranku dengan khayalan khayalan fana, tentang khayalan aku dan dia bisa bersama, tentang praduga bahwa yang memintaku kepada mbah yai adalah ia, aku tak mungkin membiarkan pikiranku berkelana hingga ujung dunia,secepatnya aku menyadarkan diri dari lamunan,membalas cepat pesannya.

"Tentang njenengan?."
"Maaf kulo semakin ngga mudeng."

Aku mencoba memperjelas apa yang sebenarnya dia sampaikan.

"Maaf kalo saya membuat sampean bingung, jadi kemarin sebelum sampean sowan, saya meminta ke mbah yai untuk menyampaikan niat baik saya ke sampean,sebenarnya saya di suruh untuk menyampaikan sendiri,tapi saya belum berani." Balasnya panjang.

"Saya rasa,mbah yai pasti sanjang ke sampean kan,soalnya kemaren pas sampean selesai sowan dari ndalem raut wajah sampean nggak seceria biasanya." Balasnya lagi yang sukes membuat denyar aneh dalam hati.

Entah aku harus bersyukur atau bagaimana,ternyata orang yang selama ini ku kagumi dalam diamku dialah orang yang meminta diriku ke mbah yai.

Aku membalas pesannya apa adanya,dia mempertanyakan jawabanku lagi, aku tak tau harus memberi jawaban yang bagaimana,aku tak mungkin menerima lamarannya sedangkan aku belum berbicara serius kepada ayah dan keluarga, aku meminta waktu untuk menjawab ini, ia memberiku waktu hanya sampai liburan ini selesai,jadi mau tidak mau secepatnya aku harus berbicara dengan ayah dan keluarga tentang hal ini.

*kalau mau lihat chatnya Gistara sama cak Amar versi lengkap,silakan mampir ke akun instagram wp_queen.aulby*

Aku termenung masih tak menyangka, kembali kusadarkan diriku sendiri bahwa ini bukan mimpi, tapi di lain sisi aku enggan menikah muda,umurku ini masih belasan tahun, bukankah dalam membina rumah tangga harus siap lahir batin? Rasanya lahir dan batinku belum siap untuk menjalani rumah tangga, membangun rumah tangga kan bukan hanya sekedar perihal saling mencintai,tapi juga secara finansial kita harus dibekali ilmu yang mumpuni, aku belum mempunyai itu semua,lalu jika aku menikah muda, apa yang akan terjadi jika aku belum benar benar siap.

Tapi menolak cak Amar bukanlah suatu kebenaran,aku dan dia saling mencintai dalam diam kita masing masing, jika aku menolak lamarannya sama saja aku membohongi hatiku sendiri,bukankah ini yang dulu aku impikan,dilamarnya dan hidup bersamanya?

GistaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang