Chapter 1

769 143 55
                                        

EZAR NOAH
D 6617 HR • HONDA HR-V

Sesuai titik ya bu

Ya.

Mohon ditunggu

Begitulah isi percakapan online sehari-hari seorang Ezar Noah Adhitama. Pria muda berusia 23 tahun yang iseng menjadi driver taxi online. Iya, iseng. Pria yang kini sedang kuliah semester 8 itu memilih jadi driver taxi online karena jadwal kuliahnya yang tinggal skripsi dan dia juga ingin merasakan susahnya cari uang.

Terhitung sudah sebulan dia jadi driver. Beragam customer sudah dia temui. Dari yang baik, sabar, suka ngajak ngobrol, sampai yang ketusnya minta ampun.

Selama ini, Ezar selalu dapat bintang 5. Nggak heran sih, karena dia pandai ngatur emosi. Waktu dapat pelanggan yang banyak mau pun dia turutin aja maunya apa. Kalau salah dia langsung minta maaf. Luluh deh akhirnya.

Ada lagi kelebihan Ezar, orangnya on time. Dia juga pintar cari jalur untuk menghindari macet. Seperti saat ini, dia sudah masuk komplek perumahan untuk menjemput pelanggannya barusan. Padahal jalan utama menuju ke komplek itu sedang macet, tapi Ezar ambil jalan lain. Meskipun lebih jauh, tapi perkiraan dia untuk sampai ke lokasi penjemputan lebih cepat itu benar.

Ezar membuka kaca saat mendekati seorang wanita yang kira-kira lebih muda 4-5 tahun dari ibunya. "Ibu Shara?"

"Iya." Wanita bernama Shara itu langsung masuk dan duduk di bangku belakang.

"Lokasinya sudah sesuai titik ya, Bu?"

"Iya. Tolong agak cepet ya. Acaranya udah mau mulai."

"Baik, Bu. Tapi di jalan utama lagi macet, jadi saya ambil jalan lain. Sedikit lebih jauh dan gak enak jalanannya tapi lebih cepat sampainya."

"Iya iya, terserah pokoknya cepat sampainya." Jawab Shara lalu dia sibuk dengan ponselnya.

Ezar menyalakan musik pelan untuk memecah keheningan. Shara menyimpan ponselnya lalu memandangi jalanan.

"Jalanannya nggak enak ya..." celetuk Shara.

"Iya, Bu. Maaf ya."

"Kenapa minta maaf? Kamu yang rusakin jalanannya?"

"Bukan, Bu. Maaf udah lewat jalan yang nggak enak."

Shara tersenyum tipis. "Kamu masih muda kayaknya? Kenapa udah kerja? Nggak kuliah?"

"Kuliah, Bu. Ngisi waktu luang aja daripada nganggur." jawab Ezar jujur.

"Kuliahnya gimana kalo kerja gini?"

"Kebetulan saya sudah masuk semester 8 akhir, cuma ngerjain skripsi aja. Jadi banyak waktu kosongnya."

Shara ber-oh-ria sambil ngangguk-ngangguk. "Uangnya buat tambahan biaya kuliah ya, nak?"

Ezar senyum sedikit. "Iya, Bu. Lumayan, bantu orang tua."

"Kamu kuliah dimana? Jurusan apa?"

"Di Universitas Harapan Bangsa, jurusan hukum."

"Eh? Anakku juga kuliah disitu. Dia semester 6 sekarang."

"Jurusan apa kalo boleh tau?"

"Jurusan Ekonomi Bisnis."

"Oh, masih satu gedung sama saya, Bu."

"Sebentar." Shara menjeda percakapan mereka, lalu dia mengeluarkan ponsel untuk menelpon seseorang.

"Halo, Pi..."

"Pi, kayaknya Mami nemuin driver yang pas buat Adara."

"Dia satu kampus sama Adara, lebih bagus dong."

My Beloved ChauffeurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang