Chapter 8

506 115 71
                                        

Jangan lupa vote & komen yang banyak💕
Happy reading🫶🏻

Pagi menjelang siang ini Ezar lihat majikan kecilnya itu agak memoles wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi menjelang siang ini Ezar lihat majikan kecilnya itu agak memoles wajahnya. Dia udah curiga kalo kebiasaan Adara kumat lagi. Begitu cewek itu masuk ke dalam mobil, Ezar langsung basa-basi.

"Hari ini di kampus ada bazar buku, lo nggak mau lihat?"

"Nggak." tolaknya mentah-mentah tanpa mikir dulu.

"Oke." Ezar juga langsung jawab.

"Anterin gue ke cafe Teras Kota."

Kan. Kumat lagi, kan.

"Nggak mau. Tugas gue nganter lo kuliah."

"Tugas lo nganter gue kemanapun gue mau." balas Adara dengan suara tegas dan galak.

"Adara, udahan lah. Kuliah aja dulu, nanti juga dapat pacar. Nggak perlu lo harus ketemuan berkali-kali sama cowok-cowok dari aplikasi itu."

Adara menyilangkan tangan dan kakinya sambil bersandar. "Ini cowok yang paling lama chattingan sama gue. Sekarang kesempatan gue ketemu sama dia. Besok dia udah pergi ke luar kota lagi buat kerja. Gue yakin gue bisa sama dia."

"Dia kerja di luar kota? Bisa lo ldr?"

Adara berdecak. "Dipikir nanti lah. Yang penting gue bisa jadian dulu sama dia."

"Ini yang terakhir, kalo besok lo masih bolos-bolosan kaya gini, gue resign aja." ancam Ezar. Serius, dia sendiri udah capek sama Adara yang nggak berubah. Dengan terpaksa Ezar melajukan mobil menuju cafe yang dimaksud Adara.

Sebelum turun, Adara merapikan rambutnya dulu. Dapat dia lihat dari ekor matanya kalo Ezar juga sedang merapikan rambutnya.

"Mau kemana lo?"

"Turun."

"Gue gak minta temenin."

"Gue mau makan."

Adara merotasikan bola matanya lalu turun mobil, diikuti Ezar yang jalan agak berjarak di belakangnya.

Beda dari sebelumnya, kali ini cowok yang ditemui Adara udah datang duluan. Adara langsung bisa mengenali, sepertinya emang udah cukup akrab. Ezar ambil duduk jarak 2 meja dari posisi Adara. Dia masih bisa samar-samar dengar obrolan mereka tapi gerak gerik mereka bisa terlihat dengan jelas.

Ezar nggak ada kegiatan lain selain main hpnya sambil nunggu makanannya datang. Sesekali dia ngelirik Adara yang asik ngobrol sama cowok di depan dia.

"Nggak bener, baru ketemu udah pegang-pegang tangan." gumam Ezar sendiri saat lihat si cowok elus-elus tangan Adara.

Ezar ngelihatin mereka terus sampai saat pelayan nganterin minuman mereka. Si cowok tiba-tiba ngasihin hpnya ke Adara.

Adara naikin alisnya. "Apa ini?" tanyanya.

My Beloved ChauffeurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang