Jangan lupa vote & komen yang banyak🫰🏻
Happy reading🩷"EJAAAA BANGUN!"
"BERISIK!"
Ezar makin rapat nutupin tubuhnya dengan selimut. Setelahnya dia menerima pukulan bertubi-tubi. Pukulan biasa, bukan digebukin.
"ENYAH KAU JENGLOT!" Ezar nendang-nendang kakinya ke udara dari balik selimut.
"Manggil apa tadi?"
Dengar suara yang lebih lembut tapi menusuk, Ezar langsung menyingkap selimutnya. Sang Ratu di rumahnya udah berdiri sedekap dengan tatapan maut. Di belakangnya ada Si Jenglot—Gala—yang seolah jadi ajudan Sang Ratu.
"Bun..." Ezar nyengir. "Eja absen dulu hari ini. Minggu depan deh janji ikut CFD." Ezar kalo di rumah dipanggil Eja. Kebiasaan dari kecil manggilin Gala karena nggak bisa ngomong pake akhiran R.
Olahraga pagi bersama tiap weekend adalah rutinitas wajib keluarga Adhitama, kecuali Mada karena jadwal dia di rumah sakit yang tidak tentu. Tapi kali ini, Ezar yang mau absen karena benar-benar capek. Dulu waktu masih jadi sopir ojol, dia masih bisa ikut, tapi sejak jadi sopir Adara, capeknya bukan cuma fisik tapi juga pikiran.
Gimana nggak? Cewek itu banyak banget tujuannya kalau mau pergi. Nggak mungkin langsung menuju tempat tujuan, tapi diselingi mampir-mampir. Entar mampir cuma buat drive thru es krim atau kentang goreng. Masalahnya buka disitu, tempat tujuan awal dengan kedai es krim itu nggak searah. Jadi Ezar harus muter-muter dulu. Mau dibelokin ke kedai lain, orangnya nggak mau.
"Kasian banget suami elo nanti waktu lo ngidam."
"Apa? Ngomong apa?"
"Nggak."
Untungnya keluhan Ezar waktu itu nggak didengar Adara. Kalo saja kedengaran, nggak tau deh, mungkin Ezar bakal dipecat.
Jadi, bisa dimaklumi kenapa hari ini Ezar absen olahraga pagi. Dan Ezar juga berterima kasih sama Shara karena memberinya libur sabtu dan minggu. Alasan Ezar dapat libur saat weekend itu karena Kenan dan Shara juga libur kerja. Kalo anak gadis mereka mau kemana-mana, bisa sama mereka. Tapi...Adara nggak bisa janji kalo dia nggak ada acara saat weekend, jadi dia bilang ke Ezar untuk selalu siap saat dia minta anterin.
Yustika—bundanya Ezar—duduk di sebelah Ezar sambil natap curiga. "Bunda perhatiin akhir-akhir ini kamu kelihatan kurang semangat, wajahmu juga kayak lelah banget. Ada masalah sama kuliah kamu, Ja?"
"Capek sama dosbingnya dia tuh, Bun. Banyak mau." Mada nongol dari balik pintu diwaktu yang pas.
Yustika mijitin kaki Ezar yang masih terbungkus selimut sambil natap Ezar dengan iba. "Anak laki-laki harus kuat. Boleh ngeluh tapi nggak boleh nyerah. Oke? Semangat, bentar lagi udah pake toga."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Chauffeur
FanfictionEzar, anak kedua dari 3 bersaudara yang berasal dari keluarga kaya. Ayahnya seorang pengusaha, Bundanya seorang ibu rumah tangga yang selalu dimanjakan oleh sang suami. Ezar menuruni sifat mandiri dan tidak suka menganggur dari Ayahnya. Diam-diam, E...