Ezar, anak kedua dari 3 bersaudara yang berasal dari keluarga kaya. Ayahnya seorang pengusaha, Bundanya seorang ibu rumah tangga yang selalu dimanjakan oleh sang suami. Ezar menuruni sifat mandiri dan tidak suka menganggur dari Ayahnya.
Diam-diam, E...
Kenalan dulu sama yang muncul dan disebut di chapter ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selamat pagi, Adara..." sapa Ezar saat Adara duduk di bangku belakang.
"Hmm."
"Hari ini ke kampus kan? Gue nggak mau anter kemana-mana kalo nggak kuliah dulu." ancam Ezar lalu mulai menjalankan mobil.
"Iya, bawel. Gue juga lagi nggak mood. Elo pulang jam berapa entar?"
"Gue ada bimbingan jam 11, nggak sampe jam 12 juga udah kelar."
Ezar bisa lihat Adara ngangguk-ngangguk dari spion. "Lo tinggal dimana?"
Tiba-tiba banget? Tapi Ezar tetap jawab jujur. "Di rumah. Kenapa?"
"Gue boleh pinjem dapur lo nggak?"
TIBA-TIBA BANGET? Ezar melihat Adara dari spion dengan wajah bingung. Adara juga bisa lihat mata bingung Ezar dari spion.
"Gue nggak boleh Mami nyentuh dapur. Nggak boleh masak apapun. Gue cuma mau nyoba bikin kue..." Adara nggak ngelanjutin omongannya karena Ezar terus melihatnya melalui kaca spion.
"Bukan gue ngelarang, tapi gue nggak enak kalo tiba-tiba bawa cewek ke rumah." Alasan saja sih. Ezar belum mau kalo Adara tau dia anak keluarga berada. "Dapur temen lo yang di apart waktu itu nggak bisa?"
"Cheryl? Nggak bisa. Dia nggak masuk hari ini, ada acara sama keluarganya."
"Temen lo yang lain?"
Adara geleng-geleng. "Ya udah nggak papa kalo nggak bisa." balasnya dengan suara memelas.
"Emm...gue ada temen cewek tinggal di apart. Nanti gue tanyain."
"Eh? Nggak usah. Gue nggak enak lah. Nggak pernah kenal masa langsung main-main di dapur apartnya."
"Santai aja. Mereka temen gue dari maba."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
