1.Satu malam

1.6K 45 36
                                    

Mohon maaf jika ada kesamaan tokoh,karakter,alur,cerita ini murni pemikiran otak saya sendiri!!

⚠️Vote dulu baru baca⚠️

*Alvino versi terbaru*

Kenapa kalian bisa nyasar ke sini?

Jalur mandiri atau tiktok?

⚠️oh iya,inget ya!!ini lapak ALVINO tolong jangan membawa-bawa nama lapak lain di sini!! terimakasih.

Jangan lupa vote dan komennya yaw💃🐕

Happy reading ✨
.
.
.
.
.

🍡🍡

Dentuman suara musik DJ mengalun keras ditelinga mereka. Suasana ricuh pun menyaluri sebuah club besar. Terlihat sekumpulan pria yang tengah meneguk beberapa minuman-minuman beralkohol.

"nih buat Lo,"ucap Chandra, menyodorkan satu gelas kearah Alvino untuk meminumnya.

Dengan senang hati, Alvino pun segera menerimanya. "Thanks."ucapnya pelan.

"Eh! Apa nih, Lo udah minum banyak Al!"cegah Arlan merebut paksa gelas dari tangan Alvino. Ia tahu betul, laki-laki itu sudah mabuk dan setengah sadar sekarang.

"Ck! Apaan sih Lo"Alvino berujar sinis. Lalu merebut kembali gelas yang berada di tangan sahabatnya dan segera saja ia meminumnya.

Hal tersebut, sontak membuat Arlan menyumpah serapahinya, ia menatap nyalang ke arah Alvino.

"Gobl*K! Awas Lo, nanti tepar minta bantuan gue!"ujarnya kesal, lalu menatap kearah tiga sahabatnya yang sudah tepar, ia harus tetap waras, agar bisa membawa temannya pulang. Dan selain itu, ia takut dimarahin emaknya.

Beberapa menit setelah Alvino minum, minuman yang diberikan Chandra padanya, ia sudah bergerak gelisah ditempatnya. Ia merasakan ada sesuatu yang aneh pada dirinya, panas. Itulah yang ia rasakan sekarang.

"Oh, shit!"Alvino membuka dua kancing kemeja atasnya, kemudian pergi dari sana. ia berjalan ke arah luar, dan meninggalkan para sahabatnya.

*****

Malam ini terlihat gadis cantik, sedang menelusuri lorong apartemen yang terlihat sangat sepi saat ini.

Terlihat ia kebingungan mencari kamar dengan nomor yang tertulis di ponselnya.

Beberapa detik mencari Kaira pun akhirnya sampai didepan kamar nomor 216, tanpa berlama-lama lagi, ia segera memencet bel kamar tersebut.

Di sisi lain Alvino yang sedang berbaring di kasur nya, mendengus kesal saat bel pintu berbunyi.

Ia bangkit dari berbaring nya, saat bel terus berbunyi tanpa henti. Siapakah yang bertamu malam-malam begini, jika itu teman-temannya maka Alvino langsung mengusirnya.

Oh, Alvino baru ingat jika tadi saat di jalan ia sempat memesan makanan, apakah secepat itu datangnya, dirinya saja baru berbaring beberapa menit, pikirnya.

Ia berjalan gontai saat merasakan sakit di kepalanya, Alvino berhasil pulang dari klub ke apart nya dengan bantuan anak buahnya, karena ia tidak mungkin pulang sendiri, dalam keadaan mabuk dan tidak mungkin juga ia meminta bantuan temannya. Alasannya, mereka juga sama-sama mabuk.

"Oh! Shit."Alvino mengumpat, saat rasa panas itu kembali ia rasakan di tubuhnya. Ia menunduk sebentar untuk menormalkan nafas nya dan juga pikirannya.

Di saat ia sudah cukup aman segera ia memasukan pin pintu dan membukanya.

*****

"Aduh, mana sih ini penghuninya?,"kesal Kaira tidak sabaran, ini sudah malam sedang dirinya harus mengantar pesanan orang lain. "Mana ini masih banyak lagi yang belum diantara".

Ngomongin tentang pesanan, saat ini Kaira bekerja sebagai driver makanan, untuk membayar uang sekolah, karena ia tidak ingin merepotkan orang tuanya.

"Mungkin orang nya lagi keluar kali ya?, Aku taruh sini aja lah."final Kaira, lalu meletakkan kresek didepan kamar tersebut, dan ia segera berbalik untuk meninggalkan tempat tersebut.

Namun belum sempat ia berjalan, pintu terbuka dan muncullah cowok dengan rambut berantakan, kancing kemeja bagian atasnya terbuka, pandangan mata nya yang sayu dan dengan bau yang tidak enak. Alkohol, mungkin.

Kaira sempat beristighfar sesaat, saat melihat penampilan cowok di depannya. Lalu tersenyum kecil dan mengambil makanan yang ia taruh dibawah, dan diserahkan pada pemesan nya. "Dengan mas Alvino,?"tanya kaira memastikan.

Cowok didepannya tidak menjawab, ia menatap Kaira dengan lekat, lalu mendekat kearahnya dan mencekal lengan Kaira dengan kuat.

"K-kamu mau ngapain,?"ucap Kaira ketakutan dengan jarak yang sedekat ini. "Jangan macam-macam dengan saya."

Alvino hanya tersenyum tipis, kemudian langsung menggendong Kaira dipundaknya seperti karung beras dengan tiba-tiba. Hal itu sontak membuat Kaira menjerit keras, dan refleks menjatuhkan kresek di tangannya.

Alvino membawa gadis itu ke kamarnya, setelah sampai laki-laki itu langsung mengunci pintu dengan rapat. Kemudian segera menurunkan perempuan itu dari gendongannya.

"K-kamu mau ngapain si-mmphh!!"belum sempat Kaira menyelesaikan perkataannya, Alvino sudah lebih dulu membungkam mulutnya dengan bibirnya, tangannya memeluk pinggang gadis itu dengan erat.

"Tolong.... Tolo... mphh!"Kaira berteriak parau, tubuhnya lemas, benar-benar lemas.

Tanpa menghiraukan teriakan dan tangisan gadis itu, Alvino terus menciumnya dengan kasar.

Alvino kembali menggendong gadis itu seperti karung beras, kemudian menghempaskan begitu saja di atas ranjang. Kedua tangannya membuka kancing kemejanya sendiri.

"Tonight, you are mine forever!"ucap laki-laki itu, disertai dengan senyum semirik di wajahnya.

*****

Jangan lupa untuk follow akun ini! Vote dan komennya juga wajib banget!! Aku tunggu notifikasi dari kalian. Tandai kalo ada typo.

Karena ini masih bab pertama jadi masih bingung mau ngomong apa sama kalian.

Cerita ini hanya fiksi belaka jadi jangan dibawa ke real life ya atau ditiru.

Oke salam sayang dari pacarnya jisung nct💋💋 lopyouu >>>>

Follow Instagram @coretanhalu_16

ALVINO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang