6.Kecewa!

756 28 6
                                        

Happy reading ✨

Bugh! Bugh!

Tubuh Alvino terbanting hingga menabrak sofa saat ayahnya memukulinya dengan membabi buta.

"BRENGSEK!" Makinya pada sang anak yang sudah tergeletak dilantai akibat pukulan darinya.

Tidak ada kata lain yang terucap selain makian yang selalu Bima lontarkan di setiap satu pukulan mengenai tubuh anaknya.

"Anak kurang ajar! Ayah sudah kerja banting tulang buat kamu, tapi apa yang kamu berikan ke ayah?! Apakah prestasi yang kamu berikan? Bukan Alvino. Yang kamu berikan justru rasa malu!"ucap Bima dengan penuh emosi dan juga hardikan.

Malam yang seharusnya di habiskan untuk beristirahat dengan tenang kini tidak berlaku untuk keluarga Orlando. Saat dimana sang putra dari Bima Orlando mengatakan bahwa dia telah menghamili seorang gadis.

"Ayah kira dengan membiarkan kamu tinggal sendiri bisa merubah sifat kamu yang seperti orang bod*h!" Ucap Bima menatap anaknya emosi. "Tapi ayah salah! Kamu justru semakin tidak tau diri! Dimana otak kamu Alvino?!" Lanjutnya.

"Apakah didikan yang ayah lakukan ke kamu ini kurang? Sampai kamu jadi begini!"ucapnya lagi.

Alvino yang mendengar perkataan ayahnya terkekeh lirih, kemudian bangkit dan menatap ayahnya.

"Ayah bilang didikan?" Tanya Alvino.

"Bukankah selama ini ayah sibuk dengan bisnis?" sambungnya sengaja menjeda perkataaannya. "Apakah ayah tau? Alvino begini gara-gara perlakuan ayah yang tidak pernah peduli sedikitpun pada Alvino!".

"Ah! Alvino tau, didikan yang ayah maksud itu didikan dengan uang. Ayah mendidik Alvino dengan uang, bukan?"tanyanya yang langsung membuat Bima terdiam bisu.

"Dan bodohnya Alvino baru menyadari,. Bahwa Alvino dewasa dengan uang bukan dengan didikan ayahnya!" Sambungnya terkekeh.

"Alvino rasa apa yang Alvino perbuat bukanlah kesalah besar! Mengingat bahwa ayahnya tidaklah jauh lebih brengsek dan kurang ajar pada anaknya!".

Bugh!

Kepala Alvino tertoleh ke samping akibat Bogeman yang ayahnya berikan.

"Kamu..."ucapan Bima terhenti ketika mendengar panggilan lembut dari seorang wanita paruh baya yang berada disampingnya sedari tadi dengan pandangan berkaca-kaca ke arah dua orang bermarga Orlando.

"Mas! Kamu gak seharusnya kaya gini!" Ucapnya lembut. "Aku tau Alvino salah, tapi bisakah kita omongin ini dengan kepala dingin!"sambungnya mengusap lengan suaminy.

"Vina! Kamu itu kenapa terus belain Alvino. Kamu tau kan perlakuan Alvino ke kamu?!"ucap Bima tak habis dengan pola pikiran sang istri, padahal selama ini Alvino tidak pernah menganggap Vina adalah ibunya, walaupun ibu tiri sekalian.

Vina hanya tersenyum kemudian mendekat ke arah Alvino. "Kamu gak papa kan nak?" Tanyanya. Kemudian memegang pipi Alvino yang terdapat luka lebam, namun segera Alvino tepis.

"Enyahlah! Anda dari hadapan saya!"ucap Alvino tajam.

"Jaga ucapanmu Alvino! Dia ibu..."ucapan Alvino terhenti kala Vina mengisyaratkan untuk diam.

ALVINO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang