(Disarankan untuk membaca ILLUSION season pertama dulu agar alurnya nyambung)
Mereka saling jatuh cinta setiap saatnya.
"Touch her and i will kill you!" Neteyam Te Suli Tsyeyk'Itan.
"Touch him and i will kill you!" Atury'vi Te Amure Asya'Ite.
Hanya...
Makasih buat kalian yg udah ngebikin semua fanfic bikinan aku jadi rame! Ngerasa bruntung banget punya kalian.
Love Neteyam~
◌ ୨ ♡ ୧ ◌
Metkayina, atau bisa disebut suku Karang. Desa Awa'atlu telah memiliki Olo'eyktan baru, setelah Tonowari memutuskan untuk melepas jabatannya.
Ao'nung, putra dari Tonowari dan Ronal.
Usianya sudah cukup dewasa untuk menggantikan ayahnya, setelah pelatihan yang memakan waktu yang cukup lama akhirnya ia benar-benar diberikan tanggung jawab untuk memimpin Clan-nya.
Ini sudah satu bulan berlalu, secepatnya seorang Olo'eyktan harus memiliki pasangan yang tentunya nanti menjadi Tsahik.
Masih ingat dengan Kauri? Salah seorang gadis suku Metkayina yang pernah menjadi tambatan hati Ao'nung. Itu dulu beda dengan sekarang setelah Kauri menolak pernyataan cinta itu secara halus dan baik, Ao'nung sadar bahwa bagaimana pun ia berusaha itu tidak akan membuat Kauri membalas perasaannya.
Akhirnya ia menghilangkan perasaan itu dan lebih fokus berlatih menjadi seorang Olo'eyktan. Namun cinta memang tidak tau tempat dan waktu, Ao'nung jatuh cinta kembali dengan seorang gadis yang menjadi murid ibunya.
Gadis yang sedikit cerewet dan sama keras kepalanya dengan dirinya, tidak ada sehari pun terlewati tanpa pertengkaran antara dirinya dan gadis itu. Istilahnya benci menjadi cinta.
◌ ୨ ♡ ୧ ◌
Atury'vi sedang sibuk mengemasi barang-barang keperluan dirinya dan Neteyam yang akan mereka gunakan saat tinggal didesa Awa'atlu nanti. Mereka akan menghadiri pernikahan Ao'nung.
Yang lainnya akan pergi juga tentunya terkecuali Jake dan Neytiri yang tidak ikut karena merasa sudah terlalu lelah untuk berpergian terlalu jauh. Faktor usia yang tidak muda lagi tentunya.
Senyuman tipis terbit di wajahnya saat melihat istrinya sedang sangat fokus dengan kegiatannya saat ini.
"Sibuk sekali?" ucapnya setelah mendaratkan satu kecupan singkat di pipi Atury'vi.
Atury'vi yang dicium tidak menoleh sedikit pun, ia sudah terbiasa tentunya diberikan serangan tiba-tiba dari Neteyam. Suaminya.
"Aku rindu laut biru Awa'atlu" ada binar kebahagiaan yang sangat terlihat jelas di mata Atury'vi.
Neteyam mengangguk menyetujui "Kita akan berangkat besok,"
"Tapi kau yakin tidak apa-apa? kau baru saja pulih, wajah mu masih sedikit pucat"
Bahkan setelah satu bulan lamanya, penyakit tidak terdeteksi itu masih sering Atury'vi rasakan. Mual, pusing, lemas dan wajahnya yang memucat secara tiba-tiba. Baru beberapa hari ini ia sudah merasa lebih baik.
"Aku kuat, Neteyam. Jangan buat aku merasa tidak berguna disini!" ujarnya dengan cemberut.
Neteyam menghela nafas sejenak, ia memindahkan barang yang tadinya ada di tangan Atury'vi ke meja kayu didepannya. Ia pegang kedua tangan istrinya sambil memberikan tatapan dalam memberitahukan seberapa cemasnya dirinya.
"Tidak. Hey? Atury lihat aku, aku hanya tidak mau kau kenapa-kenapa..."
Atury'vi menutup rapat matanya sambil menghembuskan nafas berat, ia buka matanya dan menatap balik manik mata kuning itu. Secara tiba-tiba ia berjinjit untuk memberikan kecupan singkat di bibir Neteyam.
"Aku akan baik-baik saja, percayalah"
Neteyam tersenyum dibuatnya. bagaimana pun keadaan istrinya, Atury-nya tetap cantik dan menggemaskan. Selalu.
"Sekarang berhenti menatap ku seperti itu! minggir, aku harus menyelesaikan berkemas!" ia menyuruh suaminya untuk bergeser kesamping. Neteyam menurut saja dan berjalan ke sudut ruangan lain untuk mengambil sesuatu yang sudah sedari siang ia simpan.
Ditaruhnya sebuah kantung berbahan kulit hewan di meja didepan Atury'vi. Gadis itu memandang kebingungan.
"Kau bilang butuh sedikit tambahan lagi untuk hiasan mu?" Neteyam menjawab kebingungan istrinya.
Mempunyai suami seperti Neteyam memang seberuntung itu, pria yang peka dan sangat mudah menunjukkan seberapa ia sangat mencintai istrinya. Atury'vi mengangguk dengan semangat, ia segera bergerak untuk menyempurnakan hiasan dadanya yang belum sepenuhnya selesai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bulu burungnya cantik" puji Atury'vi sesaat setelah menyelesaikan kegiatannya.
Malam sudah semakin larut pun dengan udara dingin yang kian menyapa kulit, Atury'vi berjalan kearah Neteyam yang sedari tadi sudah berbaring anteng di dalam kantung tidurnya.
Kantung tidur milik mereka berbeda, di buat lebih lebar dan panjang hingga dapat menampung tiga orang dewasa didalamnya. Untuk ukuran tubuh Atury'vi yang lebih mungil tentunya menyisakan ruang yang begitu banyak ketika mereka hanya tidur berdua.
"Sudah selesai? kemarilah, kau butuh tidur" Neteyam merentangkan kedua tangannya menyambut Atury'vi masuk kedalam dekapan hangatnya.
Atury'vi menunjukkan senyum lucunya akhirnya ia masuk kedalam pelukan suaminya. Neteyam terkekeh gemas dibuatnya saat ia melihat pergerakan Atury'vi yang sedang mencari posisi paling nyaman untuk berisitirahat didalam pelukannya.
Tidak ada satu malam pun yang terlewat tanpa mereka tidur berpelukan bahkan saat sedang bertengkar. Mereka akan menyelesaikan permasalahan saat akan tidur.
"Mengantuk?"
Gadis itu mengangguk dengan mata sayu-nya, lagi dan lagi Neteyam selalu berusaha menguatkan diri untuk tidak terlalu sering menyentuh istrinya sendiri karena Atury'vi sangat menggemaskan dimatanya.
"Mimpi indah, my universe..." ucapannya memelan saat Atury'vi sudah mulai memejamkan matanya, terlihat polos seperti anak kecil.
Dikecupnya bibir istrinya sebagai pengakhiran sebelum akhirnya ikut terlelap masuk ke alam mimpi.
◌ ୨ ♡ ୧ ◌
Maaf pendek;) bcs aku lagi males begete!
Mood ku lagi jelek pren! jadi maaf ya?
Eh tau gak sih? kalau di bikinin ceritanya sendiri, kisah cintanya Lo'ak x Tsireya, Kiri x Spider, Ao'nung x Readers dan Tuk x Azorx tuh lucu banget tau!