Parents

1K 121 24
                                    

Anyonghaseoooo~

Bentar lagi tamat ni book~

Terimakasih buat semua readers ku yang masih setia sama ini fanfic!

Lope sekebon buat kalian♥️

◌ ୨ ♡ ୧ ◌

Bulan berganti hingga kini usia kandungan Tsireya dan Kiri menginjak usia bulan keenam. Atury'vi telah sehat kembali, rahimnya kembali seperti sediakala dan mereka semua berharap yang terbaik untuk kehamilannya nanti.

Namun beberapa hari ini Atury'vi kembali mengalami sakit seperti saat dulu awal-awal ia dan Neteyam menikah. Pucat, mual dan pusing itu cukup membuat Atury'vi kembali cemas.

Ia sering berpikir, apakah memang bukan takdirnya untuk menjadi seorang ibu?

Kalau begitu ia benar-benar gagal menjadi seorang istri, menantu bahkan gagal menjadi seorang wanita. Sakit sekali rasanya.

Hari ini Neteyam tidak ada dirumah lagi, oleh karena itu Atury'vi memutuskan berburu untuk makan malam. Ia berkeinginan berburu Yerik. Setelah menyiapkan peralatan berburunya Atury'vi segera berangkat ke lokasi dimana biasanya kawanan Yerik mencari makan.

"Sudah ku duga, pasti kalian disini" senyuman lebar terbit di wajahnya, Atury'vi langsung menajamkan penglihatannya saat membidik satu Yerik yang terlihat sendirian.

SYUUT

Sekali tembakan panah berhasil menancap sempurna di alat pernafasan hewan itu, Atury'vi bergerak cepat mengambil hasil buruannya tak lupa ia membacakan doa yang biasanya Na'vi lakukan ketika berhasil mendapatkan buruannya.

Saat sampai di rumah ternyata Neteyam sudah pulang, pria itu langsung mengambil hasil buruan istrinya yang langsung dibawanya ke dapur sementara Atury'vi meletakkan alat buruannya di tempat semestinya.

"Masih merasa pusing?" tanya Neteyam, ia memeluk tubuh istrinya dari belakang. Pipi kanannya ia dekatkan dengan pipi Atury'vi, menempel layaknya di beri lem perekat.

Atury'vi tertawa lepas dibuatnya, satu tangannya terangkat mengusap pipi kiri milik suaminya "Aku baik-baik saja,"

"Neteyam..." raut wajah Atury'vi berubah sendu saat ia memanggil nama suaminya.

Neteyam menutup matanya, ia tengah menikmati usapan lembut tangan Atury'vi di pipinya "Katakan" ucapnya belum mau membuka matanya.

"Bagaimana jika kehamilan ku nantinya akan sama seperti saat itu?"

"Atury ... berhenti berpikir seperti itu,"

Atury'vi menghela nafas panjang "Aku takut gagal lagi"

Dengan perlahan Neteyam memutar tubuh Atury'vi hingga kini mereka berhadapan, ditangkupnya kedua pipi istrinya dengan tangan besarnya. Dapat ia lihat setitik air mata mengalir dari sudut mata Atury'vi.

"Kau tidak pernah gagal, Neymita adalah kebahagiaan pertama kita sebagai orang tua"

"Tidak ada kegagalan didalamnya, bahkan jika harus menunggu lebih lama lagi, aku tidak masalah dengan itu asalkan bersama mu. Itu cukup"

ILLUSION 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang