Sejak terakhir kali Rezan mengatakan bahwa ia ingin bersama dengan Klaudia. Sejak dimana ia ingin menghabiskan banyak waktu bersamanya dan sejak hari itu pula Rezan tak pernah ingin melepaskannya.
Rezan tahu, Klaudia tidak pernah bersungguh-sungguh mengatakan bahwa perempuan itu juga menyayanginya. Rezan juga tak pernah meminta hal tersebut kepadanya. Yang terpenting Klaudia selalu ada menemaninya.
Hingga ia sadar bahwa apa yang selama ini Rezan pertahankan tidak akan bisa benar-benar ia miliki. Binar mata itu memang ada, namun bukan untuk Rezan. Tawa itu memang mengudara, sayangnya tidak ditujukan padanya.
Tidak apa-apa, sekali lagi tidak apa-apa.
Rezan hanya ingin melihat senyumnya lebih lama, bahkan kalau bisa lebih dari selamanya. Sayangnya kata selamanya tidak pernah ada dalam dunia yang fana ini.Genggaman itu masih sama hangatnya seperti pertama kali Rezan menggenggam tangan Klaudia. Begitu pun sakitnya. Tepat di ulu hati, Rezan merasakan bahwa Klaudia pergi meninggalkannya padahal perempuan itu masih ada di sini, di depannya dengan se-cup ice cream rasa vanilla.
“Rezan, aku mau cerita,” ucap Klaudia antasias. Netranya bahkan berkedip lucu.
“Apa?”
“Dua minggu yang lalu aku dapat hadiah.” Iya benar, dua minggu sebelumnya adalah hari ulang tahun Klaudia yang ke 22 tahun. “Aku dapat hadiah kotak musik lucu. Suaranya bisa jadi pengantar tidur buat aku. Kamu tahu nggak hadiahnya dari siapa?”
Ia menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu sembari tetap memfokuskan pandangannya ke arah perempuan yang sangat ia puja. “Siapa?”
“Kak Marko!! Kamu tahu? Itu hadiah yang paling berkesan buat aku. Unik sekaligus lucu.”
Benar, Rezan tak pernah memberikannya hadiah seunik itu. Rezan hanya memberikan sebuah kalung berbandul hati dengan permata yang ada di setiap sisinya.
Tidak apa-apa. Sekali lagi tidak apa-apa. Rezan masih bisa memberikannya hadiah yang lebih lucu di kemudian hari.
“Oh iya?”
“Iya!! Aku seneng banget!!”
Dengan tetap memperhatikan bagaimana Klaudia bercerita, yang bisa Rezan tangkap adalah kekasihnya itu luar biasa bahagia. Bahkan Rezan tidak pernah melihat Klaudia sebahagia ini sewaktu bersamanya.
Rezan senang melihat Klaudia senang meskipun bukan karenanya.
Hatinya memang sakit, tapi rasa sayangnya jauh lebih besar daripada itu. Bukankah Klaudia beruntung memiliki Rezan? Iya, Klaudia memang beruntung memiliki kekasih yang tidak mengharapkan balasan apapun darinya.
Rezan, ayo sakiti hatimu untuk yang kesekian kali!
ㅤ
Dia, 25 Februari 2023
_________________
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA ✓
General Fiction[ ONESHOT ] Karena mereka punya kisahnya sendiri. © bubbletiess ✨