"Putri Ysabelle, Tuan Pangeran Hugo sudah menunggu Anda di Eden Forest." Terdengar suara dari balik pintu.
Putri Ysabelle mematut penampilannya di depan cermin. Gaun biru menutupi mata kaki dan rambut yang digelung tinggi berpita biru menutupi hatinya yang tak secerah langit. Lilianne memasangkan kalung di leher jenjang sang putri.
"Anda sudah siap, Yang Mulia." Lily tersenyum.
Putri Ysabelle segera keluar diiringi Lily menuju Eden Forest. Di tengah jalan Putri Ysabelle bertemu Perwira Tinggi Yeshaya yang juga akan ke sana.
"Yang Mulia." Perwira Tinggi Yeshaya memberi hormat.
Putri Ysabelle mengangguk.
"Selamat pagi. Kita bertemu lagi di sini. Apakah tidur Anda nyenyak semalam?" Tanya Putri Ysabelle.
"Ah, Tuan Putri masih mengingat tempat pertemuan pertama kita." Perwira Tinggi Yeshaya tersenyum. "Kami balik cukup larut. Kurang lebih pukul 12 malam, setelah itu kami tertidur karena sedikit lelah."
"Pangeran Hugo dimana? Kenapa Anda sendiri?" Tanya Lilianne. "Ah maaf bila pertanyaan saya lancang." Sambungnya.
"Oh tidak. Pangeran Hugo meminta saya mengambil barang yang tertinggal, jadi saya balik untuk itu." Jawab Perwira Tinggi Yeshaya.
Mereka memasuki areal Eden Forest yang dijadikan tempat Jamuan Teh. Di sana sudah ada keluarga inti kedua belah pihak, acara dimulai sebentar lagi. Para undangan akan datang.
"Hari ini sepertinya akan sangat ramai." Perwira Tinggi Yeshaya tersenyum lagi setelah mengamati tempat yang mereka masuki.
"Iya, acara ini biasanya hanya terjadi di acara-acara penting keluarga saja. Karena Yang Mulia akan dilamar dan meninggalkan negara jadi harus dilakukan acara jamuan teh ini bersama para keluarga bangsawan. Di alun-alun dekat jembatan Frowles pun dilaksanakan acara minum teh untuk rakyat." Jelas Lilianne. "Kejadian putri raja menikah keluar negara itu sudah lama tidak terjadi di sini, mungkin ini adalah kali ketiga setelah 80 tahun."
"Yang Mulia." Sapa Perwira Tinggi Yeshaya kepada Pangeran Hugo yang sedang duduk di mejanya. Ada kursi kosong di sebelahnya. "Ini barang permintaan Anda." Perwira Tinggi Yeshaya menyelipkan sebuah kotak kecil ke tangan Pangeran Hugo.
"Saya permisi ke tempat saya dulu." Pamit Perwira Tinggi Yeshaya. Lilianne segera membuntutinya sambil berlari menuju pelayan lain yang sibuk menyiapkan hidangan.
"Selamat pagi, Yang Mulia. Apakah tidur Anda nyenyak?" Tanya Putri Ysabelle.
"Tidak terlalu." Jawab Pangeran Hugo singkat.
Putri Ysabelle mengisi tempat duduk yang disediakan.
Hari ini mereka terlihat serasi karena Pangeran Hugo pun mengenakan baju bernuansa biru yang sama dengan Putri Ysabelle.
Undangan mulai berdatangan. Putri Ysabelle bisa melihat beberapa keluarga besarnya atau keluarga bangsawan lain sudah mulai menuju tempat duduknya. Tak lama, Pangeran Gabriel, Harrison, dan Jeshava terlihat berlarian saat memasuki Eden Forest. Mereka terlihat panik karena sudah mulai ramai.
'Pasti mereka terlambat bangun.' Batin Pangeran Hugo.
"Yang Mulia." Sapa mereka bertiga pada Putri Ysabelle dan Pangeran Hugo kemudian berlari lagi menghampiri Perwira Tinggi Yeshaya yang sudah menanti mereka.
"Baginda Raja Armand Hawkins dan Baginda Raja Alexander Halstead memasuki areal pesta." Terdengar suara penjaga.
Semua undangan berdiri. Kedua raja kerajaan itu dan permaisurinya masuk ke tempat pesta dan segera duduk di kursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Royal in Love
FanfictionPutra Mahkota Hugo Jacques Hawkins dijodohkan dengan putri dari negeri lain, Ysabelle Jasmine Halstead karena persahabatan kedua Baginda Raja. Berita pernikahan mereka mengejutkan banyak pihak karena sudah menjadi rahasia umum bahwa Pangeran Hugo be...