Jungkook terduduk, kepalanya menunduk. Ia berada di salah satu taman yang sangat amat sepi, ntah karena tidak ada yang mengetahui taman ini, atau mungkin tempat yang terpencil.
Berada jauh dari kota dan juga pedesaan, ntah siapa yang membuat taman ini.
Taehyung berada di hadapan jungkook, tatapannya begitu sangat lekat dan juga hangat.
Berbeda dengan jungkook, ia memikirkan setiap perkataan ayah nya. Ibunya memang selalu membela dirinya, tetapi terkadang ibu tidak akan mengerti perasaan anaknya sendiri. Memberi saran dan arahan bukan lagi jalan untuk jungkook, ia malah semakin tersesat dalam diamnya. Ia semakin kalut dengan fikiran nya, beberapa saat ia termenung dengan berbagai fikiran serta memikirkan cara untuk terus di jalan yang tepat, namun nyatanya sulit.
Ia mendongak, menatap taehyung dengan tatapan yang sulit untuk di artikan, "Aku akan membantu mu menemukan tubuh mu." Putusnya. Ia menatap dengan keyakinan yang begitu ketara saat ini.
Taehyung terperanjat kecil, ia menyunggingkan senyuman. Kemudian mendekati jungkook dan berjongkok karena ia tidak mau jungkook mendongak hanya untuk menatapnya. Jungkook tentu mengikuti taehyung, kali ini tubuh duduk nya sejajar dengan taehyung yang berjongkok menatap nya.
"Benarkah?" Tanya taehyung memastikan. Tentunya ingin sekali mendapatkan respon yang sangat amat ia inginkan. "Iya." Jawab jungkook lagi. Dan ya, berhasil membuat Taehyung senang.
Taehyung berdiri meloncat, ia menatap jungkook dengan binar mata yang begitu terlihat bahagia.
"Tetapi ada imbalannya." Taehyung langsung terdiam. Ia menatap tak suka pada jungkook. Mengapa harus selalu ada imbalan di atas kebaikan? Cih, manusia memang aneh.
Jungkook tersenyum tipis, sangat tipis. Ia tidak akan membatin karena Taehyung akan membaca nya. Taehyung memiliki kemampuan yang biasa di miliki oleh para hantu. Tetapi, apa taehyung sungguhan hantu?.
Pada akhirnya Taehyung bertanya, "Apa yang kau inginkan?" Tanya nya dengan begitu malas, terlampau hapal dengan sifat manusia, termasuk dirinya (?).
Jungkook terkekeh kecil, ia mengusap mata kanan nya yang mengeluarkan setetes air mata, kemudian menatap taehyung, "Aku tidak akan memberitahu mu, kau harus berjanji akan menepati hal itu setelah aku berhasil menemukan tubuh mu. Bagaimana, tae?" Jawab sekaligus tanya nya.
Taehyung memincingkan mata nya, tidak terima karena jungkook tidak memberitahu hal apa yang pemuda itu inginkan darinya.
"Kau harus menjawab, ya/oke." Sela jungkook sebelum Taehyung mengucapkan jawaban. Hal tersebut sontak mendapatkan decakan keras dari taehyung. Apa-apaan ini? Manusia yang berada di hadapannya, sungguh menyebalkan, untung saja tampan.
Taehyung akhirnya mengangguk mengiyakan perkataan jungkook, "Okee!" Jawabnya dengan lengan terangkat satu dan jari yang membentuk simbol oke ( 👌🏼 ).
Jungkook tersenyum menang, ia kemudian berdiri dan berlalu begitu saja tanpa mengatakan apapun lagi pada taehyung. Taehyung jelas saja semakin merasa bingung dengan pemuda bermarga jeon itu.
Ia mengikuti jungkook dari belakang, perlahan dan tidak akan di ketahui oleh jungkook.
Jungkook berjalan terus menerus. Hingga tiba di tempat yang pada malam itu ia kunjungi, tempat dimana pertama kali ia bertemu dengan taehyung.
Ia berdiri di pinggir bukit tinggi yang terlihat begitu menyejukkan hati dan mata. Menghirup udara dengan terburu-buru, ia kemudian memejamkan matanya. Hati nya tidak berkata, namun fikiranya masih saja berjalan kemana-mana.
Taehyung masih setia berada di belakang jungkook, tanpa jungkook ketahui, mungkin. Tetapi nyatanya, jungkook tau taehyung ada di belakangnya.
Jungkook berkata dalam hati, bahwa dirinya tau taehyung berada tepat di belakang tubuh nya. Taehyung sempat terkejut, tetapi kemudian ia tersenyum dan menampakkan dirinya.
Taehyung berdiri di samping jungkook, jungkook pun sudah tau, namun ia tetap memejamkan matanya. Tubuh tegap nya terasa semakin berat.
Umurnya menambah, beban akan semakin bertambah. Umur tidak akan pernah berkurang, tetapi terus menerus bertambah. Ia menyesal karena hadir di kehidupan yang tidak nyata namun terasa menyakitkan baginya.
.........
Sekarang pukul sepuluh malam. Posisi masih tetap sama, tidak ada yang berubah dan tidak ada yang berbeda. Taehyung masih setia berada di samping jungkook, sesekali membuka pembicaraan namun berakhir tidak mendapatkan jawaban apapun dari jungkook.
Dan mereka diam sedari tadi, sudah berapa jam mereka hanya diam dalam kesunyian. Dan Taehyung sudah berkali-kali mendengar suara perut jungkook yang berbunyi meminta di isi. Memberikan saran apapun tidak akan di dengar oleh sang empu, membuat nya malas untuk berbicara lagi, walaupun lewat telepati.
Jungkook berbalik tiba-tiba, membuat Taehyung terkejut dan menatap pemuda di sampingnya degan heran.
"Pulang." Jawab jungkook. Ia tau bahwa Taehyung akan bertanya, terlihat dari gelagat Taehyung sendiri. Taehyung yang semula aneh sekarang mengangguk sebagai persetujuan.
Mereka berjalan beriringan, tanpa percakapan tentunya. Jungkook tidak suka banyak berbicara. Karena ia tidak suka saat dirinya di temani dan di ajak mengobrol dengan fikiran yang masih kacau, maka mulut nya tidak akan terkontrol untuk membicarakan tentang kehidupannya.
Seperlunya saja ia berbicara, ia akan menjarak setiap kalimat yang ia ucapkan, berhati-hati saat mengeluarkan pertanyaan, jawaban, percakapan ringan. Begitu ia perhatikan karena ia tidak ingin seseorang merasa tidak nyaman dengan pembicaraan nya, tetapi orang-orang seperti seenaknya kepada dirinya.
Lama berdiam, melamun di tengah berjalan sungguh membuat nya tidak merasakan bahwa dirinya sudah sampai di rumah.
Ia tidak lewat pintu depan, hanya lewat jendela kamarnya yang tidak di kunci namun tertutup rapat.
Jungkook masuk kedalam kamarnya dan langsung berbaring lagi. Ia tidak begitu perduli dengan perutnya yang meronta ingin di isi, karena ia sedang tidak mau makan apapun. Dan lagi seperti nya ibu tidak memasak apapun, mereka sepertinya sudah berangkat dan jungkook jelas tidak perduli sedikit pun.
"Pergilah, besok aku akan mulai mencari tubuh mu, tae." Jungkook tiba-tiba berucap membuat taehyung yang duduk di jendela terkejut. Ia menatap jungkook yang berbaring tengkurap dan kemudian, "baiklah, akan ku tunggu. Dadah jeon." Jawabnya kemudian menghilang begitu saja seperti angin yang bertiup ntah kearah mana dan menabrak kemana.
Jungkook menghela nafas berat. Ia mengubah posisi tubuhnya menjadi terlentang, memejamkan matanya kembali.
Kemudian membuka nya lagi, setelah itu melepas alas kaki yang masih ia pakai. Setelah nya mengambil ponsel yang sama sekali tidak pernah ia bawa terkecuali ia ingin. Menekan aplikasi musik, dan menyetel lagu yang sering ia dengarkan. Playlist yang berisikan lagu-lagu barat semua, begitu menenangkan baginya m volume yang tidak terlalu besar membuat nya merasa begitu damai.
Setelah itu, ia melempar sembarangan ponselnya kesamping ranjang, dan ia kembali berbaring lalu tertidur dengan musik yang berputar serta lagu yang terus berganti setiap beberapa menit.
.
.
.
.
.TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
breathe or not
Teen Fictionpada akhirnya, mati bukanlah pilihan yang tepat untuk mendapatkan ketenangan. bxb! this is kookv not vkook. jeon jungkook. kim taehyung.