Taehyung tidak habis fikir, bagaimana bisa manusia setampan jungkook ingin sekali mengakhiri hidupnya.Taehyung tidak mengerti apa jalan fikirin pemuda bermarga jeon itu. sungguh di luar dugaannya.
"Jung, urungkan keinginan mu itu. Aku tidak akan melakukannya. Maaf, bukan aku ingkar janji, tetapi untuk melenyapkan mu aku tidak akan bisa. Jung, aku bukan orang jahat yang ringan tangan. Maaf" kepala taehyung kini menunduk, kedua lengannya bergenggaman.
Jungkook memalingkan wajahnya, ia menatap kekanan. tidak sama sekali menatap taehyung lagi,
"Oke, terimakasih dan selamat tinggal." Ucapannya kemudian berdiri, lalu menjauh dari taehyung yang nampak terkejut.
Taehyung mendongak dan refleks berdiri, ia melihat punggung jungkook yang menjauh dengan langkah kaki yang terbilang santai.
Pada akhirnya, taehyung mengejar jungkook. Tetapi, salah satu bodyguard ayahnya datang dan mencekal lengan taehyung untuk tidak pergi.
"Aku berhutang nyawa padanya, lepas!" Memberontak dan setelah lepas, taehyung berlari mengejar jungkook yang sudah hampir jauh.
Kaki jenjang itu terus menerus berlari, ingin menyesuaikan langkah nya dengan pemuda bermarga jeon yang sudah hampir hilang dari pengelihatan nya.
"JEON TUNGGU!!!" Triaknya. Namun, tidak sama sekali mendapatkan respon apapun. Bahkan jungkook tidak berhenti ataupun berbalik.
Taehyung terus berlari, berharap bisa menahan jungkook. Ia tidak tau kemana arahnya berlari, yang terpenting adalah berbicara kembali dengan jungkook.
Jungkook tiba di danau, ia tidak memperdulikan triakan demi triakan yang berasal dari mulut taehyung.
Jungkook terduduk menyila. ia menatap danau yang sering kali ia tatap dan kunjungi.
Mata itu bergerak gelisah menatap genangan air dalam di depannya. Tetapi, bibir nya tersenyum. Ntah apa yang di fikirkan oleh pemuda jeon ini.
"Apakah mengakhiri kehidupan yang seperti ini, akan membuat ku bahagia? Menyuruh seseorang membunuh ku dan ya, seseorang itu menolak. Aku bisa melakukannya sendiri, tetapi aku mau ada orang lain yang menyaksikan kematian ku. Bohong jika aku tidak lelah dengan kehidupan ku. Apa yang harus aku perbaiki didalam kehidupan ini? Ya, mungkin danau akan bosan mendengarkan ku bercerita tentang kehidupan ku yang sama sekali tidak pernah naik. Bahkan, aku menjadi seperti buronan yang tengah di cari kemana-mana. Mengapa? Orang tuaku sudah perduli kah? Atau mereka ingin aku kembali lalu mereka melenyapkan ku dengan pukulan yang bertubi-tubi beserta makian? Hah.. Lalu sekarang aku harus apa? Menjalani kehidupan yang mati dengan jiwa yang sudah hilang? Sial, jika tau seperti ini aku tidak ingin lahir sekalian."
Jungkook lagi-lagi melupakan apa isi hatinya kepada angin dan danau yang tidak hidup. Tetapi setidaknya hatinya tenang walaupun ia tidak yakin jika dirinya bisa.
Tidak ada air mata, dan tidak ada satupun yang bisa membuat jungkook menangis saat ini. Ia sudah kebal, air matanya tidak akan pernah turun lagi.
Jungkook masih tersenyum, sekarang matanya tidak beralih kemana pun, hanya menatap lurus dengan tatapan yang sulit di artikan.
Kemudian, jungkook berdiri. langkah kecil ia lakukan untuk maju kedepan sana.
Di sertai dengan senyuman, jungkook terus melangkah sedikit demi sedikit. Apa yang akan dia lakukan? Otaknya benar-benar sudah tidak bisa berfikir jernih.
Ia akan menenggelamkan tubuhnya pada danau yang selalu mendengarkan ceritanya. Benar! Jungkook akan mengakhiri hidupnya.
"JUNGKOOK!!"
Brughhh
"Tidak, kumohon jangan!" Taehyung menarik jungkook lalu mereka terjatuh bersama kebelakang. Dan taehyung secara refleks memeluk jungkook dari belakang.
Benar-benar mengejutkan bukan? Taehyung mengejar jungkook sangat jauh, dan bisa di rasakan nafas taehyung tidak beraturan.
Suara isakan terdengar oleh jungkook. Tidak, jungkook masih terdiam kaku.
"Jangan.. tolong." Ucap Taehyung lirih.
Jungkook berbalik, lengan taehyung yang melingkar memeluk perutnya dia lepaskan secara halus.
Menatap mata taehyung yang mengeluarkan setetes demi setetes air mata. Hati jungkook terasa sakit melihatnya.
Ia mengusap pelan air mata yang terus keluar dari mata indah taehyung, kemudian tersenyum,
"Mengapa menahan ku, tae? Kau tidak ingin melakukannya, bukan? Aku bisa sendiri sekarang." Ujar jungkook dengan tersenyum teduh.
Jarang, jungkook jarang sekali berperilaku lembut. Bahkan mungkin tidak pernah. Namun Taehyung adalah orang pertama yang dapat perlakuan seperti ini darinya.
"Tidak, jangan. Aku bisa membuat mu lebih baik. Jung, meninggalkan dunia tidak akan membuat mu bahagia. Bersamaku, ayo bersamaku. Menjalani kehidupan baru bersama ku. Itu imbalan sekaligus keinginan ku. Jangan mengakhiri semuanya jung, kehidupan mu masih sangat panjang." Perkataan taehyung membuat jungkook mempertahankan senyumannya, bukan, senyuman itu tidak tampak seperti kebahagiaan.
Tidak perduli lagi, taehyung memeluk jungkook sangat erat. Dan taehyung dapat merasakan bahwa jungkook terkejut akan itu.
Namun tidak melepaskan, taehyung semakin erat memeluk jungkook dan menenggelamkan wajahnya pada dada jungkook.
Hanya kenyamanan yang taehyung rasakan, sedangkan jungkook terdiam kaku dengan lengan menggantung hendak membalas pelukan taehyung namun ragu.
Taehyung mendongak, ia menatap wajah jungkook dari bawah. Rahang tegas, wajah berkulit coklat dan tatapan yang selalu tajam namun teduh.
Ntahlah, taehyung merasa nyaman di pelukan jungkook. Matanya masih berair, dirinya tidak tau mengapa melakukan ini, tetapi hatinya yang menyuruh nya.
"Tae, aku tidak akan bisa hidup lebih lama--
YAK! hentikan ucapan mu sialan." Taehyung memotong ucapan jungkook yang mana membuat jungkook terkekeh geli.
Lihat? Taehyung menangis membalas perkataan jungkook namun jungkook malah terkekeh. Hey, ini bukan candaan yang lucu.
Dan akhirnya, jungkook membalas pelukan taehyung. Ia melingkarkan kedua lengannya pada pinggang taehyung.
"Mengapa melakukan ini? Naluri mu masih berjalan tae. Dirimu masih waras." Jungkook berucap lagi. Kali ini matanya menatap taehyung, dan sedikit menunduk untuk mendapati wajah taehyung yang terlihat begitu menggemaskan.
Taehyung pun masih mendongak, ia menyangkal "Siapa bilang aku gila? Aku melakukannya karena hatiku yang meminta dan tubuhku yang menginginkan nya. Secara naluri memang aku ingin mendekati mu." Setelah menjawab perkataan jungkook, taehyung menutup mulutnya dan kembali menenggelamkan wajahnya.
jungkook tertawa, lucu sekali ternyata. Ia tidak pernah seperti ini. Dan baru mengetahui bahwa taehyung sangat menggemaskan.
"Mau menjalani kehidupan bersama ku, taehyung?"
"Huh? Jelas aku mau. Ayo membangun kehidupan baru bersama ku."
"Baiklah, mari lakukan."
.
.
.
End?
![](https://img.wattpad.com/cover/335841834-288-k780680.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
breathe or not
Fiksi Remajapada akhirnya, mati bukanlah pilihan yang tepat untuk mendapatkan ketenangan. bxb! this is kookv not vkook. jeon jungkook. kim taehyung.