Siang hari yang begitu terik, jungkook terbangun dengan kepala yang begitu pusing. Ia benar-benar tidur terlalu lama seperti nya?
Tetapi akhirnya yang membersihkan diri lalu memakai pakaian yang santai. Jika di tanya ia sekolah atau tidak? Jelas saja sekolah. Ia memakai pakaian santai untuk di dobel, agar ia tidak pulang lagi. Ia tidak lupa akan ucapannya waktu semalam kepada taehyung.
Jungkook menggunakan seragam nya, ini hari sening omong-omong. Kemudian ia mengambil ponselnya dan keluar lewat jendela kamarnya. Sepertinya akan menjadi kebiasaan jungkook.
Jungkook berjalan pelan, walaupun ia kesiangan tetapi ia yakin bahwa kelas belum juga mulai.
Dan benar, saat tiba di sekolah nya. Masih saja sepi, padahal ini hari Senin dan yang pastinya akan ada upacara bendera.
Jungkook berjalan cepat karena gerbang aman di tutup, tepat saat ia melihat lapangan, ternyata upacara tengah di laksanakan. Alhasil jungkook memilih melewati belakang kelas-kelas yang berjejer.
Tatapannya lurus kedepan, langkahnya cepat untuk menuju kelasnya di lantai dua sana. Ia selalu merasa gelisah jika berada di sekolah, ntah karena apa.
Dan ketika ia tiba di kelasnya, jungkook langsung duduk di kursi yang biasa ia tempati. Di ujung sana sudut ruangan kelas yang terlihat begitu sepi dan sunyi.
Jungkook menghela nafas, ia kemudian mengeluarkan ponselnya dan juga earphone, kemudian menyetel musik kesukaannya.
.
Oke kali ini jungkook menyesal karena pulang terlalu cepat, ia mendapati guru BK yang tengah membawa penggaris besar dengan bahan kayu jati yang lumayan tebal?.
Jungkook memaki dalam hati, ia harus lewat belakang sekolah lagi, padahal ini sudah sore. Dan jam pulang beberapa menit lagi, mengapa guru itu terus saja di sana.
Jungkook memanjat pagar belakang sekolah, ia benar-benar melewati pagar tinggi yang sangat amat berbahaya. Terlebih di bawahnya terdapat rumput-rumput liar yang begitu panjang.
Jungkook tidak takut sebetulnya, ia melompat dan untung ia berpijak dengan tepat.
Ia berjalan hati-hati seolah kakinya membawanya masuk kedalam hutan yang begitu rimbun.
Kakinya terus melangkah, bahkan ia baru tau bahwa belakang sekolah nya adalah hutan lebat yang begitu sunyi. Tidak terdengar suara burung tetapi samar-samar ia mendengar suara jangkrik.
Mungkin karena sudah sore. Dan ia tidak tau kearah mana ia berjalan dan dengan tujuan apa? Bahkan selama hampir 3 tahun ia baru tau ada hutan seluas ini? Apa karena sekolah nya yang besar jadi tidak ketara bahwa hutan rimbun berada di belakangnya?.
"Sial." Maki nya dalam hati. Ia benar-benar tidak tau kearah mana ia berjalan. Hanya saja ia senang karena sepi dan juga sejuk. Untung saja tidak hujan, jadi tidak becek.
Tepukan pada pinggang membuat jungkook terkejut dan sedikit terperanjat kecil. Ia menoleh kebelakang dengan cepat, dan ternyata seorang pemuda mungil tengah tersenyum manis kearahnya.
Jungkook berdecih, ia benar-benar ingin mengutuk Taehyung yang jika datang selalu saja mengagetkan nya. Demi tuhan, bocah itu hanya tersenyum manis memamerkan senyum kotak nya yang menggemaskan.
Taehyung terkikik, "hehe maaf jung." Sesalnya namun di sertai dengan tawa kecil yang begitu menyeramkan di dengar.
Jungkook mengangguk dan mengabaikan pemuda itu, ia kembali berbalik dan melangkah maju.
Melihat ada pohon besar yang begitu tinggi, jungkook berhenti sejenak. Menaruh tas ransel nya, lalu membuka baju seragam yang berwarna putih. Ia takut jika seragamnya kotor karena ia begitu malas untuk mencuci apalagi terdapat noda pada baju putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
breathe or not
Teen Fictionpada akhirnya, mati bukanlah pilihan yang tepat untuk mendapatkan ketenangan. bxb! this is kookv not vkook. jeon jungkook. kim taehyung.