Forelsket O8

241 36 14
                                    

[ F O R E L S K E T ]

HIKARU menghela napas melihat bagaimana berantakannya area dapur, ulah Taki dan Eunchae setelah berhasil membuat adonan brownies berbekal resep dari YouTube. Kedua omega itu kompak berdiri di depan oven, memerhatikan lamat-lamat adonan yang sedang dipanggang. Sepenuhnya abai pada kekacauan yang mereka perbuat, karena memastikan brownies itu jadi lebih utama dibanding membereskan dapur—kata Taki, urusan bersih-bersih bisa dilakukan nanti, yang terpenting sekarang, dia harus memastikan brownies-nya betulan jadi secara sempurna.

Penjelasan singkat; sebelum sibuk dengan kegiatan membuat brownies, Taki merengek dulu pada Hikaru untuk memberinya uang membeli bahan-bahan yang diperlukan. Awalnya Hikaru menolak. Ya, yang benar saja, Taki bilang ingin membuat brownies khusus untuk Riki, tapi kenapa ujung-ujungnya jadi Hikaru pula yang harus keluar uang? Jelas dia ogah. Tapi, Taki terus saja merengek, mengatakan jika Hikaru tak setia kawan dan tak mau mendukung keberlangsungan percintaannya. Mendengar itu, lagi, dan lagi, membuat Hikaru menghela napas berat, akhirnya pasrah meski wajah kesalnya tak bisa bohong bahwa ada hasrat ingin mendorong Taki dari lantai dua.

"Rasanya bakal enak nggak, ya?"

"Harusnya, sih, enak. Kan kita udah ikutin step by step-nya."

Taki mengangguk-angguk, membenarkan ucapan Eunchae. Mereka berdua sudah mengikuti semua langkah-langkah sesuai resep, dari takaran tepung, gula, cokelat, telur, dan bahan lainnya tanpa sedikitpun ada yang terlewat.

Sekitar dua puluh lima menit kemudian, brownies selesai dipanggang. Eunchae yang ditugaskan untuk memotong-motongnya mulai mengeluarkan brownies dari oven, segera menjalankan tugas untuk memotong brownies itu menjadi beberapa bagian, sedangkan Taki mengambil alih tugas bersih-bersih karena sudah dipelototi Hikaru yang merasa terganggu pada kekacauan dapurnya. Sehabis selesai, Taki izin ke kamar mandi untuk membersihkan badan dan meminjam pakaian Hikaru sebab bajunya ternodai oleh adonan.

"Nah, selesai deh."

Eunchae tersenyum melihat brownies yang sudah tertata rapi di wadah, tinggal menunggu Taki saja untuk membawakannya kepada Riki.

Tak jauh dari dapur, tepatnya di toilet kamar Hikaru, Taki selesai mengganti pakaian. Tak lupa dirinya berkaca, memperbaiki tatanan rambut yang tadi sempat acak-acakan, mengatur poninya yang mulai memanjang menjadi dua bagian. Mencomot kacamata berbingkai tipis milik Hikaru yang terletak di nakas pemuda itu, memakainya, lantas berpose seakan dia adalah model brand ternama.

Selama dua menit si brunette terus berpose, kemudian tergelak sendiri melihat dirinya dari pantulan cermin yang tampak menggelikan. Dia menyudahi aksinya dan turun menuju Hikaru dan Eunchae yang masih berada di ruang tengah.

"Gimana nih penampilanku? Udah cakep, belum?"

Taki turun dengan senyum lebar hingga lesung samar yang ia miliki ikut muncul dengan malu-malu. Ia berputar-putar memamerkan penampilannya yang tampak lebih baik—mengenakan sweater belang berbahan rajut dipadukan dengan jeans hitam. Tatanan poninya yang dibiarkan jatuh membuat wajah Taki terkesan kian manis, Eunchae yang melihatnya tanpa ragu langsung memberikan dua jempol dan tersenyum.

"Cakep banget!" pujinya.

Berbeda dengan Eunchae yang langsung layangkan pujian, Hikaru justru mengerutkan dahi, "gegayaan banget lo pake kacamata segala." cibirnya.

Taki mengibaskan rambut pendeknya. "Apa kata hater ajalah." balasnya santai, tak terganggu sama sekali dengan cibiran Hikaru.

"Oh, ya, nih brownies-nya." Eunchae memberikan tote bag berisi brownies yang sudah ia tata ke dalam wadah. "Good luck capernya, my bestie." Bahu Taki ditepuk-tepuk pelan oleh Eunchae sesaat kemudian, memberi si brunette semangat.

Forelsket | NikiTakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang