Warning: ⚠️ bab ini mengandung adegan dewasa, kalau belum cukup usia (minimal 17 tahun) jangan baca dulu, ya! Skip ke bab selanjutnya aja. Thanks. ⚠️
.
.
.
.
.
***
"A ... aku ...."
"Bagus, kau pasti akan sangat menyukainya."
Bulu kuduk Keita merinding. Dia tidak pernah bisa mengerti dengan apa yang Zihao pikirkan, apa yang ada dalam isi otak laki-laki bajingan itu.
Bahkan ketika Zihao menariknya dan memojokkannya ke tembok WC sempit tempat mereka saat ini, Keita masih tak mampu mencerna apa yang terjadi sekali pun bibir keduanya sudah saling mengenal.
Keita tanpa sadar membiarkan Zihao dengan leluasa mengunci tangan serta kakinya agar tak memberontak. Namun begitu dia akhirnya tersadar —dengan sangat terlambat —bahwa sedang dilecehkan, Keita segera memberontak dengan sisa-sisa tenaga yang berhasil dikumpulkannya.
"Hppmmhhh ... lepas! Lepaashh!"
Zihao melepaskan tautan bibir mereka. "Kau ini bisa diam tidak!" Langsung membentaknya dalam sekali tarikan napas hingga membuat tubuh Keita kian membeku ketakutan.
Keita seperti orang bodoh, dia hanya diam pasrah ketika Zihao mulai melucuti celananya, dan bahkan menanggalkan celana dalamnya. Apa yang akan Wang Zihao lakukan padanya? Tubuh Keita gemetar, seluruh tangannya dingin, dan pikirannya kosong. Dia ketakutan, namun sama sekali tak bisa melawan.
Zihao membalik tubuh Keita menghadap ke tembok dan detik itu juga belahan bokongnya merasakan benda lunak dan panjang menyentuh belahan pantatnya, rasanya menggelikan dan menularkan getaran aneh, membuat dadanya berdebar-debar. Tengkuknya merasakan ditindih oleh lengan Zihao bersamaan dengan sesuatu itu berusaha melesak masuk ke dalam anusnya.
Tangan Zihao yang satunya lagi berusaha membuka arena privasi Keita, membuatnya agak sedikit menungging sambil berdiri. Tanpa banyak pikir Zihao langsung melesakkan kejantanannya untuk masuk, membuat Keita yang sama sekali tak siap berteriak kesakitan. Rasanya seperti tubuhmu sedang dibelah menjadi dua dari dalam.
"Aarghhh!"
Dada Keita berdetak hebat, tanpa menunggunya sedikit terbiasa dengan milik Zihao, dia langsung menggenjotnya cepat-cepat, membuat tubuh Keita terhentak-hentak. Zihao memegang pinggang ramping Keita sementara pinggulnya tak henti menyodomi siswa yang selalu diganggunya itu. Sementara sang korban sedang sangat kacau, dia mencakar-cakar tembok dan memegang apa pun yang dapat dipegangkan agar tubuhnya tak ambruk meksi pun sudah dipegangi oleh Zihao hingga kuku-kukunya patah.
"Ahhh, kau sungguh sempit, Keita. Wow ahh aku tak menyangka."
Zihao memejamkan matanya keenakan, merasakan kejantanannya dijepit oleh lubang hangat Keita yang memanjakan miliknya. Sementara Keita, dia hanya diam sambil mengigit bibirnya, berusaha untuk tak mendesah sedikit pun dengan air mata yang mulai basah membasahi pipinya.
Ketika otot-otot tubuhnya mulai tertarik, Zihao mengeram dalam sembari memeluk Keita dari belakang, menumpahkan semua spermanya ke dalam anus Keita hingga membuatnya melotot merasakan sensasi hangat memasuki setiap celah dari dirinya.
Zihao mengulangi perbuatannya memerkosa Keita hingga 3x hingga jam pulang sekolah berakhir, membuat wajah Keita pucat pasi karena kelelahan dan pingsan di kamar mandi.
Zihao melirik Keita yang terkapar di lantai ketika tengah memakai celananya kembali, tersenyum puas dengan apa yang dilakukannya sebelum akhirnya pergi dari toilet sekolah. Meninggalkan Keita sendirian dengan seluruh tubuhnya berbau sperma.
Ketika telinga Keita mendengar pintu ditutup dan suara langkah kaki Zihao pun terdengar semakin menjauh, perlahan sepasang kelopak matanya mulai terbuka. Sambil memandangi atap sekolah, Keita mulai menangis tanpa suara.
Itu adalah awal dari penderitaannya yang jauh lebih mengerikan.
Setidaknya Keita ingin melupakan kejadian hari itu di toilet, tetapi Zihai justru sebaliknya, dia justru semakin menindas dirinya, memperlakukannya semena-mena seakan dia adalah sampah yang hina.
Sambil mengancam akan menyebarkan video percintaan mereka agar beasiswa Keita dicabut, Zihao memanfaatkannya sebagai pemuas nafsunya, dia jadi sering memanggilnya ke tempat-tempat sepi dan melakukan hal-hal tak terpuji itu padanya.
Terkadang sesekali Zihao akan beralasan belajar kelompok dengan Keita ketika yang terjadi sebenarnya adalah dia yang dikerjai semalaman suntuk hingga seluruh tubuh Keita rasanya mati rasa.
Terhitung sudah tiga bulan semenjak Keita menjadi budak seks Zihao, akhir-akhir ini Keita merasa ada yang sesuatu yang salah dengan tubuhnya, dia merasa sakit, tubuhnya cepat lelah, pegal-pegal, kadang juga merasa mual dipagi hari atau ketika tengah mencium aroma-aroma tertentu.
Hari ini adalah puncak dari semua keluhan yang Keita alami, pagi itu sebelum berangkat sekolah Keita terus muntah-muntah, terhitung sudah 5x dia keluar-masuk kamar mandi dan memuntahkan cairan bening yang terasa pahit hingga membuat tubuhnya begitu lelah, belum lagi rasa pusing yang melandanya.
Karena ibunya terlalu khawatir dengan kondisi tubuh putra semata wayang mereka yang memang memiliki alergi terhadap makanan-makanan tertentu, dia membawa Keita pergi ke rumah sakit meski pun harus dengan sedikit paksaan. Di tempat itu, sepasang suami-istri tersebut mendapati fakta mencengangkan tentang putra tunggal mereka.
Sambil menahan raut murka diwajahnya, laki-laki awal 40-an itu menemani sang istri untuk melihat keadaan Keita di ruangannya. Dia sedang berbaring sembari chating dengan temannya yang menanyakan kabar Keita yang tak masuk sekolah hari ini.
"Hei, Ma, Pa," sapa Keita dengan suara agak serak, "apa kata dokter? Aku tak sakit parah, 'kan?" tanya Keita santai. Itu hanya mual dan pusing, dia pasti hanya demam, terutama karena kebanyakan pikiran akibat dibully di sekolah.
Ibunya mengusap rambut Keita lembut. "Berapa usia anakku ini? Hmm."
Keita mengernyit bingung. "Tahun ini aku baru menginjak 17 tahun, Ma," jawab Keita, “kenapa bertanya?”
"Oh, ternyata putra kecilku ini sudah beranjak dewasa. Apa kau sudah punya pacar, Keita?"
Keita hampir tersedak ludahnya sendiri akibat pertanyaan sang ibu yang diluar dugaannya. Lalu sesaat kemudian dia tersadar, mengapa orang tuanya menanyakan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah mereka singgung?
🍁🍁🍁
Notes. Saking frustasinya gue sampe mikir ini part ena-enanya bisa diskip aja gak sih??? 😭
Btw sorry baru bisa update sekarang, dobel update deh biar seneng.
26.03.23 🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST SCENE | Wang Zihao x Keita
FanfictionWarning: bxb 18+, m-preg (?) Tag: Boysplanet, Ciipher *** Bagai bintang di langit yang tak kan pernah bisa diraih, penyesalan selalu datang diakhir. Begitulah kira-kira penyesalan seorang pria bernama Wang Zihao yang kini hanya dapat memandang Teraz...