mantan leader RS

1K 43 0
                                    

Happy reading ❤️
++++++++++++++++++++++++++++++++++
"Tersenyum lah meski hatimu menjerit dan percaya lah setiap masalah yang menimpa mu akan selesai"

~ Maudy ~

🦋

"Dia blom muncul" ucap seorang cwok dengan rokok yang di apit di antara jari telunjuk dan jari manisnya.

"Tunggu bentar lgi,dia gk bakalan ngecewain Lo"

"Ini sudah satu jam bro bisa bisa gw berjenggot disini"

"Tunggu aja bentar lagi mungkin dia masih ngerjain tugas"

El tidak mendengarkan apa kata Bima dia menghisap rokok di tanganya dan menghembuskan seolah masalah yang dia pikiran kan ikut keluar bersama asap yang di keluarkan.

Mereka sudah menunggu Maudy di atas rooftop untuk menanyakan masa kecil nya bersama El. Mereka menunggu Maudy mulai jam 2 siang sekarang tepat jam 3 lebih 5 menit.

"Gw pulang Bim"

"E-eh gimana sama...." Belum selesai Bima menyelesaikan perkataannya langsung di serobot saja oleh El

"Besok aja gw cpek"

Mereka berdua menyambar tas yang tadi terbuang sembarangan.

Saat dia turun ke tangga dia menabrak seseorang.

"Uhuk uhuk sorry"

"Napa lu buru buru"

"Eh El gw mo ngasih tau uhuk" ghivar yang .
masih sesak karena berlari.

"Butuh minum?" ucap El sembari menyodorkan air pada ghivar.

"Thanks bro" ghivar menyambar botol di tangan El dan diteguk hingga tandas.

"Gini El Maudy gak bisa datang kesini gara gara Maudy jenguk abangnya lagi sakit"

"Abang?"
'sejak kapan udy punya Abang'

"Iyah El tolong maapin yah ini bukan kemauan dedek Maudy kok"

"Ya"

El langsung pergi dari situ tanpa mengajak teman teman nya, El lagi berantem bersama pikiranya.

'gw harus ketemu dia'

🦋

Di rumah sakit ternama di Jakarta terdapat seorang lelaki yang sudah terbangun dari dunia pingsan nya. Dia merasakan ada yang menggenggam erat tanganya.

"Maudy bangun"

suara pelan dan tepukan lembut di pipi maudy untuk membangun kan Maudy yang masih tidur dan mengenggam tanganya.

Erghhh...

Maudy sedikit mengeliat bngun dari tempat duduk nya.

"Abanggg"

"Jangan di kucek nanti sakit" perintah yuda kepada Maudy saat melihat tangan Maudy mengucek matanya.

"Abang butuh apa?"

"Gw gk butuh apa apa dek,nanti gw bisa ambil sendiri"

Maudy menatap Maudy dengan tatapan yang sangat sendu Abang nya masih belum menyadari tentang musibah yang menimpa pada kaki nya.

Yuda menggerakkan kaki nya dengan sekuat tenaga yang tersisa.

"D-dek kaki gw gak bisa gerak" lirih Yuda dengan menatap kosong bawah kakinya.

CLBK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang