Ardel Fidanu Pawestra

1.1K 140 6
                                    

"Parnertmu, Fidanu dari IPA 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Parnertmu, Fidanu dari IPA 2. Ibu tunggu kalian di perpustakaan sepulang sekolah nanti."

Baik bu Feni maupun Fidanu sampai saat ini belum muncul juga. Padahal Ashel berusaha untuk datang tepat waktu supaya tidak terlambat, ternyata perpustakaan masih kosong sejak 20 menit yang lalu.

Saat wali kelas menunjuknya untuk mengikuti lomba biologi Ashel senang sekali. Impiannya untuk mengikuti lomba akademik di sekolah akhirnya tercapai. Ia terpilih untuk mewakilkan nama sekolah di perlombaan antar sekolah bersama Fidanu-Fidanu itu.

Tepat ketika helaan nafas keluar dari mulutnya. Pintu perpustakaan dibuka dari luar. Ashel segera menoleh ke arah sana dan mendapati seorang pemuda jangkung tengah melepas sepatunya disana.

Kedua netra nya membulat sempurna. Bukannya pemuda itu yang membeli takoyaki gosong seminggu lalu? Ashel berdoa, semoga itu bukan Fidanu. Namun ketika pemuda tadi duduk di seberangnya. Ashel sedikit terkejut.

Ashel Kanaya, you are done!

"Maaf telat, ada hal yang harus diurus dulu dikelas tadi." Ucap pemuda itu sambil melepas ransel dari punggungnya.

Menyadari Ashel hanya diam saja sambil menatapnya bingung, segera ia memperkenalkan diri. "Ah, gue Ardel."

"Ardel?"

"Iya. Kamu Ashel 'kan?"

"Tapi bu Feni bilang, parnert ku Fidanu bukan Ardel. Hayo loh?"

Satu harapan untuk Ashel. Ia berharap—Fidanu ini salah orang untuk ditemui. Bisa saja ada perlombaan lain dan Fidanu berpasangan dengan Ashel lainnya pula.

Namun satu sudut bibir pemuda bernama Fidanu itu tertarik samar ke atas. Merasa lucu akan kecurigaan dari Ashel terhadapnya.

"Iya, itu gue."

"Hah?"

"Aduh, maaf ya, anak-anak. Ibu tadi jajan siomay dulu di kantor."

Keduanya menoleh secara bersamaan ke arah pintu. Dimana bu Feni yang melangkah ke dalam perpustakaan sambil menenteng tas savvy kebanggaannya.

"Kalian udah saling kenalan 'kan?"
tanyanya. "Ini loh Fidanu yang ibu bilang tadi, kamu pasti gak kenal dia 'kan Ashel?"

Bisa dipastikan telinga Ashel memerah karena malu ditertawakan oleh Ardel yang ternyata juga Fidanu itu.

•••

"Pokoknya latihan intensif di sekolah dimulai setiap 2 jam pelajaran sebelum pulang. Jangan lupa latihan banyak soal di rumah juga, kalau bisa kalian saling save nomor deh biar bisa tanya satu sama lain." jelas bu Feni sebelum akhirnya pamit pulang duluan.

Tersisa Ashel dan Ardel yang saling diam sambil memasang sepatu masing-masing.

Ekor mata si gadis melirik pemuda disebelahnya yang masih sibuk dengan tali sepatunya. Bagaimana ia bisa bekerjasama dengan orang yang tak banyak bicara seperti Ardel? Terlebih kejadian takoyaki dan di panggung itu masih membuat Ashel salah tingkah hingga sekarang.

Teras Rindu (Delshel) [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang