Ardel's First Crush

782 124 3
                                    

Hari libur seperti ini biasanya Ardel gunakan untuk bermain game di kamar sepuasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari libur seperti ini biasanya Ardel gunakan untuk bermain game di kamar sepuasnya. Pokoknya, tak boleh ada angka dan buku paket yang mengusik hari minggunya. Namun kedatangan Zedhiaf merusak segalanya.

Jemarinya berhenti menekan keyboard ketika kalimat Zedhiaf yang barusan diucapkan. Apa katanya?

"Ashel suka sama lu, Del!"

Walau pandangannya dari PC tak beralih, bukan berarti Ardel tak terkejut dengan pernyataan Zedhiaf tadi.

"Apa sih, lo kata siapa?" tanyanya sambil melanjutkan permainan.

"Marsha yang cerita."

"Lo sama Marsha pacaran, Zed?"

Zedhiaf terkekeh sambil menjawab 'iya.' namun sedetik kemudian mata nya memicing. "Kenapa? Lo suka sama pacar gue?"

"Enggak lah," jawab Ardel cepat.

Walau Ardel menyanggah, tatapan sinis Zedhiaf itu tak luput darinya. "Kalau gitu suka sama Ashel?" tanyanya lagi.

"Enggak juga."

Ekspresi Zedhiaf langsung berubah tak percaya. Laki-laki macam apa yang tak terpincut dengan sosok Ashel Kanaya Soetyrka, pikirnya. Setidaknya mereka akan menjawab 'iya' walau sebatas kagum jika Zedhiaf menanyakan hal sama kepada yang lain.

"Yang bener, Del? Terus lo sukanya sama siapa?"

"Hinata."

"Huuu, seneng e karo kartun."

Ardel hanya cengengesan saja sambil menekan tombol exit dan bergabung bersama Zedhiaf dikasur yang tengah memakan cemilan buatan bundanya.

Sesaat mereka hanya menikmati makan dalam diam. Pandangan Ardel mengarah ke luar jendela. Suhu di siang hari seperti biasa, panas. Cukup bisa membuat kulit kalian gosong kalau sampai lupa memakai baju lengan panjang atau lupa mengoleskan sunblock jika pergi ke luar. Bahkan panasnya sampai ke dalam rumah.

Ketika Ardel berbalik-hendak membawa ponselnya di dekat bantal, tatapan tak sengaja bertemu dengan Zedhiaf yang juga menatapnya. Lantas pemuda itu tiba-tiba tertawa tak jelas.

"Pacarin aja Ashel, Del. Kapan lagi 'kan lo disukain perempuan duluan?"

"Gue gak ngerti pacaran-pacaran."

"Ya 'kan ada gue? Belajar dari gue?" Zedhiaf menunjuk dirinya sendiri, Ardel pun mencibir. Kalau urusan hati selalu saja Zedhiaf yang paling riweuh.

Melihat Ardel yang tak acuh, Zedhiaf merangkak ke arahnya dan duduk di hadapan Ardel.

"Del, yang suka lo Ashel! Cewek cantik kaya gitu sayang kalau gak lo pacarin."

Zedhiaf mulai dengan kalimat hasutannya.

"Ya masa gue pacarin dia karena itu? Jangan buat gue jadi cowok brengsek dong."

Zedhiaf diam. Ardel ada benarnya juga. Terkadang Zedhiaf bermulut ceplas ceplos. Jadi Ardel memakluminya.

Teras Rindu (Delshel) [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang