Terhitung sudah 3 hari sejak Kenzo pulang dari mansion kakeknya sekarang ini dia lagi bengong canda denk dia lagi bersantai baca buku mungkin hobi barunya ditemani oleh Dayn dan Rai.
Entahlah apa yang merasuki Rai akhir akhir ini dia selalu menempel pada majikannya dan kenapa setiap mereka berdua bertemu pasti gelod.
Dan saat ini dia kepikiran perkataan teman kembarnya katanya sih ada pendaftaran akademi mungkin sekitar 2 Minggu akan buka pendaftaran
Hah~
Buk! (Pokoknya suara buku tertutup)
'Pengen sekolah tapi males belajar tapi disana gw sedikit bebas juga sih tapi kan disana pasti banyak orang dan juga pasti ada orang merepotkan tapi nanti akan ada rumor begini masa pangeran tidak akademi mungkin dia bodoh gitu hah memang hidup itu sulit dan juga si kembar itu akan memaksaku'.
Pintu terbuka namun tidak membuat Kenzo menyadarinya siapa yang masuk.
"Tuan muda ini makan siang anda" yang ternyata Rai setelah bergelut dengan Dayn siapa yang akan mengantarkannya yang menang adalah Rai.
Rai mengatakan gini pada Dayn mohon maaf tuan Dayn yang terhormat saya disini sebagai pelayan dan anda pengawal bukan pelayan dan saya berhak mengantarkan ini.
Gitulah ceritanya itu perdebatan kecil dari Rai dan Dayn meskipun masih banyak lagi apa yang menjadi keributan mereka.
Oke kembali ke topik
"Tuan muda anda mendengar saya" Rai menggerakkan tangannya di wajah Kenzo.
"A-ah iya Rai apa apa?"
POV Kenzo
Saat gw sedang melamun ada tangan di wajahku itu membuat gw terkesiap dan rada kaget soalnya tiba tiba sih malah nih Rai tampangnya tidak berdosa lagi pengen tak hih!.
Canda denk Rai kan bestot gw mana mungkin tak usir.
Hah
Gw bingung mau sekolah atau tidak kalian tau kan sekolah itu harus belajar dan gw gak suka!. Apalagi saat harus memahami pelajaran yang ada disini ugh~ tambah gak paham Pemirsa.
Dah lah yang penting makan dulu yang penting biar otak fresh.
"Taruh sini Rai" kataku sambil menunjuk ke arah meja.
Rai meletakan makanan ke meja dan berdiri di samping gw nanti kalau ada apa apa tinggal bilang gitu mudah kan.
Makan siang hari ini menunya bubur dan obat.
Iya Lo tidak salah baca,menunya kayak orang sakit ya memang gw sakit cuman sakit kepala sih merekanya aja yang lebay orang pusing doang.
Pov Kenzo end
"Silahkan dimakan tuan muda jangan lupa obatnya diminum"
Kenzo menatap tidak suka pada makan siang hari ini, seperti muntahan saja dan apa itu butiran pil sebelahnya bikin tambah mual aja.
"Rai bisakah buang saja obatnya"
"Tidak bisa tuan muda ini sudah perintah yang mulia kaisar,dan juga setelah ini anda harus istirahat tidak boleh keluar kamar sampai makan malam"
"Dan jika anda keluar akan ada pengawal di pintu kamar anda "
Baru saja mau protes eh malah dilanjutin.
Sudahlah makan saja daripada gak makan,Kenzo makan bubur itu dan setengah saja makannya eneg/mual.
Rai hanya melihat saja,tadi mau menawarkan menyuapi tapi Kenzo menolak dengan alasan sudah besar.
"Dihabiskan tuan muda jangan diaduk saja"
"Udah Rai,mual nih perut sudah tau kalo gak suka bubur malah dikasih bubur"
"Itu untuk kebaikan anda tuan muda kalau sudah selesai silahkan minum obatnya" Rai memberikan pil obat dan air putih.
"Rai aku kan cuma pusing tidur juga sudah sembuh" Kenzo menawarkan pendapatnya berharap dia tidak meminum pil itu.
"Tidak bisa tuan muda" Rai menekan perkataannya dan tersenyum manis agar bisa berfungsi di otak Kenzo, tetapi itu justru membuatnya takut.
"I-iya iya mana"
Rai memberikan pil pada Kenzo dan langsung diminum olehnya,walupun dia terlihat ingin muntah.
"Nah sekarang istirahat"
Setelah itu Kenzo berjalan ke kasur untuk beristirahat lah apa lagi.
"Selamat tidur tuan muda"
Entah kenapa Kenzo merasa mengantuk padahal tadi dia biasa aja sekarang ngantuk mungkin efek obat tadi.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Tak kerasa sudah sore Kenzo saat ini dia sudah bangun namun tidak mau mandi alasannya satu malas.
Tapi untungnya ada pelayan setia yang membantu Kenzo untuk bersiap-siap adapun Dayn yang sedang menunggu tuannya keluar,padahal tadi sudah diperingatkan Rai kalau tidak boleh ada sembarang orang yang boleh masuk ke kamar Kenzo.
Dan Dayn sudah diijinkan oleh Kenzo untuk masuk ke kamarnya.
"Cih untuk apa kau kesini" ucap Rai sinis dia tidak suka ada seseorang selain dia dan Kenzo disini.
"Memangnya tidak boleh,lagipula saya sudah diijinkan oleh tuan muda jadi,buat apa anda marah"jawab santai Dayn dia tidak memperdulikan wajah Rai yang marah.
"Hei hei ada apa ini kenapa atmosfer ruangan ini jadi runyam"
"Ah tuan muda tadi-"
Tanpa aba-aba Rai langsung menutupi mulut Dayn.
"Tidak apa apa tuan muda hanya masalah kecil,apakah anda ingin berjalan-jalan ini masih sore dan juga makan malam di mulai masih lama"
Dayn meronta namun tetap saja dia dibekap oleh Rai.
"Oke aku akan keruangan ayah dulu dah"
Rai melambaikan tangan tanda dia membalas Kenzo.
"HAH! Kasar sekali kau Rai pada junior mu ini"
"Bodo amat"
Kita tinggalkan dulu dua manusia ini kita akan beralih ke MC kita yang sedang menuju ke tempat ayahnya.
Sesampainya disana dia dipersilahkan masuk oleh penjaga disana.
"Ayah"
"Kenzo? Kamu baik baik saja kan apa masih sakit kepalanya?"
Grover yang melihat anaknya datang pun menuju ke arah Kenzo dan membalikkan badannya ke sana kemari.
"Ayah jika diputar Kenzo pusing lagi nih"
"Iya iya maafin ayah jadi, bagaimana kondisimu"
Mereka duduk di kursi yang ada diruangan sana lalu melanjutkan obrolan mereka.
"Sudah 100% sembuh👌"
"Syukurlah maafin ayah ya tadi gak bisa jenguk kamu" Grover menyesal tadi tidak menjenguk anaknya.
"Tidak apa-apa ayah ini cuma pusing biasa juga,kan Kenzo yang menyuruh kalian untuk menyelesaikan pekerjaan "
"Oh iya ayah kalau Kenzo masuk ke akademi boleh gak"
Kenzo sudah memantapkan keputusannya untuk pergi ke akademi untuk ka- eh maksudnya untuk belajar.
"Tidak boleh"
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
New World
FantasySLOW UPDATE Bagaimana jika seorang pembuat onar bertransmigrasi ke dunia lain Rio Ariyanto seorang manusia +62 yang suka membuat masalah sehingga menjadi orang lain menjadi geleng geleng kepala Bertransmigrasi ke seorang pangeran yang sama dengan...