Dipagi hari yang indah burung burung mulai berterbangan,bulan yang sudah berganti matahari yang menandakan hari sudah berganti,terlihat pemuda yang ada di istana tepatnya di dalam kamarnya.
Hah~helaan nafas keluar dari mulut
pemuda yang sedang duduk di meja rias pemuda itu menggunakan pakaian seorang bangsawan dan terlihat pula wajah dari pemuda itu tidak enak dipandang seperti sedang sedih.Tok
Tok
Tok
"Masuk"sahut pemuda itu ketika mendengar ketukan pintu.
Terlihat pelayan yang masuk sambil membawa teh dan beberapa cemilan.
"Tuan muda saya membawakan teh dan cemilan"
"Letakan di meja sini Rai"pemuda itu menunjuk ke meja yang ada dihadapannya yang ternyata pemuda itu adalah Kenzo.
"Baik tuan muda"patuh Rai meletakan makanan ke meja itu.
Rai yang melihat tuannya sedang sedih bertanya pada tuan mudanya.
"Anda terlihat sedih dan murung tuan muda ada apa"tanya lembut Rai.
"Hah.. kau tau kan Rai hari ini aku akan kerumah kakek"
"Ya,lalu kenapa tuan muda seharusnya anda senang kenapa sedih"tanya Rai lagi.
"Ihh Rai aku itu takut kalau kakek itu kejam sama cucu sendiri lalu aku harus dituntut harus sempurna kayak apalah gitu aku takut tau"jawab Kenzo menggebu ngebu.
Rai yang mendengarnya langsung tertawa ringan dalam batinnya ya ampun ternyata ini yang dipikiran tuan muda selama ini padahal kan raja terdahulu sangat menyayanginya .
"Kenapa tertawa Rai aku kan sedang serius kenapa malah tertawa"
"Ya ampun tuan muda dari mana anda berpikir bahwa kakek anda begitu"Rai masih tertawa sampai air matanya keluar begitu saja.
"Entah lah Rai aku berpikir begitu saja di pikiran ku"
"Sudah sudah tuan muda sebaiknya anda berangkat sekarang sudah ditunggu yang mulia dan pangeran"
"Ok"jawab lesu Kenzo.
Di sepanjang koridor istana Kenzo terlihat 3L lemah letih lesu,para pelayang dan penjaga disana hanya menatap bingung wajah Kenzo tapi mereka hanya diam saja.
Saat sampai di gerbang istana.
"Kenapa kau kelihatan lesu Kenzo apa kau sakit?"tanya Grover menatap anak bungsunya dengan perasaan khawatir.
"Aku tidak apa apa ayah hanya mengantuk"jawab Kenzo lemas.
"Oh begitu ayo masuk ke kereta kuda supaya kau bisa tidur disana"titah Grover.
Kenzo hanya mengangguk saja.
Saat masuk 2 kakak nya terlihat heran dengan kelakuan adiknya.
"Kenapa Kenzo"tanya lembut Luther.
"Tidak apa apa kan hanya mengantuk saja,emm omong omong kak kapan kita sampai kesana"tanya Kenzo pada Luther.
"Mungkin sore karena rumah kakek jauh dari ibukota dan dekat dengan hutan"jawab Luther.
Dan Kenzo hanya beroh ria saja tidak bersemangat.
"Ada apa dengannya"
"Entah"
Kebetulan Luther melihat Rai pelayan pribadi adiknya lalu dia bertanya tentang kenapa Kenzo seperti itu.
Rai pun kemudian menjelaskan kembali pada Luther dari awal sampai akhir yang tadi diucapkan oleh Kenzo tadi pagi.
Dan Luther hanya menggeleng kepala pemikiran adiknya ini yaaa dia memaklumi pemikiran adiknya dikarenakan adiknya amnesia ringan.
Perjalanan menuju kesana sangat mulus tanpa ada hambatan sama sekali,ya kan di ibukota siapa yang mau menghalangi jalan kaisar di negara ini.
Jika mereka melakukan itu sama saja membunuh dirinya sendiri.
Setelah Berjam jam mereka menunggangi kereta tersebut akhirnya mereka sampai di ru- eh maksudnya mansion masa bangunan gede di kata rumah mansion dong😎.
Para penjaga yang melihat kereta kuda kekaisaran langsung saja membuka gerbang tersebut dan disambut prajurit disana berbaris jejer dengan rapih.
Cassius yang melihat sudah sampai pun membangunkan adiknya.
"Kenzo bangun kita sudah sampai"
"Egh lima menit lagi kak aku masih ngantuk"lenguh Kenzo sambil merubah posisi tidur.
Tak habis pikir adiknya ini sudah tidur sehari dan masih NGANTUK oh ya ampun apakah kepalanya tidak pusing tidur seharian.
"Ayo Kenzo bangun atau kakak gendong nih"goda Cassius dia tau bahwa adiknya tidak suka digendong dan tidak suka diperlakukan seperti anak kecil.
"Ck iya iya aku bangun nih"walaupun bangun tapi matanya masih tertutup sesekali manguap.
"Rambut mu berantakan biar kakak benerin"
Sembari membenarkan rambutnya yang berantakan Kenzo sedang mengumpulkan nyawa.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di pintu utama mansion.
Terlihat ada sepasang suami istri menunggu disana dilihat dari matanya hanya ada kerinduan walaupun wajahnya tegas.
Dan juga sang istri yang ada disampingnya terlihat wajahnya lembut dan penuh kerinduan mendalam pada cucu cucu nya itu.
Didalam kereta Kenzo sudah siap dan deg degan.
"Tenanglah Kenzo semuanya akan baik-baik saja"ujar Cassius setelah mendengar cerita dari adiknya.
"Emm"gumam Kenzo.
Pintu kereta terbuka dan semua penghuni kereta keluar satu satu dan terakhir Kenzo keluar.
Pria paruh baya yang melihat Kenzo keluar langsung lari dan memeluk erat pada cucu kesayangan nya itu.
"Cucuku kakek sangat kangen pada mu sudah beberapa tahun kau tidak berkunjung kesini kakek kangen tau"
Kenzo shock ternyata pemikiran nya salah dia jadi merasa bersalah pada kakeknya.
Lalu istri dari kakek atau nenek menghampiri mereka.
"Sudah sudah lepaskan cucumu dia sesak nafas"nenek yang berbicara pada kakek.
"Aduh maafkan kakek ya kamu sesak nafas ada yang sakit"terlihat kakek khawatir pada cucunya itu.
"A-ah tidak apa apa"canggung itulah yang dirasakan Kenzo saat bertemu mereka walaupun Ciel jiwa yang dulu menempati tubuhnya tetap saja dia merasa canggung.
Merasa cucunya itu aneh Kakek pun bertanya pada Grover.
"Apa yang terjadi pada cucuku Grover kenapa dia terlihat takut padaku" tanya kakek pada Grover.
"Itu akan saya jelaskan ayah tapi,bisakah kita masuk dulu pembicaraan ini sangat rahasia"jawab Grover.
"Baiklah mari kita masuk,nah Kenzo ayo kita masuk"kakek tersenyum melihat Kenzo sudah tumbuh dewasa.
Saat jalan terlihat lorong lorong berwarna putih menambah keanggunan dan lukisan,vas bunga yang menambah keanggunan kediaman tersebut hanya ada satu kata dipikiran Kenzo.
Indah
Saat sampai diruang keluarga.
"Jadi bisa jelaskan Grover"tanya kakek datar beda dengan saat bicara sama Kenzo.
Walaupun kakeknya sudah menduga jawaban yang akan dikeluarkan Grover itu sama yang ada dipikirannya tapi dia ingin mendengar langsung dari anaknya.
"Jadi.."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
New World
FantasiSLOW UPDATE Bagaimana jika seorang pembuat onar bertransmigrasi ke dunia lain Rio Ariyanto seorang manusia +62 yang suka membuat masalah sehingga menjadi orang lain menjadi geleng geleng kepala Bertransmigrasi ke seorang pangeran yang sama dengan...