# I + U = We #

134 19 1
                                    

Seokjin bernafas lega saat ibunya telah memberikan izin, karena ia baru memiliki kesempatan untuk berbicara pada Sohyun setelah seharian tadi dikuasai oleh ibu dan keluarganya.

Senyum bahagianya berubah saat ia melihat Sohyun duduk di atas tempat tidurnya, jantungnya kembali berdetak kencang kakinya serasa tak bisa bergerak, keringatnya bercucuran, dan hidungnya terasa gatal.

"Oppa apa yang kamu lakukan di sini? " Ucap Sohyun kaget melihat Seokjin

"Aku ingin mengambil barang" ucap Seokjin mencoba menguasai dirinya dan perlahan berjalan.

Ia membuka lemari dan mengambil selimut kemudian mendekat ke tempat tidur

"Oppa jangan mendekat" ucap Sohyun mengancam, takut jika Seokjin Khilaf

"Jagia, bukankah ini kesempatan yang baik untuk kita" ucap Seokjin mendekat ke arah Sohyun

"Oppa, aku akan berteriak" ucap Sohyun bersiap-siap berteriak namun tak jadi saat badan Seokjin melimpir ke kanan menarik ujung selimut di dekat Sohyun dan mengambilnya.

"Selimut ini sudah kupakai semalam, aku akan menggantinya dengan yang baru" ucap Seokjin melipat selimut itu untuk di bawa pergi dan membentangkan selimut baru.

Jantung Sohyun belum kembali kedetakan semula, ia mencoba mengatur nafasnya, melihat Seokjin membuka kembali lemari, untuk berjaga-jaga ia turun dari tempat tidur dan berdiri disampingnya.

Seokjin mengambil dua baju tidur yang serupa namun satunya masih terbungkus plastik, ia menaruh baju tidur itu di atas kasur.

"Pakailah, baju itu masih baru " ucap Seokjin kemudian membungkuk membuka laci bawah lemari dan mengambil Sikat gigi yang masih terbungkus rapi.

Seokjin berjalan ke kamar mandi, Sohyun tanpa sadar mengikutinya dari belakang.

"Aku akan ganti baju, kamu mau ikut?" Ucap Seokjin seketika membuat Sohyun balik badan dan berjalan kembali ke tempat tidur

Setelah di dalam kamar mandi, Seokjin tersenyum puas karena telah berhasil membuat Sohyun salah tingkah, ia lalu meletakkan sikat gigi baru itu di samping sikat giginya, kemudian mengganti pakaiannya.

Sohyun dengan bimbang bergumam kapan orang ini akan pergi, ia berdiri kembali saat Seokjin keluar dari kamar mandi dengan piyamanya.

Seokjin mengambil RJ dan menyodorkannya pada Sohyun

"Jagia, kamu tidak bisa tidur kan jika tidak memeluk Duck, ini kupinjamkan RJ peluklah ia sesuka hatimu, atau aku ...." Belum selesai Seokjin bicara Sohyun langsung menarik RJ

"Iya oppa terima kasih, aku sudah mengantuk" ucap Sohyun mengusir pemilik kamar secara halus

"Baiklah, Jagia terima kasih sudah berada di sini, tidurlah dengan nyenyak" Ucap Seokjin melangkah pergi dengan selimut ditangannya

....

Di kamar SeokJung

"Hyung dari mana?" Tanya J-hope melihat Seokjin sudah berganti pakaian dan membawa selimut

"Aku dari kamar" jawab Seokjin membuat RM, dan Saokjung kaget

" Apa yang Hyung lakukan" tanya Namjoon

"Apalagi seperti yang kamu lihat" ucap Seokjin memperlihatkan baju dan barang bawaannya

"Tapi kenapa kamu keringat dingin Jinni?" Tanya SeokJung memojokkan

"Hyung, aku tak tahan lagi, aku ingin menikah..." Ucap Seokjin menjatuhkan selimut dan pergi memeluk Hyungnya

"Melihat Sohyun di kamarku, rasanya aku telah memiliki dunia Hyung, aku tidak ingin membiarkannya pergi" Rengek Seokjin pada kakaknya yang disaksikan Namjoon dan J-hope

"Itulah mengapa Hyung memintamu segera menikah" ucap SeokJung menyemangati adiknya

"Hyung, mulai hari ini aku telah melepaskan Sohyun dari wanita idamanku, aku akan mendukungmu sepenuhnya" Ucap J-hope memeluk Seokjin dari belakang

"Aku juga" tambah Namjoon ikut bergabung dengan acara peluk memeluk itu

Sementara Sohyun masih belum bisa tidur, Ibu Seokjin kembali masuk ke kamar Sohyun. melihat Sohyun sudah memakai piyama dan memeluk RJ namun matanya masih on.

"Kenapa kamu belum tidur nak?" Tanyanya mendekat ke tempat tidur

"Aku tak bisa tidur Bu " ucap Sohyun bergeser memberi ruang pada ibu Seokjin

"Nak, Aku bahagia Seokjin memilihmu, ini pertama kalinya ia memperkenalkan wanita yang ia cintai, aku sempat mengira anakku aneh, namun saat ia bercerita tentang kamu, aku bersyukur anakku normal, ia anak yang baik, patuh pada orang tua, penyayang pada keluarganya, aku berharap kalian bisa benar-benar bersatu" Ucap Ibu Seokjin mengelus kepala Sohyun

Mereka membicarakan masa kecil Seokjin dan bertanya tentang orang tua Sohyun yang sebagian besar sudah ibunya dengar dari Seokjin, sampai akhirnya mereka tertidur.

Seokjin kembali ke kamarnya, hanya ingin memeriksa Sohyun, apakah ia sudah tertidur, namun saat membuka pintu kamar, ia melihat ibunya tidur disana memegang tangan Sohyun, dan saling berhadapan dengan RJ ditengah-tengah mereka, Seokjin kemudian menarik selimut menutupi tubuh mereka, mematikan lampu dan beranjak pergi.

Melihat dua wanita yang disayanginya bersama adalah Anugerah paling indah dari Tuhan,

......

Dini hari semua sudah Siap-siap, Keluarga Seokjin Namjoon dan J-hope akan kegedung, sedangkan Sohyun akan kembali ke Rumahnya setelah semua Orang pergi

"JungOppa berbahagialah" ucap Sohyun melihat mereka akan pergi

"Apakah kamu tidak ingin ikut nak" ucap ibu Seokjin

"Maaf Bu untuk saat ini aku tidak bisa " ucap Sohyun

Pernikahan SeokJung mengukir kenangan indah di hati mereka, momen langka yang diharapkan dapat terulang

......

Setelah pulang ke rumah Seokjin yang lelah berbaring di tempat tidurnya, membayangkan bahwa semalam kekasihnya baru tertidur di sana, ia melihat ke atas meja, piyama yang dipakai Sohyun terlipat rapi, bergegas ia meraihnya dan memasukkannya ke dalam lemari, takut bibi akan mencucinya.

Ia melihat RJ yang berbaring dia atas bantal

"RJ yaa aku iri padamu nak" ucap Seokjin mengambil RJ dan memeluknya.

Saat masuk ke kamar mandi ia melihat sikat gigi pink yang sudah tak berplastik lagi, senyumnya merekah, ia berlari keluar dan memanggil Asisten Rumah tangga

" bibi jangan menyentuh barang di kamarku selama aku pergi"
Titah Seokjin

......

I LOVE U FOREVER ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang