# Moon #

120 23 4
                                    

Seokjung terbangun dini hari, ia tidak mendapati adiknya di ruang tengah, ia kemudian menemui istrinya dan memintanya untuk mengecek di kamar Sohyun.

Ahreum berjalan ke kamar sohyun membuka kamar dan menemukan Seokjin tidur di lantai beralas selimut sedang Sohyun di atas tempat tidur, mereka tidur dengan nyanyak berhadapan, Ahreum hanya tersenyum dan menutup pintu.

"Apakah Seokjin ada di dalam?" Tanya Seokjung

"Iya Oppa,tapi tenang saja mereka tidur terpisah" Jawab Ahreum, menggandeng suaminya kembali ke kamar mereka

Seokjin terbangun lebih awal ia menatap wajah gadis cantik yang ada dihadapannya,

"Kenapa ia begitu cantik, bahkan saat matanya terpejam" gumam Seokjin

Sohyun membuka matanya, mendapati Seokjin yang sedang menatapnya

"Oppa, kenapa menatapku?" Tanya Sohyun

"Calon istriku sangat cantik" jawab Seokjin mengukir senyum di bibir Sohyun

"Oppa ini masih pagi" Ucap Sohyun yang malu karena dipuji

Mereka akhirnya memutuskan untuk keluar berjalan-jalan, menyusuri hamparan salju, Sohyun mengambil ponselnya dan mengabadikan jejak kaki mereka yang sudah tampak berantakan.

Mereka akhirnya memutuskan untuk keluar berjalan-jalan, menyusuri hamparan salju, Sohyun mengambil ponselnya dan mengabadikan jejak kaki mereka yang sudah tampak berantakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jagia kamu pernah bilang ingin berkencan di musim dingin dan bermain salju, sekarang aku sudah mewujudkannya, jadi apa hadiahku?" Tanya Seokjin tersenyum menggoda Sohyun

"Oppa lihatlah ke atas sana, aku selalu mengagumi rembulan, ia sangat tulus mencintai bumi, memberinya sinar di kegelapan tanpa pernah meminta imbalan" ucap Sohyun menunjuk bulan yang masih terlihat sembari menyindir Seokjin dengan kata-katanya

"Baiklah, mulai hari ini aku adalah bulanmu, tapi jangan lupakan Matahari karena bulan bersinar atas pantulan cahaya matahari " ucap Seokjin tersenyum

"Oppa, maaf karena tidak bisa menjadi kekasih seperti yang oppa inginkan" ucap Sohyun menunduk menyadari bahwa ia jarang memberi namun banyak menerima cinta Seokjin.

"Tidak jagia, aku hanya bercanda, layaknya bulan dan matahari aku akan selalu ada, baik di siang ataupun di malam hari, jadi kapanpun kamu merindukanku melihatlah ke langit" ucap Seokjin menghibur Sohyun

Sohyun mengangguk menyetujui ucapan Seokjin, mereka lalu berpegangan tangan dan bermain dengan salju, Seokjin menggulung salju menjadi bola dan membuat manusia salju, lalu mereka berfoto bersama.

Seokjung dan Ahreum memanggil mereka sarapan pagi, sebelum bersiap untuk kembali.

Saat Seokjin dan Seokjung sedang berberes tanpa sengaja Sohyun melihat hp Seokjin yang layarnya menyala, terdapat sebuah pesan yang masuk

"Bagaimna kabarmu? Bagaimana dengan tawaranku?" Tulis pesan tersebut dengan nama pengirim Irene

Hati Sohyun tiba-tiba sakit, kebahagian yang ia rasakan tiab-tiba memudar, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan, ia memutuskan untuk diam, mencoba berfikir positif mungkin ini pesan pertama irene, Seokjin tidak mungkin berhubungan lagi dengannya, dengan kata itu ia meyakinkan dirinya.

I LOVE U FOREVER ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang