❤️18

4.9K 590 15
                                    

Evita berjalan terburu-buru setelah membereskan barang-barangnya dan berjalan menuju parkiran sekolah. Hari ini ia membawa motor.

Rasanya aneh, biasanya dia yang duduk di belakang punggung Yuda setiap berangkat dan pulang sekolah. Sekarang, ia mengendarai motor sendiri, tanpa penumpang di belakangnya.

Evita mengenakan helmnya lalu mulai mengendarai motor menuju rumahnya. Apalagi langit kian gelap, awan menggumpal hingga berwarna kelabu, tanda hujan akan turun sebentar lagi.

Bukan, Evita bukan menghindari akan diguyur hujan. Ia menghindari Alex. Walaupun sebenarnya, kemarin Alex memberikan pertanyaan aneh.

Maksudnya mengganti posisi Yuda, apa? Menjadi sahabatnya, atau menjadi orang yang menyukai Evita? Atau menjadi orang yang berarti?

Evita mendengus keras saat motornya berhenti karena keramaian di jalan besar. Hari biasa, anak-anak pulang sekolah. Biasanya, jika ia bersama Yuda, pasti ada lelucon untuk ditertawakan. Dan kini, ia akan menertawai apa?

Terlalu sering bersama menjadi ada rasa yang tak biasa. Seperti ... kehilangan. Padahal, Evita pernah kok bepergian dengan keluarganya tanpa ada Yuda selama dua minggu.

Sekarang, baru sekitar seminggu saja Evita merasa tak biasa dengan ketidakhadiran laki-laki itu. Suara klakson dari belakang membuatnya tersadar lalu kembali mengendarai motornya menuju rumah.

Tepat saat Evita sampai di depan rumahnya, hujan mengguyur tanah yang ia pijak dan sekelilingnya. Membuat cewek itu terburu-buru turun dari motor membawa serta barang-barang kepunyaannya. Sempat ia terpeleset karena berlari kecil.

Akhirnya, Evita masuk ke dalam rumah. Dari jendela kamar Yuda, laki-laki itu memperhatikan tetangganya yang dulu dekat. Lagi, ia keluar dari rumahnya untuk berjalan menuju rumah tetangganya dan mengambil sesuatu di dekat motor Evita.

Jepit pemberian Yuda yang berwarna coklat dengan bunga mawar kecil di ujungnya. Yuda memungutnya lalu berjalan masuk ke dalam rumahnya.

Ia menimang-nimang, apakah ia akan memberikan jepit itu lagi kepada yang punya. Atau menyimpannya untuk dirinya sendiri.

Belum jauh Yuda berjalan menuju rumahnya, pintu rumah Evita terbuka lebar dengan sosok Evita dengan raut wajah panik. "L-lo nemu jepit gue gak? Gue cari di kamar gak ada..." gumam Evita setelah pulih dari kagetnya saat melihat Yuda di garasi rumahnya.

Yuda berbalik lalu menunjukkan jepit kepunyaan Evita. Evita perlahan maju, dalam hati ia sudah berniat untuk menahan Yuda untuk tidak pergi. Dan akan berbicara, kalau Yuda memang tidak boleh pergi.

---
a.n: halo! sumpah gue ketawa liat komen kalian yang ganas di chapter sebelum-sebelumnya, sampe gue bingung mau bales apa... tapi makasih atas komennya, komen terus ya! moodbooster banget:")

Love AlmightyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang