7. Stasiun kereta

16 20 2
                                    

Pagi hari tiba, udara yang sangat sejuk. Raga masih dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya, kini ia masih tertidur pulas. Hari ini adalah hari Minggu dimana semua anak sekolah beserta para pekerja lainnya libur karna tanggal merah.

Bunyi alarm membuat raga terbangun dari tidur pulas nya, ia meraba raba dan mencari letak jam itu berada, dan pada akhirnya Raga pun berhasil memberhentikan bunyi jam yang menganggu tidurnya. Ia terbangun duduk sambil mengusap matanya dan sedikit membuka matanya.

Ia menarik nafas berat dan beranjak bangun mengarah ke kamar mandi untuk membersihkan wajahnya. Sampai lah di dalam kamar mandi ia langsung bercermin dan menatap wajah bangun tidur nya. Raga meraba raba pipi nya dan juga mengelus wajahnya.

"Ganteng banget buset Matteo Ragastara" pujinya sendiri.

"Bangun tidur aja ganteng apa lagi abis mandi" sambungnya lagi memuji ketampanannya itu.

Setelah cuci wajahnya, Raga keluar dari kamar mandi dan menuju ke arah lemarinya untuk berganti pakaian. Lalu ia pun pergi lagi masuk ke dalam kamar mandi untuk berganti pakaian.

~⁠♪

Kali ini Alby pergi ke salah satu tempat di mana ia pergi menuju stasiun kereta, entah ia ingin berjumpa dengan siapa atau malah sebaliknya Alby ingin pergi ke salah satu kota?.

Selesai memarkirkan motor nya, Alby langsung beranjak lari masuk ke dalam stasiun kereta itu, dengan penuh rasa bahagia ia berlari terus sampai dimana ia sudah berada di kereta yang baru saja sampai. Ia mengatur nafasnya yang tak beraturan itu dan mengusap keringat yang mengalir di dahinya.

Saat pintu kereta yang berada di gerbong 4 terbuka, keluar lah seorang gadis cantik dengan rambut di gerai dan Hoodie hitam serta celana jeans. Gadis itu langsung menghampiri Alby dengan gembira, wajah Alby juga tidak berbohong matanya berbinar saat gadis itu telah sampai di hadapan nya.

"Hai, Alby" sapa riang gadis itu kepada Alby.

"H,hai" sahut Alby dengan gugup.

"Sahabat gue makin imut parah ya ampun, albya, uhuy slebew" puji gadis itu membuat Alby terkekeh di buatnya.

"Gue kangen banget sama lu Alby" ucap gadis itu lagi lalu memeluk Alby dan Alby pun membalas pelukan nya sambil membatin "gue juga kangen banget sama lu, wahai teman sekampung" .

Sahabat nya ini mempunyai nama yaitu "Dinda" beliau ini sahabat Alby yang berada di kampung halamannya yang ingin berpindah sekolah di kota. Betapa senangnya sahabat kecilnya itu yang sangat sering menghibur nya karna sifat yang sangat aktif membuat Alby nyaman bersama nya.

"Alby ayok, katanya lu mau ajak gue ke rumah besar lu itu, gue pengen banget ketempat tempat yang waktu itu lu ceritain ke gue" serunya, Alby agak sedikit canggung kepada Dinda namun karna sifat Dinda mengubah semua kecanggungan itu menjadi biasa saja.

"Oke, ikut gue" ajak Alby dan menuntun Dinda ke luar stasiun menuju parkiran.

Setelah itu, mereka kini telah berada di perjalanan menuju arah rumah Alby. Betapa senangnya hati Alby ketika ia bertemu dengan sahabat kecilnya ini. Sahabat nya bukan hanya Raga, bahkan ia juga mempunyai sahabat di daerah lain

"Di Jakarta beda ya vibesnya" ucap Dinda di tengah kebisingan kendaraan yang melintas. Alby hanya tersenyum mendengar Dinda senang akan hal kecil seperti ini.

"Emang, Vibes Jakarta menurut lu gimana?" Tanya Alby.

"Bagus aja, jalanan nya bagus enggak kaya di kampung gue, rusak banyak jalanan yang ambles, hehe" kata Dinda terkekeh.

Bookworm Musician //:ALBYRAGASTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang