10. Pentas Seni

20 22 5
                                    

Nih ya, kalo misalnya kalian bisa milih nih. Alby lebih cocok sama Dinda apa sama Sera?.


Seminggu sudah Dinda menjadi murid SMA Kusuma Bangsa, selama di sana ia juga mendapat satu teman dari kelasnya. Sewaktu itu ia bersebangku dengan Raga, namun karna Dinda memberanikan diri untuk pindah duduk dengan teman cewek, ia pun meminta izin kepada gurunya dan gurunya pun mengizinkan nya.

Mayra, ya itu adalah nama teman sebangkunya Dinda, sejak kejadian itu Dinda lebih berdekatan dengan Mayra dari pada Alby.

"Ra, makin banyak cowok yang suka sama lo, makin sakit hati cowok yang lagi duduk di pojok sana" ujar Dinda membalikan tubuhnya ke belakang begitu pula dengan Mayra, Dinda menatap ke arah Bryan yang sedang menyilang kan kedua tangannya di dada sambil melirik ke arah Mayra dengan tatapan tajam.

"Bry..an, sejak kapan bocah itu ada di sini?" Tanya Mayra ternganga saat melihat kekasihnya yang sedari tadi memperhatikan nya.

"Sejak lo ngomongin cowok OSIS lah" cicit Dinda kembali mengubah posisinya seperti semula. Mata Mayra membelalak menatap lagi kearah Bryan yang masih saja menatapnya dengan tatapan tajam.

Ia lupa, bahwa kekasihnya juga salah satu anggota OSIS. Pastinya Bryan sangat lah marah dan menginginkan agar kekasihnya itu memberi tahu siapa pria yang ia maksud dalam anggota OSIS itu.

"(Duh, mampus gue)" Batin Mayra dengan mimik wajah pasrah.

"Hai" sapa Bryan melambaikan tangan ke arah Mayra masih dengan mimik wajah datarnya. Setelah itu Bryan beranjak bangun lalu keluar dari kelas dengan memasukan kedua tangannya di dalam saku celananya.

Mayra melihat kepergian Bryan hingga kepergiannya itu tak lagi terlihat oleh Mayra.

"Yah, anak nya marah" cibir Marya memasang wajah melas.

"Wah, bakal ada perang dunia ketiga nih" kata Dinda.

⁠♫_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_____________________________♪

Malam hari di tengah lapangan yang di penuhin murid kelas 12 SMA Kusuma Bangsa. Semua bersorak riang sambil bertepuk tangan, sambil meneriaki nama Raga yang berada di depan panggung sedang memegang gitar nya yang siap ingin membawakan lagu.

"Hello, semuanya!" Sorak Raga menyapa seluruh anak 12 IPS dan murid murid yang berhadiran di sana.

"Hai!" Sahut semuanya saat di sapa riang oleh Raga.

Malam ini, adalah malam dimana sekolah SMA Kusuma Bangsa mengadakan acara seni. Barang siapa yang berbakat dalam seni seperti seni music, tari, maupun dance atau hal yang berbau seni itu akan di tampilkan di atas panggung.

Anak murid yang membawakan musik tentu salah satu nya yaitu Raga dengan gitar khas nya yang ia sangat sayangi.

"Udah siap?!" Tanya Raga kepada seluruh siswa siswi di sana.

"Udah!" Sorak semuanya.

Raga pun mulai memetik gitarnya itu, dengan nada rock ia sangat menikmati mainannya itu dengan penuh profesional Raga memainkan gitarnya.

Lalu ia pun mulai maju ke depan untuk mengambil mic, ia pun mulai bernyanyi dengan riang.

Di setiap masa yang telah kulewati
Meluap bersama kisah tak terganti
Senja mulai membiru menunggu yang berlalu
Haru air mata menyela iringi rindunya
Jika ku merasa sepi
Kembalilah ke tempatku menanti
Sebelum waktu menuntut mati
Ha-a, o-oo
Ha-a, o-oo
Ha-aa. o-oo
Ha-a, o-oo
Beritahu aku cara melupakanmu
Seperti kau ajarkanku dewasa
Beritahu aku cara merelakanmu
Seperti kau ajarkanku bahagia
Biarkan ku menepi jika kau akan kembali
Dan yakinkan ku bahwa kau t'lah temukan yang kau cari
Izinkan ku membenci pada sang pengganti
Dan yakinkan ku bahwa kau t'lah temukan yang kau cari
Beritahu aku cara melupakanmu
Seperti kau ajarkanku dewasa
Beritahu aku cara merelakanmu
Seperti kau ajarkanku bahagia
Beritahu aku cara melupakanmu
Seperti kau ajarkanku dewasa
Beritahu aku cara merelakanmu
Seperti kau ajarkanku untuk selalu sempurna

Bookworm Musician //:ALBYRAGASTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang