Pagi yang cerah dan udara yang begitu sejuk. Embun pagi yang membasahi dedaunan. Alby melakukan pemanasan di depan rumah nya sambil menghirup udara pagi yang segar.
Ia mengambil secangkir teh hangat yang tergeletak di atas meja. Sambil minum ia menatap ke arah depan pagar, mobil berhenti di depan rumahnya. Alby menaruh secangkir teh itu di atas meja dan mengerutkan keningnya. Siapa yang berkunjung ke rumahnya?.
Sang pemilik mobil tersebut akhirnya keluar, terlihat pria mengenakan pakaian taksi online yang keluar menghampiri penumpang yang berada di sampingnya, lalu setelah di bukakan pintu mobil penumpang keluar lah pria yang berwajah sedikit ketuaan menyapa Alby dengan riang, lalu di susul oleh 2 wanita yang berada di belakang keluar dari mobil. Alby langsung memamerkan senyum lebar hingga terlihat lah gigi matanya bahkan sampai hilang.
Alby bergegas lari menghampiri mereka, dan segera membukakan gerbang lalu berlari ke arah mereka. Bapak taksi tadi mulai mengeluarkan koper yang berisi pakaian itu dan benda lainnya dari bagasi.
"Alby, ibu kangen kamu banget" Ucap sang wanita yang ternyata ia lah ibunda Alby. Ia memegang wajah anaknya dengan tidak percaya bahwa anaknya sudah dewasa.
"Udah gede banget, ibu pangling" Puji ibunya Alby. Wajah Alby kini di unyel unyel gemas oleh ibunya, pipi Alby makin tembam dari sebelumnya.
"Udah ibu, kasian anaknya di unyel unyel kaya gitu" Kata Pria yang berada di samping ibunya yang ternyata itu juga ayahnya.
"Kakak" Celetuk seorang anak perempuan yang berumur 9 tahun dengan rambut yang panjang mendongak melihat ke arah Alby. Maniknya pun langsung tertuju pada sang adik perempuan nya, ia langsung menggendong sang adik lalu mencium pipinya.
"Kamu udah sembuh?" Tanya Alby pada sang adik. Adiknya mengangguk mengartikan ia benar sudah sembuh.
"Yaudah, yuk. Masuk ibu udah capek banget" Pinta Ibunya. Lalu ayah Alby menyuruh mereka masuk dan beranjak jalan ke arah supir taksi.
"Makasih ya, pak" kata Ayahnya Alby.
"Iya,pak. Saya jalan ya" Ucap supir taksi ia masuk ke dalam mobil dan mulai memutarkan mobilnya ke arah lawan semulanya. Ayahnya Alby melihat kepergian mobil taksi itu sekejap lalu masuk kedalam rumah dan menutup gerbang.
🍁
"Assalamualaikum" ucap salam Ibunya kepada penghuni rumah itu, ternyata ada Dinda sedang mencuci piring melihat terkejut ke arah siapa yang datang. Dengan sigap Dinda membersihkan tangan nya lalu mengeringkan dengan lap kering di samping wastafel.
Ia berlari kecil menghampiri ibunya Alby lalu menjabat tangannya. "Tante Penla kenapa enggak bilang dulu sama Dinda kalo mau pulang sekarang?" Ucap Dinda, Penla adalah nama ibunya Alby sedang kan Arsyad nama ayahnya Alby. Maniknya langsung tertuju pada anak kecil yang di gendong oleh Alby.
Ia menghampiri Alby lalu mengelus wajah anak perempuan yang di gendong Alby.
"Hai, Caca" Sapa Dinda pada anak kecil yang di gendong oleh Alby.
"Hai" Sapa balik ank perempuan itu.
Dari belakang ada Arsyad yang menyusul masuk ke dalam rumah dengan membawa 2 koper besar. Dinda pun langsung berjalan ke arah Arsyad.
"Hai, om Arsyad" Sapa Dinda dengan riang. Dinda paling suka kalo bertemu dengan Arsyad karna ia lah paman satu satunya yang sefrekuensi dengannya.
"
Hai, anak Rusdi udah gede" Ucap Arsyad berjabat tangan kepada Dinda.
Papa nya Dinda dan Alby berteman satu kantor, namun sekarang tidak karna papanya Alby sudah berhenti dari pekerjaannya sejak ia harus pindah ke luar negeri, dan mendapatkan pekerjaan di sana. Sekarang Arsyad akan mencari pekerjaan baru di Indonesia Jakarta kali ini dan berkumpul bareng bersama keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bookworm Musician //:ALBYRAGASTARA
Teen FictionBagaskara albya atau biasa di sebut "Alby" yang artinya cerdas dan sahabatnya yaitu, Matteo Ragastara yang biasa di sebut "Raga" yang berarti melodi Mereka bersahabat sedari mereka kecil, Alby dan raga memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masin...