"Gue ngak bisa lama-lama." Atlan naik ke atas motornya,cowok itu hanya memberitahukan pada Chantika, takut-takut cewek itu masih ingin ketempat lain.
Chantika memanyunkan bibirnya "Lo langsung bikin mood gue ilang tau nggak." Ujar cewek itu.
Atlan menaikkan kedua bahunya,tidak peduli.
Chantika yang mengambil ancang-ancang untuk naik keatas motor Atlan terhenti saat klakson motor berbunyi beberapa kali di dekat mereka.
Chantika cukup kaget melihat 10 motor sport berhenti didekat keduanya dan Chantika tau siapa mereka.
Atlan yang juga sadar akan hal itu mematikan mesin motornya lalu berdiri di samping Chantika,cowok itu hanya mengenal 1 dari 10 orang itu.
"Baru jam 3, kenapa ada disini? Bukannya kamu harus les ya?"
Chantika hanya diam, jelas-jelas Samuel lihat kalau dia ada di pinggir jalan begini. Ya pastinya tidak les bukan?
"Kamu bolos? Kenapa?" Tanya Samuel berusaha untuk membuat Chantika nyaman dengan pertanyaannya.
Chantika masih saja diam. Diantar 12 orang yang ada di tempat itu,hanya satu orang yang bicara tanpa balasan seperti bicara pada diri sendiri.
"Atau jangan-jangan selama ini kamu bolos. Kamu buat alasan les supaya ayah dan bunda nggak marah kalo kamu pulang lama ke rumah?" Tanya Samuel yang sudah mulai menaikkan suaranya.
"Kenapa diam? Ucapan abang benar?" Tanya Samuel
Atlan yang ada disana samasekali tidak menduga hal ini. Kenapa juga Chantika harus diam sedari tadi,mengapa mulut gadis ini tidak menjawab pertanyaan sederhana itu.
"Kamu yang ngajak Chantika bolos?" Tanya Samuel kini pada Atlan.
"Nggak." Itu Chantika, setelah dari tadi mulut gadis itu seakan terkunci. "Kenapa sih abang harus repot sama urusanku?"
Samuel mengerutkan keningnya? "Karna kamu bohong. Tadi jelas-jelas kamu bilang sama ayah dan bunda kamu les. Tapi sekarang kamu malah disini sama cowok ini. Kalian mau kemana lagi?" Tanya Samuel panjang.
Chantika menggeleng pelan,cukup heran dengan Samuel. "Apa sih? Abang mending pergi,aku sama Atlan masih ada urusan." Usir Chantika.
"Lebih penting urusan kamu dari pada les? Uang ayah bunda habis buat bayar les kamu tapi kamu malah gini?"
Chantika tertawa dengan terpaksa. "Kayaknya uang ayah bunda lebih banyak buat abang deh bukan buat aku." Sarkar Chantika membuat Samuel terdiam.
Pelik nya perdebatan ini membuat kikuk semuanya, terlebih pada Atlan yang merasa bersalah karna menuruti kemauan Chantika untuk bolos.
"Maaf bang,kayaknya ini salah paham. Kita baru saja siap bikin tugas kelompok dan kita pikir tugasnya bisa siap cepat ternyata enggak. Jadinya Chantika nggak bisa les hari ini." Jelas Atlan yang membuat Chantika melotot padanya.
"Nggak usah jelasin,toh juga nggak guna. Mending kita pergi." Ucap Chantika yang langsung di tahan oleh Samuel dengan menarik tangan adiknya itu.
"Kalo memang tugasnya udah siap dan kamu nggak bisa les hari ini mending pulang." Tegas Samuel yang langsung di balas Chantika dengan melepas tangan Samuel dari tangannya.
"Jangan ngatur aku bang,mending abang aja pergi sama teman abang. Mau ke rumah kan? Atau pengen main basket? Emang sanggup?"
"Sam, udahlah." Ujar Gito setelah dari tadi menahan diri untuk menghentikan perdebatan abang beradik ini.
"Tuh denger kata temen abang,udah."
"Nggak,kamu harus pulang sama abang atau abang bilang bunda biar kamu di marahin?" Ancam Samuel yang malah membuat Chantika semakin panas
"Nggak puas liat aku sama bunda debat terus karna abang? Sekarang pengen bikin hubungan aku sama bunda rusak lagi? Nggak puas udah misahin aku dan bunda? Nggak puas bikin jarak?" Tanya Chantika.
Samuel membuang nafasnya, ucapannya salah dan dia tidak sadar. "Maksud abang nggak gitu. Abang cuman pengen kamu pulang."
"Aku bakal pulang,tapi nggak sekarang!"
"Kamu mau kemana? Ini udah sore. Kamu juga masih pake baju sekolah."
Chantika terdiam,kenapa harus debat disini sih?
"Pulang Tik!." Tegas Samuel menarik Chantika dengan cukup kasar yang membuat cewek itu kaget bahkan kantong plastik yang berisi es cendol yang ia beli tumpah dan pecah diatas aspal.
Chantika menatap marah pada es yang kini sudah menyatu dengan jalan itu kini beralih pada Samuel yang sepertinya merasa bersalah.
Lagi-lagi Chantika melepas tangannya dari tangan Samuel kini dengan kasar. "Gue benci lo!!" Teriak Chantika keras dan berlari menjauhi orang-orang itu.
Atlan yang menyaksikan kejadian tadi sedikit tertegun lalu ikut berlari mengejar Chantika. Samuel juga ingin ikut tapi ditahan Gito. "Jangan sekarang,dia lagi marah. Nanti di rumah lo minta maaf sama dia." Gito berujar sembari menepuk pundak Samuel dua kali.
✨✨✨
"Tik...." Atlan menarik tangan Chantika membuat gadis itu terhenti.
"Gue benci sama dia." Isak Chantika,gadis itu ingin air matanya tidak jatuh tapi sulit,bahkan karna itu dadanya sakit karna menahan hal itu.
Atlan mengangguk,dia menarik Chantika duduk pada kursi panjang yang disediakan di pinggir jalan,cahaya matahari yang terik di halau oleh pohon beringin yang ada di samping kursi panjang itu.
"Udah jangan nangis." Ujar Atlan,dia sama sekali tidak tau bagaimana supaya gadis itu tidak lagi menangis.
"Gue udah berusaha untuk nggak ngomong hal tadi,tadi dia yang bikin gue harus ngomong kayak gitu."
"Gue benci dia Tlan." Kini Chantika tidak lagi terisak,gadis itu menyeka air mata nya.
"Tapi dia abang lo, perdebatan antara sodara itu biasa kok. Jadi lo nggak boleh gitu,kan biasanya musuhan bentar trus baikan lagi."
"Lo nggak paham." Ujar Chantika,kini wajah gadis itu sudah bersih dari air mata.
Atlan mengangguk. "Iya,gue nggak paham karna gue nggak punya sodara."
Chantika menyipitkan matanya, "nggak nanya juga." Ujar gadis itu.
"Yaudah,jadi gimana sekarang? Lo larinya cukup jauh dari motor gue parkir."
"Siapa juga yang minta lo nyusulin gue." Jawab Chantika masuk akal yang malah membuat Atlan kesal,tidak tau diri.
"Gue cuman berusaha menjadi teman yang baik di depan abang lo sama temen-temennya itu. Biar keliatannya gue peduli dan tanggungjawab karna bikin lo bolos les."
"Bukan karna lo,itu kemauan gue."
"Lain kali kalo bolos les jangan ngajak gue." Peringat Atlan serius.
"Udah sih,gue juga bolos cuman sekali ini. Dah yok ke motor lo, kasihan liat lo jalan sendiri."
"Memang seharusnya lo harus ikut."
✨✨✨
"Gue antar pulang aja ya?" Ujar Atlan saat keduanya sudah sampai di tempat tadi.
Chantika terdiam,dia hanya tidak mau bertemu Samuel dan memperpanjang hal tadi.
"Bentar.." dering telepon Chantika berbunyi dengan cepat gadis itu memeriksa handphonenya dan tersenyum saat tau siapa yang meneleponnya.
"Halooo." Ujar Chantika excited.
"Seriusan ka Claier di rumah?"
"Iya iya aku langsung pulang."
Setelah itu Chantika kembali memasukkan handphonenya ke saku roknya. "Antar gue pulang." Ujar Chantika yang langsung diangguki oleh Atlan.
✨✨✨
KAMU SEDANG MEMBACA
AtlanTika or AntarTika
Fanfiction"Atlan boleh stop nggak? Ini berlebihan!." Tegas Chantika tidak terima Atlan menoleh pada Chantika, gadis yang entah bagaimana bisa-bisanya mengganggu pikirannya. "Lo yang stop,gue udah bilang dari awal kan?" ... "Tik, nggak harus gini kan? Ucapan l...