🌷Sebelas. Group WhatsApp.🌷

33 3 0
                                    

David yang hendak menutup gerbang dibuat terhenti saat melihat motor sport yang dikendarai seseorang yang juga membonceng putrinya.

Lelaki separuh baya itu malah membuka lebih lebar gerbang supaya motor bisa masuk. David terheran-heran melihat ban motor dan body bawahnya kotor oleh lumpur, dan sepertinya sepatu keduanya tidak kalah kotor.

Motor masuk, Atlan mematikan mesin motor dan Chantika yang hendak turun sambil berpegang kuat pada bahu cowok itu. David dibuat tersenyum kecil oleh interaksi sederhana keduanya.

David memperhatikan dengan seksama Atlan,cowok yang sekarang membuka helm full face nya. David mengangkat kedua alisnya, merasa asing dengan teman lelaki putrinya ini. Beda dengan cowok kemarin.

Atlan menaruh helmnya di atas tangki,cowok itu turun, berdiri disamping Chantika. Atlan mengangkat tangan kanan hendak menyalim David. Tau maksud cowok itu, David dengan segera memberi tangan kanan yang langsung disalim cowok itu. "Atlan, Om." Ujar Atlan memberi tahu namanya.

"Ha?" Bingung David.

"Nama saya Atlan Om." Ujar Atlan kembali.

"Saya nggak budeg kok." Kekeh David. "Kok nama temen-temen kamu aneh sih." Tanya David pada Chantika yang dibalas gadis itu dengan cubitan di lengan sang Ayah.

"Kalian dari mana? Kok kotor begini, sepatu juga kena lumpur. Kan Jakarta belom banjir." Tanya David heran melihat kedua sepatu keduanya.

"Kalo pun Jakarta banjir, sepatu kita nggak kotor begini Yah. Basah." Koreksi Chantika yang membuat Atlan tersenyum tipis, sangat tipis.

"Kita..."

"Kita ada tugas sosial buat bantuin pemulung Yah, nah tempatnya ternyata cukup jauh dan becek gitu jalanannya." Chantika segera memotong ucapan Atlan. Takut kalau cowok itu jujur, jika David tau mereka dikejar penjahat pasti Chantika akan diawasi.

Atlan mengangguk kecil, gadis itu pasti tidak ingin ayahnya tau mereka dikejar oleh orang suruhan Keysha.

"Kalo gitu saya pamit pulang dulu yah Om" pamit Atlan.

"Minum dulu." Tawar David, Atlan menggeleng sekali. "Udah hampir malam Om, saya juga harus cuci motor." Tolak Atlan yang diangguki oleh David.

"Hati-hati yah pulangnya." Ujar David kemudian Atlan kembali menyalim tangan David. Cowok itu naik keatas motor lalu menggunakan helmnya kembali.

Cowok itu memundurkan motor dan pergi. Ayah dan anak itu dengan seksama melihat punggung Atlan yang kian menjauh. "Temen baru lagi?" Tanya David yang di respon decakan oleh gadis itu.

David kembali menutup gerbang yang dibantu oleh Chantika. Setelah gerbang di kunci oleh David, Chantika dengan senyum menggandeng lengan ayahnya untuk sama-sama masuk kerumah.

"Nama temen-temen kamu aneh yah. Untung pada ganteng, jadi nyambung aja gitu." Ujar David kembali menceritakan Atlan.

Chantika hanya diam, gadis itu menyuruh sang ayah untuk masuk duluan karna dia harus membuka sepatunya dan membawanya terlebih dulu ke kamar mandi belakang untuk nanti dia cuci.

✨✨✨

Setelah memarkirkan motornya didepan rumah. Atlan diam mematung memperhatikan motornya yang sangat kotor. Ini kali pertama motor cowok itu sampai sekotor itu. Juga sepatunya.

Atlan memilih untuk makan dan mandi terlebih dahulu lalu mencuci motornya. Sungguh perut cowok itu sudah terasa sakit menahan lapar. Ingin sekali cowok itu mengajak Chantika makan terlebih dahulu, namun enggan karna cowok itu terlalu kaku dan bingung.

AtlanTika or AntarTikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang