Maaf guys Up lama..🙏
Padahal ini masih awal, ide cerita masih ngalir. Tapi akunya selalu ngaret🙏
Kalian tahu sendirilah sibuknya orang kerja menjelang cuti lebaran, hehehe..😅
Kerjaan numpuk, orderan numpuk, deadline dimana-mana (tetap semangat, strong.💪) Intinya gak ada waktu buat buka wattpad dan lanjut ngetik nih cerita.
Palingan cuma bisa nyicil dikit2, itupun waktu sahur. Jadi mohon pengertiannya🙏😉
Udah deh langsung aja baca..!
Selamat Membaca..!!
___________________________________________________
Malam semakin gelap. Sang surya telah berganti tugas dengan rembulan. Malam adalah waktu yang tepat untuk mengistirahatkan diri dari lelahnya beraktifitas. Tapi tidak semua waktu malam digunakan untuk beristirahat. Contohnya dalam rumah bordil milik Madam Choo ini. Disini, justru semakin malam suasana semakin bertambah meriah.
Semua orang sibuk bersenang-senang sembari memuaskan hawa nafsu semata mereka. Bunyi musik berdenting bercampur dengan aroma alkohol yang khas. Sudah menjadi ciri khas dalam rumah bordil ini. Rumah bordil milik Madam Choo selain menyediakan kupu malam yang berkualitas dan sesuai kriteria, ternyata menyediakan musik orkestra untuk pelanggan yang hanya ingin menghabiskan waktu dengan menari sembari mabuk.
Dan sialnya, Clafer terjebak disini sebagai pelayan pengantar minuman untuk para pelanggan. Seumur hidup, Clafer tidak pernah menginjakan kakinya ditempat seperti ini. Namun kali ini, lain ceritanya. Ia harus bekerja sampai malam, oh tidak, bahkan sampai dini hari ia harus bekerja melayani setiap pelanggan yang datang.
Namun kali ini, Clafer sepertinya tengah beruntung. Dirinya di izinkan bekerja hanya sampai pukul 12 malam. Itu disebabkan karena ia yang terus merengek pada Madam Choo untuk tidak bekerja sampai pagi. Alasannya hanya dengan sebuah luka ringan dikedua lututnya yang didapatkannya karena terjatuh waktu berlarian dipasar tadi.
Sekarang Clafer tengah termenung didalam sebuah kamar yang memiliki ukuran kurang lebih 2×3 meter. Ia tidak menyangka bahwa pekerja kecil sepertinya mendapatkan kamar pribadi. Ia pikir dirinya akan tidur diluar, mengingat pada saat kedatangannya disambut oleh guyuran air kotor oleh pemilik toko.
Clafer kini tengah berusaha untuk segera memejamkan kedua matanya, namun tak bisa. Pikirannya terus melayang memikirkan apa yang tengah terjadi pada dirinya. Mengingat ia memiliki nama panggilan Emillio disini, Clafer jadi teringat dengan cerita novel yang terakhir kali ia baca. Apalagi setelah ia sedikit mencari informasi mengenai tempat yang tengah ia tinggali sekarang. Clafer jadi semakin yakin bahwa dirinya hidup dan terjebak didalam sebuah novel.
Novel yang memiliki judul 'Bloody Black Rose War', yang berlatar kerajaan Eropa. Dan menganut sistem pemerintahan monarki atau kerajaan. Dimana semua kehidupan masyarakatnya masih kental dengan yang namanya kasta atau kedudukan dan patriarki.
"Kalo iya gue emang hidup di dalam novel itu, habis sudah. Kehidupan gue bakal susah kedepannya." Gumamnya terdengar frustasi.
Apalagi ia hidup dan menyandang status sebagai anak dari pemeran antagonis dalam cerita. Yah, walau tidak dianggap keberadaanya oleh Ayah kandungnya. Tapi tetap saja Clafer merasa hidupnya penuh kesialan.
Belum lagi sosok Emillio ini ternyata dibuang oleh Ayahnya sedari bayi. Tapi untungnya sang tangan kanan kepercayaannya-- yang ditugaskan untuk membuang bayi Emillio, malah menitipkan Emillio bayi pada seorang tabib wanita. Tapi sekarang tabib itu telah menutup usianya sejak satu tahun lalu. Dan berakhirlah Emillio disini. Diasuh sekaligus dipekerjakan oleh Madam Choo yang ternyata seorang Baron di Kerajaan Vexan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi || Little Boy The Devil Duke
Fantasy[DI LARANG MELAKUKAN PLAGIAT, COPY PASTE, DAN LAIN SEBAGAINYA] ~_~ Menceritakan seorang pemuda yang berumur 16 tahun bernama Clafer Fahlevi Georageth, yang mengalami kejadian aneh dan diluar nalar manusia. Yaitu saat...