8. Rasa Penyesalan.

12.1K 1.6K 73
                                    

Hai aku Up😄

Kalau ada typo tolong tandai ya? Kiww😉

Selamat Membaca..!!

_______________________________________________________

Di suatu ruangan, dengan keadaan yang begitu temaram. Terlihat seorang lelaki paruh baya tengah duduk termenung, dengan salah satu tangan menggenggam erat secarik kertas berstempelkan rumah sakit. Perasaan didalam dadanya mulai bergemuruh, emosinya tidak terkendali. Antara rasa sedih, penyesalan dan amarah. Semua bercampur didalam hatinya.

Satu minggu berlalu setelah kematian Putra bungsunya, anak yang selama ini dirinya sia-siakan karena menganggap bahwa anak itu bukanlah anaknya, akhirnya semua kebenaran terbongkar. Kebenaran mengenai kebusukan dari Sang Nyonya baru Georageth, kematian Clarissa-- Istri pertama, dan Clafer yang ternyata adalah Putra kandungnya. Dan yang paling ia sesali dari semuanya adalah kematian Putra bungsunya yang menjadi target salah sasaran dari rencana licik Alletha.

"Hahh~ maafkan Ayah, nak." Ia merasa bahwa dirinya menjadi sosok Ayah yang gagal dalam menjaga dan melindungi anak-anaknya. Bahkan pada saat detik-detik terakhir tubuh kaku anaknya akan dikebumikan, dirinya tidak berada disisinya. Ia justru pergi ke luar kota untuk mengurus salah-satu cabang perusahaan yang sedang bermasalah.

Andai Gavriel, putra sulungnya tidak mengirim hasil tes DNA padanya, mungkin hingga saat ini dirinya tetap tidak akan mempercayai bahwa Clafer adalah Putra kandungnya sendiri. Dan memilih akan menetap lebih lama di Kota yang terdapat cabang dari perusahaannya. Bahkan saat mendapat kabar bahwa Clafer kecelakaan pun, ia tetap tak acuh dan memilih mengabaikan karena menganggap bahwa itu salah satu trik dari anak itu untuk menarik perhatiannya.

Dirinya benar-benar bodoh. Sampai-sampai Clafer kecil yang tidak tahu apa-apa ia jadikan tempat pelampiasan amarahnya ketika mengetahui bahwa Clarissa pernah berselingkuh dengannya. Hanya karena warna bola mata yang dimiliki si bungsu berbeda, ia jadi meragukan kebenaran mengenai Putra bungsunya sendiri. Bahkan dirinya dengan tega menunjukan adegan kekerasan didepan anak bungsunya, ketika memukuli Clarissa yang menjadi Ibu kandungnya.

Dirinya ini Ayah macam apa ya Tuhan?!! Sampai-sampai menunjukan perangai bagai binatang dihadapan Anaknya sendiri. Pasti anak itu mengalami trauma berat.

Tanpa disadari olehnya air mata mengalir begitu saja, membasahi pipi yang kini mulai terlihat sedikit keriput. Arga mengusap kasar air mata itu, melipat kembali kertas dari hasil tes DNA itu, lalu dimasukkan ke dalam kantung jas-nya. Ia menoleh kesamping, menatap sebuah jendela didalam pesawat yang menunjukan keadaan luar yang gelap gulita. Ia sekarang sedang dalam perjalanan pulang menuju kediaman utamanya.

Arga harus menyelesaikan masalah keluarganya, dan menghukum berat pelaku kejahatan yang masih betah berdiam diri didalam rumah mewahnya. Alletha terus menerus menghubunginya, dan mengatakan bahwa Putranya kini mendekam didalam penjara karena ulah Gavriel. Wanita itu memang benar-benar gila. Dia pikir dirinya bodoh sampai harus menuruti kemauannya. Sekarang ia sudah mengetahui semua kebenarannya.

Kebenaran bahwa wanita itu-- Alletha, adalah salah satu orang yang dikirim oleh rekan bisnis yang menjadi musuh bebuyutannya untuk memata-matai keluarga Georageth. Sudah menjadi hal wajar dalam setiap perusahaan untuk saling bersaing dan mengungguli satu sama lain. Baik persaingan sehat (kompetitif) maupun tidak. Apalagi perusahaan besar seperti G. Rageth Company, sudah pasti banyak pesaing diluar sana.

Tapi yang tidak dapat dipercaya oleh Arga adalah, mengapa orang itu sampai nekat mengirim Alletha untuk menghancurkan keluarganya. Tidak cukupkah dia bersaing dalam bisnis saja, sampai keluarganya pun dia ingin hancurkan?

"Hans, tunggu saja hukuman atas perbuatan-mu."

***

"Ayah, kau sudah pulang?" Arga baru saja membuka pintu kediamannya sudah disambut oleh wajah kusut milik Putra sulungnya, Gavriel. Ia yakin pasti anak itu sama tersiksanya seperti dirinya. Apalagi dulu dia yang memaksa anak itu untuk menjauhi adiknya, Clafer.

Transmigrasi || Little Boy The Devil DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang