12. Pulang.

11.3K 1.9K 332
                                    

Hai aku Up😄

Gess aku mau cerita. Masa iya wattpad ku kapan hari lalu gak bisa dibuka, kalo gak salah antara hari Rabu atau Kamis lah lupa. Padahal hari itu, niatnya aku mau up. Tapi ni apl gak bisa dibuka gak tau kenapa. Sampe ku hapus dan ku download ulang pun masih gak bisa kebuka. Akhirnya ku diemin selama seharian. Eh pas malem baru bisa di buka, bisa masuk lagi ke akunnya. Terus niatnya mau up cerita. Tapi...

Draftnya ke hapussssssss😭 kan kek anj banget😭 bikin males aja kudu ketik ulang😩 jadi maaf ya kalo ni cerita ada yg cringe, soalnya udah beda banget sama yg ku tulis sebelumnya, ya walau gak seberapa sih wkwkw

Ni apl kenapa ya? Makin di update bukannya makin bener malah makin keblingsek. Dahlah makasih aja yg udah mau baca ketikan yg isinya keluh kesah ini.

Langsung aja baca gess.. dan maaf udah buat kalian nunggu lama😭🙏

Biasa kalo ada typo tandain ygy😉

Selamat Membaca..!!

___________________________________________________

Emillio menatap intens kearah seorang gadis kecil pemilik bola mata biru, Liliya. Seketika keheningan melanda diruang makan besar istana Alcazar. Semua orang yang ada disini terdiam, setelah mendengar celetukkan dari Liliya. Ada apa dengan gadis itu? Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba ikut menyahut saja. Bukankah dari tadi dia sibuk dengan makanannya. Oh, atau dia merasa terancam karena kehadirannya?

Berita mengenai bungsu Tharnatos yang masih hidup, sudah menyebar diseluruh Kekaisaran. Bahkan dari berbagai surat kabar manapun, semua isinya mengenai kembalinya bungsu Tharnatos. Emillio saat ini sedang menjadi trending topik di Kekaisaran Alcazarion. Apa karena itu, Liliya merasa terancam? Sebab, kalau mengikuti alur novelnya, seharusnya Duke iblis itu sudah mengurus mengenai surat adopsi untuk Liliya. Karena dibandingkan dengan Kaisar Nicholas, Duke Tharnatos lebih terlihat serius untuk menjadikan Liliya sebagai Putri angkatnya.

"Ya maaf, salahkan saja Paman Nichol." Ujar Emillio malas.

"Kamu juga jangan memanggil Yang mulia Kaisar seperti itu. Beliau kan orang paling agung dan tersohor diseluruh benua timur." Emillio semakin mendatarkan ekspresi wajahnya. Nicholas saja tidak pernah melempar protes terhadapnya, mengapa gadis ini justru yang ribut?

"Mungkin karena kamu yang sudah lama hidup diluar. Makanya kamu tidak sopan dan liar." Lanjutnya.

Emillio hanya diam, ia kembali menatap Kaisar Nicholas. Mencoba melihat ekpresi dari wajah lelaki itu. Apa Kaisar Nicholas merasa terganggu jika ia memanggilnya Paman? Sebab, lelaki itu yang membawa Liliya dalam hidupnya. Jadi, sudah pasti beliau akan memihak penuh pada si protagonis wanita.

"Emillio.."

Tanpa diduga, ia menegang saat Kaisar Nicholas memanggil namanya dengan suara rendah. Apa beliau marah? Ia tahu, dirinya semena-mena saat memanggil Kaisar Nicholas dengan sebutan 'Paman'. Tanpa memikirkan derajat beliau yang adalah pemimpin tertinggi di Kekaisaran. Orang paling agung dan paling dihormati oleh seluruh lapisan masyarakat.

Tapi dengan tidak tahu dirinya, ia yang hanyalah sebatas upik abu, malah memanggilnya tanpa rasa hormat. Masih mending dirinya tidak langsung dibunuh karena ketidak sopanan-nya.

"Jangan merasa tersinggung oleh kata-kata Liliya. Aku tidak masalah kau memanggilku begitu. Justru aku merasa seperti kita memiliki hubungan dekat." Emillio menampilkan raut wajah tidak percaya. Ini benar, Kaisar Nicholas tidak memarahinya, kan? Ia pikir Kaisar Nicholas akan memarahinya karena batas kesabaran beliau sudah habis.

Transmigrasi || Little Boy The Devil DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang