5. Hadiah Yang Membagongkan.

12.4K 1.5K 16
                                    

Di tengah keramaian hiruk pikuk kehidupan. Orang-orang terlihat berlalu lalang sibuk dengan urusan masing-masing. Teriakan para pedagang meneriaki barang dagangannya, nampak menggema hingga ke sudut-sudut bangunan. Seekor kucing dan anjing saling berlari dengan mulut yang penuh membawa barang hasil curian berupa ikan segar.

Semua pemandangan itu tak luput dari pengelihatan seorang Clafer. Clafer kini tengah berjalan menjauhi keramaian dengan tangan yang senantiasa selalu mengusap pantat teposnya yang berdenyut sakit. Ini semua hasil dari kekejaman seorang pemilik toko yang dengan teganya menyiram tubuhnya dengan air. Ia yang ternyata tengah tertidur disebuah kursi kayu panjang, merasa kaget dan terbangun dari tidurnya setelah pantat seksinya mencium kerasnya lantai.

"Ukh.. Dimana iblis jelek itu?" Ucap Clafer sembari menggerakkan kepalanya kekanan dan kekiri seperti mencari sesuatu.

Clafer belum menyadari keadaannya yang sekarang. Yang ada dipikirannya saat ini ialah, dia harus cepat-cepat mencari iblis itu untuk mempertanyakan dimana hadiahnya. Dengan langkah kecil yang terus bergerak tanpa arah, Clafer tiba-tiba menghentikan langkahnya kala telinganya menangkap sesuatu yang aneh.

'Tunggu... Tadi kalo gak salah, kuping gue kek denger suara tikus ke injek.' Batin Clafer.

Menelan ludahnya dengan susah payah, Clafer mencoba bicara lagi untuk memastikan pendengarannya. Entah mengapa Clafer berpikir bahwa suara yang seperti tikus terpijak itu berasal dari bunyi mulutnya.

"Uuuu... Iblis jelek."

Hah? Clafer tercengang.

"Oiiiii... iblis jelek."

Lagi?

"Si jelek ya si iblis."

Tidak mungkin. Semuanya tak masuk diakal.

"Yang tampan ya tentu Clafel."

Hiihhhhh..!!!!

Semua bulu kuduknya berdiri. Ternyata benar suara itu berasal dari dalam mulutnya. Kenapa tiba-tiba suaranya berganti menjadi seperti anak kecil? Kemana suara aslinya?

Dengan terburu-buru Clafer berlari mendekati sebuah toko kelontong. Kebetulan didepan toko itu terdapat sebuah benda yang bisa memantulkan bayangan tubuh kita sendiri. Clafer kini berdiri didepan sebuah etalase yang penutupnya terdapat sebuah cermin. Clafer langsung menatap pantulan wajahnya disana.

Mata Clafer melotot sempurna. Kedua tangannya meraba wajah buluk penuh debu dan tanah yang sayangnya tidak ada bagus-bagusnya itu. Sudah berapa hari ia tidak mandi? Kenapa penampilannya jadi seperti ini?

Ditambah saat ia menatap mata bulat besar dengan iris berwarna merah darah yang sangat pekat. Itu mengingatkannya pada sosok Lucifer yang baru beberapa menit lalu dirinya temui.

Ugh.. Iblis sialan itu benar-benar ingin kena ya. Awas saja kau. Jika diberi kesempatan untuk bertemu lagi, akan Claafer tendang bokongnya. Ingatkan itu nanti..!!

Kekesalannya bertambah semakin menjadi, saat dirinya tidak sengaja menatap tangan dan kakinya yang mungil. Belum lagi sebuah pakaian yang sangat lusuh dan kebesaran yang menempel pada tubuh kurus kerempengnya. Penampilannya berubah semakin menyedihkan kala semua tubuhnya basah kuyup. Benar-benar terlihat seperti kucing yang habis tercebur dari dalam got.

Transmigrasi || Little Boy The Devil DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang