9. Kisah Sudah Dimulai.

12.4K 1.6K 47
                                    

Hai aku Up😄

Chap kali ini agak panjang yah kira2 2500 kata lebih.

Jadi kalo ada typo tolong tandai yah..😉

Selamat membaca..!

____________________________________________________

"Apa disini menyediakan menu makanan untuk anak-anak?" Tanya Jake pada seorang waiter muda, yang kebetulan tengah mengantar makanan untuk para pelanggan restoran.

"Ada Tuan."

"Kalau begitu antarkan satu porsi untuk meja khusus dilantai dua." Pelayan itu pun mengangguk sebelum pada akhirnya pergi untuk menyampaikan pesanan pada juru masak.

Jake mengeluarkan jam saku-nya, melihat waktu yang ternyata sudah menunjukan pukul 12 siang. Tapi Yang mulia Kaisar belum sampai juga, apa beliau mengalami kendala ditengah perjalanannya. Jake memang tidak ikut untuk mengawal Kaisar Nicholas saat mengunjungi kediaman bangsawan di kerajaan Vexan. Itu perintah langsung dari beliau.

Kini Jake sudah berdiri didepan resto yang terkenal akan makanan seafood-nya yang enak. Berdiri sembari melihat kearah jalan, berharap kereta kuda yang membawa Yang mulia terlihat dikedua matanya. Seharusnya beliau sudah sampai disini beberapa menit yang lalu, tapi hingga sekarang batang hidungnya saja tidak terlihat. Jake merasa cemas dibuatnya.

Beliau kemana? Apa terjadi sesuatu yang buruk pada perjalanan Yang mulia? Kalau tahu begini seharusnya ia memaksa untuk ikut dengannya tadi. Jake mulai merasa cemas, ia bahkan sudah berjalan mondar-mandir sembari menggigit ujung jari kukunya.

Tuk.. Tak.. Tuk..

Samar-samar kedua telinganya mendengar suara tapak kaki kuda dari kejauhan. Begitu melihatnya, senyum manis terbit diwajahnya. Jake merasa senang sekaligus lega setelah melihat apa yang dinantinya telah tiba. Dengan tergesa ia memperbaiki penampilannya yang terlihat sedikit acak-acakan akibat ulahnya tadi. Dan setelahnya berdiri tegak layaknya seorang kesatria.

Kereta kuda yang nampak biasa atau sederhana tanpa hiasan apapun, berhenti tepat dihadapan Jake. Jake langsung membukakan pintu dan mempersilahkan sang penumpang untuk turun. Dapat dilihatnya Kaisar Nicholas yang masih dalam keadaan penyamaran-- memakai jubah hitam dan kain yang menutup sebagian wajahnya, turun terlebih dahulu dari dalam kereta. Kemudian disusul oleh seorang bocah laki-laki kecil yang turun dari kereta dengan cara melompat. Sedikit ekstrem tapi untungnya tidak apa-apa.

"Salam hormat Yang mul--" Ucapannya terhenti kala Kaisar mengangkat sebelah tangannya. Kedua alis Jake mengkerut bingung.

"Kau lupa kita sedang berada ditempat umum? Jangan melakukan hal yang dapat memancing perhatian orang lain."

Jake langsung paham. Ia sedikit melupakan misi penyamarannya, itu disebabkan karena ia yang cemas menunggu kehadiran Tuannya.

"Maaf saya lupa Tuan." Ucapnya penuh sesal. Dan Kaisar Nicholas hanya mengangguk singkat sebagai balasan.

"Kalau saya boleh tahu, apa sesuatu yang buruk terjadi saat perjalanan Anda menuju kemari? Saya merasa cemas saat menunggu Anda yang melewati batas waktu, padahal jarak tempuhnya tidak terlalu jauh." Jake mengutarakan apa yang ingin diketahuinya. Ia benar-benar penasaran sekaligus cemas saat menunggu Tuannya datang. Pasalnya hanya butuh waktu 30 menit saja untuk menempuh perjalanan dari kediaman Baron menuju pasar rakyat.

Kaisar Nicholas menghela napas, raut wajahnya langsung berubah menjadi masam saat mengingat kejadian beberapa menit lalu. Matanya ia lirikkan kearah bocah laki-laki yang sedari tadi hanya diam saja sibuk dengan dunianya sendiri. "Kau tidak lihat, apa yang ada digenggaman anak ini? Aku terpaksa mengantri untuknya. Maka dari itu aku terlambat." Dengusan sebal ia berikan saat bocah itu menatapnya dengan wajah tanpa rasa bersalah.

Transmigrasi || Little Boy The Devil DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang