8. Khawatir

138 25 4
                                    

Happy reading semua nya.....



Di tandai dulu sebelum lanjut baca 👍




Makasih banyak ya kalian udah mau nunggu 😫😖❤️







*********








Seharusnya saat ini Asha sudah berada di rumah, dengan berbaring di tempat tidurnya dan memakai selimut ternyaman nya,tapi sekarang semua itu hanya jadi andai, karna pertengkaran antara dirinya dan Aska terjadi begitu saja. Kesalahpahaman yang membuat hubungan nya mulai terasa kusut. Mungkin Asha tak ingin menyebut kejadian itu sebagai kesalahpahaman!karna Asha merasa kejadian itu terjadi untuk menunjukkan sifat dari diri masing-masing.






Kini udara malam semakin dingin! bahkan Asha dapat merasakan bahu nya yang terekspos itu bergetar menggigil. Asha terus menerus menghembuskan nafas hangat nya pada kedua telapak tangan nya sebelum kemudian ia usap-usapkan pada kedua bahunya. Lama berjalan dalam kedinginan!Asha baru sadar bahwa sekarang sudah memasuki musim gugur,pantas saja anginnya jadi lebih kencang dari biasanya.




Asha terus berjalan tak memperdulikan desiran darahnya yang juga ikut kian membeku, langkah yang ia bawa semakin lama semakin membuat kepala nya berdenyut-denyut, akhirnya Asha memutuskan untuk berhenti sejenak sambil melihat-lihat lalu-lalang jalanan malam,Asha berniat memberhentikan taksi untuk pulang. Pulang ke rumah kedua orang tua nya.














Tadi..setelah turun dari mobil dan meninggalkan Aska,Asha langsung berjalan ke arah sebaliknya tanpa memiliki tujuan pasti. Ia hanya ingin menghindari Aska, sengaja tak ingin melihat nya! karna suasana hatinya tengah begitu buruk tak terkira,dan Asha tak mungkin melampiaskan emosi nya begitu saja.





Asha melupakan semua barang-barangnya di sana! dengan membuat nya tertinggal di dalam mobil Aska. Kalian harus tau! Itu bukan suatu tindakan yang di sengaja!karna itu murni bahwa Asha lupa!.





Kini ia mulai mengerutuki kebodohan nya yang meninggalkan semua barang-barangnya di mobil Aska!karna saat ini Asha jadi lebih sulit melakukan segala sesuatu nya untuk cepat-cepat pulang. Dan lagi..! jalanan malam terpantau lenggang yang berarti tak banyak kendaraan yang lewat,Asha jadi semakin sulit menemukan taksi!.
















Rasa nya Asha ingin menangis lagi sekarang juga! kenapa hari ini begitu melelahkan!?,apa semua tak bisa menjadi lebih buruk dari ini?!. Asha jelas lelah karna pekerjaan,tapi itu belum seberapa dibanding dengan lelahnya perasaan. Baru saja ia merasakan euforia dari jatuh cinta pada sosok itu!lalu tanpa menunggu lama Asha juga langsung di hantam kenyataan pahitnya bahwa perasaan yang ia miliki saat ini ternyata memang bertepuk sebelah tangan!.





Asha menghawatirkan dia yang tak peduli padanya. Asha juga menjaga semua yang ia punya untuk kebaikan dia!, Asha tak ingin siapapun menyakitinya. Tapi mengingat setiap kata yang keluar dari bibir itu untuk nya, membuat Asha kembali merasa bodoh. Dia!tak pernah sekalipun meliriknya dan menghargai perasaan nya, Aska!pria itu.. telah menghancurkan nya.








"Hisk..!apa yang harus aku lakukan?...hisk!.."






"Egois!.. hisk...!"








"Sakit...!ini sakit!hisk..!"










Seperti sudah tak peduli dengan hawa dingin yang masih kental menyelimuti,Asha malah cenderung merasa lebih nyaman saat ini. Bahkan kini ia sudah duduk di tepi trotoar sambil berbicara pada angin kosong sambil sesekali mengusap air mata nya yang masih berjatuhan,Asha benar-benar tak peduli lagi jika ia akan berada di sini semalam. Karna yang terpenting saat ini untuk nya adalah mengosongkan segala pikiran tentang Aska! Karna nanti pun Asha harus bisa kembali bersikap seperti semula pada Aska .










Rumor's [Heerina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang