BAGIAN : 1 SUMPAH IBU

9.4K 79 4
                                    

POV Banyu Seto

Ternyata ibuku telah termakan oleh sumpahnya sendiri ketika melihat anak tetangga yang tumbuh cacat. Ibu sempat berucap sumpah
" Amit- amit jabang bayi jangan sampai anakku seperti itu.". Seingat ibuku, sejak ayahku menebang pohon kelapa di dekat makam itu ia bermimpi bertemu dengan makhluk aneh berkepala botak macam kepala kemaluan. dan makhluk itu berkata menakuti ibuku. Tapi heran kenapa tetangga kena getahnya, anaknya lahir dengan kemaluan seperti milik orang dewasa. Dan jika dipegang perempuan, bayi itu tertawa girang. Ibuku ikut melihat dan bersumpah di depan bayi itu saat aku dalam kandungan.

Kini aku sudah siswa SMA dengan tinggi badan 185 cm. Wajahku sangat tampan hingga membuat ibu dan kakak Perempuanku baper.

Leny kakak perempuanku tuh diadopsi ibuku saat ibu ingin cepat hamil. Jadi tidak ada hubungan darah denganku. Ibuku sangat bangga dengan Leny yang cantik dan sangat cerdas waktu itu. Tapi semenjak aku terlahir sebagai anak laki- laki, ibuku lebih fokus menyayangi aku.

Tapi Leny tidak lantas jealous karena kurang diperhatikan semenjak terlahir aku. Malah ia makin senang tinggal di rumah atau pergi mengajakku ke rumah teman2nya.

Apalagi setelah aku beranjak remaja, kak Leny sering menggodaku dengan mencubit milikku, mencium dan menjebakku di kamar mandi bugil.

"Iih kak Leny jorok" kataku ketika melihatnya buka celdam didepan mataku. Siapapun akan terkesima jika memandang body kak Leny yang sangat bersih dan padat kek gitarku. Apalagi aku yang masih sangat ranum diusia itu melihat keindahan tubuh yang sangat sempurna. Kak Leny malah melangkah mendekati dan menempelkan dadanya ke dadaku yang pasti kesetrom. Aku gemeter ketika telapak tanganku mulai melingkari pinggul kak Leny yang padet. Sungguh sangat lembut kulit tubuh kak Leny hingga aku tak bisa menahan gejolak birahi ketika Leny malah meremas dan menempelkan milikku ke perutnya.

"Hhhhh.. ayohlah Set." desah kak Leny saat milikku mulai bersembunyi dibalik pahanya. Sungguh aku baru pertama kali itu melakukan dan merasakan nikmatnya.

***

Esoknya ada tetangga yang kesurupan saat lewat di bekas pohon kelapa yang ditebang ayahku. Yang kesurupan itu seorang gadis seusiaku sepulang sekolah langsung jatuh dan pingsan. Tapi begitu bangun berteriak teriak menyebut namaku.

"Banyu Seto.. mana dia." Tentu saja ayah dan ibuku kaget memanggil namaku karena takut bila aku telah berbuat tidak baik.

"Seto..kamu kenapa hah?"

Aku bingung yang jawab ketika ditanya begitu oleh ayahku. Gadis itupun dibawa masuk ke dalam rumahku oleh tetangga. Gadis remaja itupun dihadapkan kepadaku sambil dua tangannya dipegangi ayah dan ibunya. Mendadak aku seperti dituntun oleh kekuatan gaib berbicara kepada gadis itu.

"Sini, maju sini." kataku penuh wibawa.

"Gusti Banyu Seto." gadis itu tengadah sambil menyebut namaku. Aku seperti digerakkan oleh kekuatan gaib yang aku tidak tahu entah dari mana merentangkan tanganku dan mengusap dahi remaja itu. Seketika gadis itu lemas dan tidak meronta- ronta setelah kupijit jidatnya. Lalu aku bicara dengan suara parau seperti orang tua.

"Bawa anakmu pulang. Potong kambing putih dan tanam kepalanya di bekas pohon kelapa yang kau tebang jika ingin anakmu hidup normal." kataku.

Ayah dan ibuku kemudian menyampaikan kepada warga yang mendengar perintahku. Entah kenapa semua warga yang datang menunduk takut ketika bersimpuh di depanku. Kemudian mereka saling pandang dan menuntun si gadis yang sembuh dari kesurupan pergi meninggalkan rumahku.

Sesaat kemudian aku kembali tersadar seperti semula. Aku masih heran dan bingung mau bicara apa.

"Ada apaan sih Bu?" tanyaku kepada ibu yang terlihat sangat ketakutan.

Ibu dan ayahku tidak menjawab pertanyaanku selain saling pandang dan memahami apa yang terjadi.

***

Satu Minggu kemudian aku pulang sekolah telah ditunggu puluhan warga yang duduk di teras rumahku. Mereka ternyata datang dari berbagai kota kulihat dari plat nomer motor yang diparkir.

Para tamu itu seperti tidak sabar ingin segera mendapat perhatianku, sampai duduknya pun merapat ke pintu rumah.

"Gusti Banyu Seto.." panggil seorang tua yang kukenal adalah kepala desa.

"Dalem pak." jawabku menghormati orang tua.

"Punten dalem Sewu, Kawulo angsal wangsit menawi dusun mriki wonten tiyang pinter Asmo Banyu Seto. ( Maaf kami semua datang kesini karena dapat petunjuk dari yang kuasa jika di desa ini ada seorang supranatural bernama Banyu Seto).

Mendadak aku seperti kena stroom hingga menggigil dan jiwaku seperti lenyap, menjelma menjadi sosok lain dengan suara serak parau memerintahkan mereka penuh wibawa.

"Ya benar itu aku. Sekarang jika kalian memerlukan bantuan masuk saja satu persatu ke dalam kamar" kataku sambil masuk ke dalam kamar yang sudah disiapkan ayah dan ibuku.

Seorang wanita muda yang susah dijodohkan karena tidak cinta melangkah masuk dengan wajah suram seperti ada tekanan. Aku hanya melakukan perintah dari kekuatan gaib yang mengendalikan tubuhku. Wanita cantik itu tiba2 tersentak kaget dan tertawa ketika melihatku duduk tidak memakai celana hingga bagian bawahku terbuka.

"Woww..eloknya" jerit wanita itu sambil merunduk dan menangkap ketimun di pangkuanku.

"Ayo..remas dan makan jika kamu suka." kataku.

Wanita itu seperti tidak sadar telah melepas semua pakaiannya dan menggeluti milikku yang mekar sangat besar dan panjang. Aku senang sekali karena milikku sangat diminati wanita itu. Lalu tubuh yang sangat elok itu duduk di pangkuanku setelah lebih dulu mengatur letak milikku dengan miliknya bisa saling sambung. Luar biasa nikmatnya yang kurasakan.

"Siapa namamu nduk?"

"Jihan Mbah"

"Bagaimana rasanya?"

"Enak banget Mbah. Saya ingin bermain terus dengan Mbah Banyu." kata wanita itu yang merasa sangat puas.

"Sekarang kamu katakan orang tuamu jika ingin kawin"

"Baiklah Mbah. Aku jadi ingin kawin dengan Mbah saja yang punya jago sangat besar dan galak. " jawab Jihan yang terus memainkan milikku yang tidak pernah loyo.

Usai ritual denganku, Jihan melangkah keluar menemui kedua orang tuanya yang menunggu di teras. Jihan masih terengah- engah ketika bicara kepada ayahnya.

"Aku ingin kawin pak. Besok yaa.. aku sudah kebelet nih. pokoknya besok aku harus kawin." kata Jihan sambil merangkul ayahnya.

Mendengar permintaan anaknya yang menggebu- gebu tentu saja membuat kedua orang tuanya sangat senang. Alhasil ia akan menjodohkan dengan seorang kerabat sesama orang kaya.

Ayahku yang kujadikan admin menerima uang dari tamu yang telah kuobati. Ketika tamu kemarin sudah selesai, ayahku berkata agak keras dari luar kamar.

"Sudah selesai Set. Tamu sudah habis"

Tiba2 aku sudah kembali lagi normal seperti biasa. Aku merasa sangat lelah, aku yang masih pakai seragam sekolah langsung masuk ke dapur mengambil makanan yang sudah disiapkan ibuku.

( maaf reader, author lagi ngayal nih, masa muda yg sangat asik. banyak cewek yg tergokil- gokil)

KUTUKAN BIRAHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang