BAGIAN: 3 KAMAR BIRU

6.3K 54 2
                                    

Kamar yang buat praktek pengobatan dicat biru oleh ayahku. Aku tidak meminta ayah untuk mengecat. Tapi ayah bermimpi telah ditemui seorang perempuan cantik yang mengajak bercinta dalam kamar itu. Ayahku tidak menceritakan apa yang diimpikan, tetapi ia tampak sangat senang ketika mengecat kamar itu. Aku seperti bisa menerawang apa yang ada dalam pikiran ayahku. Mimpi ayah bertemu dengan wanita berbaju biru yang sangat cantik yang mengajak ayahku bercinta. Memang sejak aku usia 15 sudah mencium aroma sex dalam kamar itu. Aku tidak tahu kenapa bila aku berada di kamar itu, kak Leny suka datang untuk menyingkap kolorku yang membungkus pusaka maha besar.

    Tapi sore itu kan aku ikut Pramuka di sekolah, jadi pulang sudah habis isha'. Aku langsung minum kopi yang dibuat ibuku di meja depan. Aku jadi buruan ke kamar karena kulihat sendal kak Leny ada di depan pintu kamar.

    Eee lhadalah, pas kubuka, ayahku tampak sedang bersemangat macul lahan kak Leny yang sudah terbuka tanpa selembar benang menutup sawahnya.

     "Bapaaakkk!!" teriakku sepontan yang didengar ibu di teras. Ibupun langsung masuk ke ruang tengah melihat apa yang sedang terjadi.

      "Astagfirullah aladziiim paak.. eling.. eling pak!" kata ibuku sambil memasuki kamar dan menarik pinggang ayahku. Ayahku seperti kesetanan tidak mau melepas pelukannya pada kak Leny.

      "Eling pak.. sama siapa kamu bercinta? Itu anakmu sendiri pak.. aku mau teriak biar tetangga datang." kata ibuku mengancam. Ayahku yang begitu fanatik semuci itu akhirnya kebingungan bisa melakukan hal yang sangat dibenci. Zinah. Tapi siapa yang bisa menolak ketika masuk kamar itu semua jadi berobah. Awalnya itu kamarku. Dan perubahan itu terjadi karena aku yang terlahir beda dengan bayi lain. Aku tumbuh sangat cepat bongsor melebihi anak lain. Terutama milikku yang sangat panjang dan besar dengan kekuatan gaib yang luar biasa.

     Aku memaksa ayah keluar dari kamar biru bersama ibu. Karena tenaga ayah jadi berlipat ketika kemasukan roh "dewa amor".

      "Oh..ampuuunnn..ampuun ya Allah.. astagfirullah Al adziim.." kata ayahku istigfar sambil bersujud berkali- kali.  Ayahku benar- benar bertaubat karena ternyata dia telah tega menodai anak angkatnya sendiri. Kak Leny menangis histeris ketika dibawa keluar oleh ibuku. Ia baru sadar ketika melihat laki- laki yang menggauli sejak siang adalah ayahku.

     ***

     Tapi siapa yang menduga bila di dalam kamarku telah dihuni roh halus yang selalu mengendalikan jiwa manusia untuk melakukan hubungan badan dengan lawan jenisnya. Tak peduli yang datang itu Bu camat atau tetangga yang ingin berobat kepadaku. Aku juga tidak sengaja saat masuk ke dalam kamar, mendadak pikiranku sudah disetting begitu. Dan perempuan yang telah berhubungan badan denganku akan sangat tergila- gila padaku hingga tidak pernah menceritakan kepada orang lain. Kak Leny yang setiap hari meminta jatah, hingga teman sekolah atau Bu camat selalu ingin lagi bercinta dan tidak jujur bila ditanya orang lain.

     Tapi teman- temanku cowok di sekolah kesal dan geram jika banyak cewek yang menyukai aku sehingga mereka mulai memusuhi aku.

      Ada lima teman sekolah yang sengaja menghadang di sudut gang sambil menghunus pisau mengarah aku.

      "Hiiiiaaaattt!!"

     Dua orang teman lain kelas menyerangku dengan pisau lipat. Aku tidak bisa berkelahi sehingga serangan itu tidak dapat kuhindari. Lenganku tergores hingga berdarah.

     "Hiiiaaaattt  mampus loe"

     "Aduh!!"

     "Brukk!"

     Aku tidak melawan ketika mereka menghajar tubuhku dengan pukulan dan hunjaman pisau. Tapi aneh. Aku sudah berada di rumah saat teman2ku berlarian karena dikejar polisi. Dodo yang baikan dengan aku datang tergopoh- gopoh melapor ke ayahku kalau aku sedang berantem.

      "Pak.. Disana Seto sedang dikeroyok orang..saya gak bisa bantu, karena mereka banyak dan bawa Sajam" kata Dodo.

     Ayah dan ibuku tentu sangat panik mendengar berita itu.Tetapi ayahku kaget ketika melihat aku sudah duduk di dalam rumah sambil minum teh.

      "Itu Seto ada di dalam dik" kata ibuku sambil menunjuk aku. Dodo benar- benar tak mengerti ketika menoleh ke arahku sambil plonga- plongo.

      "Sini masuk ke rumah Do, main sini.." kataku sambil merangkul Dodo yang malu dan ketakutan.

      "Bu, bikinin kopi susu dua. ayo Doo sini ngobrol sama aku." kataku.

      Ibuku sangat ramah kepada kawan2ku yang berbaik hati. Ibuku sudah antarkan biskuit dan bikin dua gelas kopi susu. Dodo tersenyum bingung saat mencicipi kopisusu hangat buatan ibuku.

     "Tapi Jov teman kita berdarah- darah di sana. Pasti sekarang datang polisi mengamankan mereka." kata Dodo.

      "Yang penting kamu tidak ikut, yang ditahan pasti mereka doang." kataku menenangkan Dodo.

***

       Di dalam rumahku selalu ada makhluk gaib yang melindungi keluargaku. Aku tidak tahu apakah kekuatan gaib itu hanya ada di dalam kamar atau menyatu dengan tubuhku. Tetapi aku terlahir sudah memiliki kelebihan pada tubuh dan kekuatan  sihir.

      Bu camat yang sudah kuobati Minggu lalu seperti ketagihan saja datang lagi ke rumahku.  Pak camat yang datang memintaku untuk mengobati dan memberi semangat kepada istrinya.  Ayah dan ibuku hanya mengangguk senang bila tamunya selalu membawa hadiah uang atau barang.

      Aku tidak bisa menolak bila tubuhku seperti dimasuki aliran yang hangat dan aku gemetar. Aku secara  reflek melepas kolor yang digerakkan oleh milikku yang sangat besar dan panjang. Dan entah kenapa pasienku selalu ingin memegang dan merasakan kehangatan dari milikku.

      Aku yang reflek sangat suka melakukan ritual itu terutama kepada pasien perempuan. Bu camat yang masih muda belia seperti menemukan sesuatu yang spesial saat berobat kepadaku. Ia jadi bergairah dan bersemangat hingga bercinta denganku lebih dari dua jam.

      "Terima kasih telah menyembuhkan istri saya. Saya hanya punya sedikit rejeki untuk bapak." kata pak camat seraya memberi amplop berisi uang 10 juta kepada ayahku. Aku keluar kamar sudah kembali seperti semula sebagai pemuda biasa yang tidak punya kekuatan gaib. Aku senang melihat ayah dan ibuku bahagia karena mendapat rejeki dari praktekku.

KUTUKAN BIRAHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang