Bab 4 - Gus Arsyad

111 9 0
                                    

Sudah 2bulan Fay dipondok, tapi rasanya sangat lama. Karena belum terbiasa, mungkin.

Semua santri putri sedang membicarakan bahwa putra kyai yang sedang berkuliah dicairo akan pulang.

"Na?" Panggil Fay

"Iya? Kenapa Fay?" Jawab Vina sambil mengalihkan pandangannya dari Hafalan, ke Fay.

"Kyai punya anak berapa?"

"Dua, anak pertama laki laki yang sekarang akan pulang. Dan yang kedua Ning Aliya," jelas Vina

"Nama?"

"Gus Arsyad Taqqi Muhammad"
"Kenapa emang Fay?"

"Rame soalnya" jawab Fay

"Kamu gak tertarik buat gosipin Gus Arsyad kayak mereka, Fay?"

"Gada untungnya juga," ucap Fay sambil menaikan bahunya
"Kamu sendiri?"

"Gada untungnya,"

"Dih ngikutin," ucap Fay sambil mendelik tajam kearah Vina.

"Fakta nya kan?" Ucap Vina sambil menaik turunkan alisnya.

"Arum, Ami mana?" Tanya Fay saat dikamar hanya ada dirinya dan Vina.

"Di 'Kamar Awal 2' palingan"

"Lagi?"

"Ngomongin yang lagi trend, alias Gus Ar"

"Segitu minatnya ngomongin Gus"

"Ya gimana ga minat, orang ganteng anak kyai lulusan al-azhar lagi,"

"Berati Vina minat?"

"B aja"

"Y-"

"Assalamualaikum," ucap seorang adkel bernametage Sania Az-zahra

"Waalaikumsalam," jawab Vina dan Fay barengan.

"Ada perlu apa Sania?" Tanya Vina sambil menaikan sebelah alisnya.

"Kak Fay dipanggil Bu Nyai untuk ke ndalem,"

"Fay?" Tanya Fay sambil menunjuk ke diri sendirinya dan hanya diangguki oleh Sania.

"Seriosly?" Tanya Fay memastikan.

"Iya, Kak Fay Faizaa" ucap Sania dengan greget.

"Baiklah, Assalamualaikum" ucap Fay lalu pergi menuju ndalem.

___○°○°○___

Ndalem

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, masuk Nak Fay" ucap Umma, lalu Fay pun mencium tangan Umma dan masuk mengikuti Umma ke dalam.

"Tafadhdholy duduk, Fay"

"Syukron, Bu Nyai"

"Sudah terbiasa berbicara pakai bahasa indonesia, Fay?"

"Alhamdulillah Bu Nyai, Fay sekarang sudah terbiasa" ucap Fay dengan senyum ramah

"Panggil aja Umma, Fay"

"E-B-Baik Bu-Umma" ucap Fay tersenyum canggung

"Umma, ingin Fay ikut berbelanja"

"Afwan sebelumnya Umma, kenapa tidak kakak senior saja?"

"Umma, pengennya sama kamu"

"Baiklah Umma" ucap Fay diakhiri kekehan

___○°○°○___

Disupermarket

"Afwan Umma, apa tidak berlebihan membeli sebanyak ini?" Tanya Fay,bagaimana tidak berlebihan? 1troli saja sudah penuh dengan sayuran belum lagi membeli bumbu, buah,dan yang lainnya.

Gus Nyebelin!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang