Bab 11 - Apartement E F

87 8 0
                                    

Kamar 904, lantai 5

Saat ini Fay sedang berada dibalkon Apart.

Tring. Tringg.

Beberapa pesan masuk

Mama Reva💙

Kak, ini El sama Naren rewel pengen sama kamu.

Kak, besok ke aceh. Nanti pagi Ayah jemput Kakak ke Apart.

Ayah Wildan💙

Kak, Mau pagi apa malem, dijemputnya?

Mayhateyu💙

Kak, May siang nyampe nie diindo. Kakak diapart Ayah Wildan kan? Pin nya apa? Biar May langsung kesana.

Elmir💙

Kakakkkk kemanaaa? El pengen ikut Kakakk ajaa😣😣

Naren ganteng💙

Vn "Kakakkkk, jangan pergi lagii. Baru aja kemaren pulanggg, masa Naren sama Kak El ditinggal lagi"

Bang Ayey💙 -Farel Ahmad Rizan, anak tunggal Bunda Safitri dan Pakde Fahrizan.

Zi, Abang sama Bunda bentar lagi nyampe kerumah.

Ibu Julia💙

Sayang, gimana kabar kamu?
Siang kita nyampe diindo, dan besok ke aceh. Udah tau kan, Zi?

Aby Farlannn💙

Zia? Apa kabar cantiknya, Aby?
Siang Aby nyampe kerumah, yakin gamau nyambut Aby datang?

Fay hanya melirik saja tidak ada niatan untuk membalas satu orang pun.

Tiba tiba saja dadanya terasa sesak, Ah iya Fay melupakan inheler nya.

Anandya Maudy Araya Anggraeni - Sohib Fay saat dithailand tetapi orang Bandung.

Telp terhubung.

'UDY FAKGRIL YANG TERSYAKITIH😖💔'

📞"Butuh bantuan apa lo? Gc njr"

"Inheler. Apart E F kamar 904 lantai 5. Sandinya 1403."

📞"Ck! Kebiasaan banget kabur ga bawa inheler."

"C-cepet D-dy,"

📞"Tunggu Njr, bentar lagi nyampe."

Tut.. panggilan berakhir

Fay sudah cerita masalahnya kepada Maudy.

"Zazaaaaaa, lo dimanaaa?" Teriak Maudy dilantai bawah, Yap! Apart nya 2 tingkat.

'Cklekk...
Maudy pun membuka pintu kamar utama dan terlihat Fay yang sedang duduk dibalkon dengan tangan yang memegang dada.

"Nih," ucap Maudy sambil menyodorkan Inheler dan langsung Fay hirup.

"Mendingan lo?" Tanya Maudy yang ikut terduduk dibalkon.

"Baik daripada sebelumnya," ucap Fay sambil tersenyum tipis.

"Za?" Panggil Maudy dan hanya dijawab deheman.

"Ck! Zaza," panggil Maudy lagi.

"Ngomong aja apa susahnya si njr," ucap Fay memutar bola matanya malas.

"Zazaaaa," panggil Maudy lagi dengan tatapan lurus kedepan.

"Apaaa Maudyyyyyyy," ucap Fay kesal.

"Nggak, manggil doang." Ucap Maudy diakhiri cengengesan.

"B*go dipiara," ucap Fay sambil menoyor kepala Maudy.

"Za, besok lo ke aceh? Balik lagi kapan?" Tanya Maudy.

"Ntah. Napa? Takut kangen lo sama guee, Dy?" Tanya Fay sambil menaik turunkan alisnya.

"Ngapain gue kangen orang kayak lu, ege!" Ucap Maudy sambil mendelik kearah Fay.

"Ciahh, ga ngakuuu," ucap Fay tertawa ringan.

"Lo nya yang kepedean, Anj-"

Drt...drt...

'Mayhateyu💙'

📞"May didepan Apart, apa sandinya?"

"1403, balkon lantai atas."

Tut.. panggilan dimatikan sepihak oleh Fay.

"May? Bentar, Rara? Eh, Maira maksud lo?" Tanya Maudy dan diangguki oleh Fay.

"Sumpah. Punya dosa apa gue, harus ketemu sama tuh curut," ucap Maudy kesal, ya! Maudy dan Maira seperti tom and jerry.

"Za? Kali ini beneran deh," ucap Maudy sambil membentuk tangan✌.

"Apa, ha?" Ucap Fay kesal.

"Lo kan anak kyai, berati Ning. Gue manggil lo Ning Zaza apa Zaza doang nih?" Tanya Maudy sambil menaik turunkan alisnya.

"Ck, Zaza!, awas aja kalo pake embel embel Ning, gue bantai." Ucap Fay sambil mendelik tajam kearah Maudy.

"Assalamualaikummm, Kak Fayyyyy, missss." Ucap May langsung memeluk tubuh Fay.

"Waalaikumsalam," jawab Maudy dan Fay barengan.

"Heh. 3R. RI, RB, RG, ngapan lo disini?" Tanya May ke Maudy dengan wajah songong.

"RI, Republik indonesia. RB, Rabbani. RG, apaan baru denger gue, nyet?" Tanya Maudy entengnya.

"Bukan, lo itu. RATU IBLIS, RATU BULLY, RATU GIBAH, Setan!" Ucap May kesal.

"Ngatain diri sendiri lo, nyet?" Tanya Maudy dengan ekspresi polosnya.

"Kakel jahanam, dasar!" Ucap May dengan tatapan tajam ke Maudy.

"An-"

"Berantem lagi, gue tonjok lo berdua." Ucap Fay seraya menatap May dan Maudy bergantian.

Mereka cengengesan, "Hehe, Maap Ning Faizaa." Ucap May dan Maudy barengan seraya menangtupkan tangannya begini🙏.

Fay hanya menghela nafas jengah, "Besok lo, Dy. Ngikut kagak?"

"Ngikut aja Kak Ray. Gabut gue disana, gada temen gelut." Ucap May memelas.

"Lo labil banget anjas. Udah Maudy, Ara, Aya, Ana, Nandya, Eni, Rara, Yaya, Nana, sekarang Raya. Gila nama panggilan gue banyak banget," ucap Maudy sedikit kesal ke May.

"Makanya punya nama gausah panjang kalo ga mau banyak panggilan, ege!" Ucap May memutar bola matanya malas.

"Ngikut ga?" Tanya Fay lagi.

"Enggak, kek nya. Malu juga, apalagi kumpulan keluarga besar." Ucap Maudy cengengesan.

"Sans aja, Dy. Ngikut ngikut, kagak kagak, nih." Ucap Fay yang bingung dengan jawaban Maudy tadi.

"Kagak deh, besok gue ada les Nari sama Mtk."

"Ooo, woke lah." Ucap Fay dan May barengan.

Gus Nyebelin!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang