He is Insane

8.

"Bolehh paa, dengan senang hati"

"Tapi ngga gratis"

"Iyaa siap.." tanpa berfikir dua kali, Jisung langsung meng-iyakan, karena mungkin saja papa sambungnya itu hanya menginginkan ditraktir makan.

(Ini udah ada tanda 🔞 yaa, jadi kalo isinya kayak gitu-gitu, terus kalian belum legal nekat membaca, menjadi tanggung jawab sendiri ya sayang ya 😘)

----------------------
Cw // ⛔️ French Kiss, almost HS ⛔️

Kini Minho duduk bersila di sebelah Jisung yang berbaring.

"Ji, mending di sofa sana deh, sakit nanti lengan kamu kalau ngerjainnya sambil goleran gitu" Minho menunjuk sofa di ruangan itu dengan dagunya.

Tanpa fafifu, Jisung langsung menurut.

Kali ini Minho juga ikut duduk di sebelah Jisung, dia mengarahkan apa saja yang perlu dicantumkan di PPT nya itu.

Baru sampai di 5slide, handphone Jisung bergetar, tanda notifikasi panggilan dari Seungmin.

"Paa, Ji angkat telfon dulu ya"

Minho hanya mengangguk.

Jisung berjalan ke dekat jendela, meski tidak ada pembicaraan penting yang akan dia bahas, tetapi dia merasa tidak ingin Minho terganggu.

"Halo, kenapa Min?"

"Ji... skripsi Lo beneran udah diACC?"

"Iyaaa, kan tadi gue udah bilang kalo pasti diACC"

"Kok bisa secepet itu sih, ini dospem gue ngga ada kabarnya terus, Ji jangan sidang dulu, tungguin gue"

"Lusa gue daftar sidang Min, papaayyy, ahhahaaha"

"Jahaat lu mah Ji, apa gue ngajuin ganti dospem aja yaa?"

"Yaa coba aja, siapa tau lu langsung diblacklist pak Bambam, trus ngulang hahaha"

"Iiiss, tinggal sidangnya aja susah banget, kayak mau nikah"

"Apasih nikah-nikah, ajakin noh kak Chan"

"Tarr abis sidang gue ajakin"

"Yaudah, sekarang semangat dulu menanti kabar pak Bamban yaa Min, saranghae"

"Nggak gue nggak saranghae Ji, lo sidang duluan soalnya, byeee"

"Ahahhaa, bye"

Pppiipp

Jisung kembali ke sofa.

"Siapa Ji? Temen kampus?"

"Iyaa Pa, dia ngga percaya kalo aku udah mau sidang, soalnya dospem dia masih ngga ada kabar"

"Ooohh, yaa tungguin aja"

"Pa, masa temen aku itu pacarnya om-om"