13 - END- ⚠️

1.4K 58 0
                                    

Jisung terlihat mempoutkan bibirnya, Minho yang menyadari ekspresi Jisung berubah, terkekeh kecil, karena dia berhasil mengerjainya.

-----------------

⛔️⛔️⛔️⛔️⛔️⛔️ sex scene, rimming, fingering ⛔️⛔️⛔️⛔️⛔️⛔️ not for child, if You under 18, just leave, dirty talk⛔️⛔️⛔️


Hari-hari terus berjalan, kesibukan ini itu membuat mereka tidak menyadari bahwa hari ini sudah memasuki peringatan 2 tahun kematian mama Han.

Jisung dan Minho menuju ke area pemakaman dengan membawa sebuket bunga.

"Hai ma, apa kabar? Ji udah lulus S2 dan udah bisa bantu banyak di perusahaan, oiya ma, papa Minho masih disini, nemenin Ji dan bimbing Ji untuk menjadi dewasa, terimakasih karena mama sudah memilih papa Minho, mama baik-baik yaa disana, Ji akan terus bahagia disini dan selalu mendoakan mama"

Minho merangkul bahu Jisung dan kemudian meletakkan bunga itu diatas nisan seseorang yang pernah menjadi istrinya.

Selesai dengan berziarah, Minho dan Jisung dalam perjalanan untuk pulang, mereka mengambil cuti 1/2 hari untuk hari ini.

"Ji, mau langsung pulang? Atau mau jalan dulu?"

"Aku ikut papa aja"

"Yaudah kita beli makan dulu aja yaa, bi Nam kan lagi pulang ke Gimpo"

Mereka menuju rumah makan untuk makan siang dan sekaligus membeli bahan makanan di supermarket di mall terdekat.

Jisung mendorong troli dan mencari-cari bahan apa saja yang dibutuhkan untuk satu minggu ini, selesai dengan kegiatannya, dia mencari-cari Minho di lorong-lorong susunan rak.

Jisung mendapati Minho sedang berada di rak alat-alat kontrasepsi.

"Papa mau beli kndom?"

"Mmm, iyaa Ji, kayanya punya papa yang di rumah udah kadaluarsa, karena lama ngga dipakai"

"Ouuuh, oo iyaa, papa selama ini kok ngga ngenalin pacar papa ke aku, bahkan kayanya udah sejak 7bulan mama meninggal, papa udah punya pacar tuh katanya, kok ngga pernah dibawa ke rumah juga?" Tutur Jisung panjang lebar.

"Belum saatnya sayang" Minho mengelus belakang kepala Jisung sambil tersenyum.

Jisung hanya mengangguk, lalu mereka menuju kasir.

Perjalanan menuju rumah, terasa begitu hening, apalagi saat ini hujan sedang turun, Jisung memejamkan matanya dan sembari mendengarkan musik serta gumaman-gumaman syair lagu dari bibir Minho.

"Ji.. sayang, udah sampai" Minho mengelus pelan pipi Jisung.

"E-eeeerhhh, hoaamm" Jisung mencoba meregangkan tubuhnya dan turun dari mobil.

Berniat ingin membantu barang belanjaan, namun semua sudah diangkut oleh Minho dan dibawa ke dapur.

"Paaaa.. kangennn banget sama papa" tiba-tiba Jisung memeluk Minho dari belakang, saat dia sedang mencuci tangan.

Jisung menduselkan kepalanya ke bahu Minho, karena perbedaan tinggi mereka yang tidak begitu jauh.

Minho membiarkan Jisung melakukan itu, sebelum akhirnya dia membalik badan dan memeluk Jisung erat.

He is InsaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang