9.

861 61 6
                                    

Time skip (karena sejujurnya aku tidak tahan dengan plot rumah sakit terus 🙃🙃)

---------------------------

Sudah hampir 1 bulan sejak So Hee dirawat di rumah sakit, Minho dan Jisung menjalani rutinitas seperti biasa, hanya saja tempat tinggal mereka kini berpindah di rumah sakit.

Sidang yang Jisung jalani juga sudah selesai, bahkan revisiannya juga sudah rapih, kini dia tinggal menunggu jadwal wisuda dan lanjut mendaftar S2 di Universitas ternama di Seoul.

Saat jam makan siang, tiba-tiba ponselnya berdering, sebuah kabar dari Rumah sakit bahwa mamanya sudah melewati masa koma, dia sudah bisa membuka mata.

Minho dan Jisung berada di tempat yang berbeda, namun keduanya sama-sama buru-buru untuk ke rumah sakit.

Dengan nafas yang terengah-engah, Jisung lebih dulu sampai di Rumah sakit, benar-benar terlihat sang mama sudah membuka mata.

"Dok, bagaimana mama saya dok?"

"Puji Tuhan, mama kamu sudah melalui masa kritisnya, hanya saja perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui kondisi mama kamu"

Dokter dan beberapa perawat mendorong tempat tidur sang mama keluar, untuk dibawa ke ruang pemeriksaan.

Setelah beberapa menit berlalu, seorang pria dengan setelan rapi khas direktur muda terlihat berlari dengan peluh di wajahnya.

"Ji.. gimana maaahh-ma?" Dia mencoba menetralkan pernafasannya.

"Lagi dibawa ke ruang pemeriksaan pa"

"Okee kita tunggu di sini dulu yaa" Minho mengajak Jisung duduk di sofa yang berada di dekat ranjang mamanya.

Setelah beberapa saat, mama Jisung dan juga dokter kembali.

"Pak Minho dan Jisung, mengenai kondisi Ibu Sohee, mohon maaf kami mengatakan ini, tapi Ibu Sohee mengalami lumpuh total, juga cedera otak karena benturan yang cukup parah membuat ibu Sohee sulit untuk kembali seperti sedia kala, ibu Sohee tidak dapat merespon dengan gerakan ataupun berbicara setelah ini, maafkan kami pak Minho"

Minho mengangguk pilu.

Dokter dan para perawat meninggalkan ruangan tersebut.

Jisung seketika menangis kelu di dalam pelukan Minho, Jisung tidak tau harus berbuat apa, karena setelah melihat mamanya bangun, Jisung kira dunianya akan kembali seperti semula, saat sang mama ada di dekatnya, meski tidak setiap hari ia bisa mengobrol dengan sang mama, dia tetap merindukan momen dimana setiap pagi dia akan melihat mamanya sibuk menata diri untuk urusan bisnis atau mamanya yang tiba-tiba mengenalkan pacar barunya.

Jisung merindukan saat mamanya baik-baik saja.

Minho memeluk erat Jisung dan tidak akan melepaskannya, sampai Jisung selesai dengan isak tangisnya.

Di seberang ranjang, ada Bi Heenam yang juga tidak bisa menahan air matanya, hari terbahagia dari majikannya,berubah menjadi hari paling naas untuknya.

"Paa, jadi kapan mama bisa pulang?" Jisung melonggarkan pelukannya.

"Nanti papa tanya ke dokter dulu yaa sayang"

Minho ke ruangan dokter yang merawat istrinya.

Toktoktok

"Ric, jadi kapan Sohee bisa dibawa pulang?"

"Hari ini juga bisa Ho, tapi harus tetep dikontrol, kamu harus sewa perawat untuk ngecek kondisi dia setiap saat"

"Kok dia masih bisa bangun Ric? Bukannya cideranya parah ya?"

He is InsaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang