07

44 4 1
                                    

Dengan lompatan ringan,heppoko mendarat di sampan di bawah kapal.

"Bruk"

Tanpa pikir panjang dia langsung menurunkan alvida.

Terdapat kepanikan di wajahnya,air mata mengalir.tapi tekad terlihat jelas melalui matanya.

"Kakak.cepat dayung"katanya bergetar.

"Hep-poko,peppoko.poppoko"katanya kosong tanpa harapan.

"Lupakan mereka.yang terpenting adalah keselamatan mu"katanya.
Kali ini dia tak bisa menahan perasaan sedihnya.

Dia mulai terisak dan menangis.tapi tubuhnya dengan cekatan mendayung sampan sejauh mungkin.

"Tapi...."Alvida.
"Kakak,kumohon demi peppoko,dan poppoko,tolong selamatkan dirimu.jangan pikirkan mereka.jangan membuat pengorbanan mereka tak berguna.kumohon,kumohon"katanya disertai tangis.

"Peppoko,poppoko.."kata alvida menangis memandangi kapal besar yang berjarak beberapa puluh meter dari mereka.

"Bang..."

Suara senapan menggema di lautan.dalam sekejap telah mencapai heppoko,dan melubangi bahu kirinya.

"Heppoko"teriak alvida.

"Uhh,kakak berlindunglah di depan tubuhku"kata heppoko.

"Tidak,aku tak mau kehilangan seseorang yang berharga lagi"kata alvida menangis.

Dia mencoba berdiri,namun suara pluru bergema lagi.

"Bang"

Mata alvida melebar.tubuhnya tak bisa merespon.dia hanya bisa menutup matanya.

Cras...

Darah terciprat.alvida yang menutup matanya.merasakan kehangatan di depanya.dia perlahan membuka matanya.

"HEPPOKO"Kata alvida histeris.

Di kejauhan dari kapal.krieg tertawa."hahaha jackpot.kali ini tembakan ku telah mendapat jackpot."katanya bersemangat.

Disampingnya arkin juga tersenyum kejam"bos kemampuan menembak mu sangat hebat"katanya.

"Hehehe,tentu saja.aku overlord laut timur.bagaimana jarak seperti itu tembakan ku meleset"kata krieg tertawa.

Dia membidik alvida lagi.dengan tarikan ringan di ujung jari,senapan mengeluarkan ledakan.

"Bang"

Pluru berputar cepat.dan menuju alvida  dia atas sampan.heppoko yang berada di samping alvida.mengabaikan tangis alvida.

Dia merasakan hawa dingin dari belakangnya.seketika dia mendorong alvida ke bawah.

"Peng"

Pluru menghantam sampan.gagal mengenai alvida atau pun heppoko.

"Tidak,heppoko,berhenti melindungi kakakmu."kata alvida sedih di bawah pelukan heppoko.

Heppoko hanya tersenyum"ini..sudah tugasku sebagai adik"kata heppoko.nafasnya menjadi pendek tampak dia tak jauh lagi dari maut.

"Aku tak mau kehilangan seseorang lagi,berhenti menderita karna diriku,aku...aku...tak pantas menjadi kakakmu"kata alvida.dia mungkin tak bisa melihat senyum heppoko.tapi dia bisa merasakannya.

"Tidak kakak,kaulah yang membuka mataku,kaulah yang memberiku harapan.tanpamu aku tak kan bisa sampai disini.bersama heppoko dan peppoko"kata heppoko.

Dia perlahan bangkit dimata alvida.
Dengan tertatih tatih dia memegang sampan dan perlahan mendayung.

pelayaran:ninja dan bajak lautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang