Chapter 8: Angel of Death

142 9 0
                                    

Setelah sekian banyak kasus, sepertinya dari semua kasus tersebut memiliki dalang. Masih menjadi sebuah misteri kemana hilangnya Rin.

Zora mendapat surat lagi dari Yang Mulia. Isi surat tersebut adalah Yang Mulia akan pergi ke Paris. Tetapi Zora harus ikut pergi untuk mengawasi Yang Mulia.

Sesampainya di sana, Yang Mulia sedang berada di lift menuju puncak Menara Eiffel. Saat di sana Yang Mulia sedang tidak di kawal.

"Yang Mulia apa yang anda lakukan di sini tanpa pengawal Anda?"

"Aku juga tidak tahu di mana keberadaan pengawalku sekarang."

"Apa?! Izin kan aku untuk melindungi Anda."

Sementara Micheal sedang berada di bawah, untuk menunggu Zora.

Sesampainya di sana ada sesosok orang yang misterius.
Penampilannya seperti pelayan Ratu, tetapi kenapa dia sudah sampai duluan? Sementara Ratu sewaktu di lift sedang sendirian.

"Siapa kau? Apa kau pelayan Yang Mulia?"

Orang itu tersenyum.
"Tentu saja."

Tiba-tiba orang itu menodongkan pedangnya ke Ratu.

"A-apa yang kau lakukan?!"

"Aku akan membunuh Ratumu."

"Apa?!"

Orang itu langsung menghilang bersama Ratu.

"Tunggu!!"

Micheal sudah tiba di atas
"Ada apa, Bocchan?"

"Dia.. dia membawa Ratu. Ayo kejar dia!"
"Baik."

Micheal dan Zora belum menemukan orang itu.

Sementara Ratu sedang berada di kamarnya bersama orang itu, sepertinya Ratu telah dimanfaatkan oleh orang itu.

Orang itu timbul lagi di hadapan Zora dan Micheal.

"Siapa kau sebenarnya?! Di mana Yang Mulia?!"

"Tidak perlu takut, Ratu mu itu sudah aman."

"Apa maksudmu dengan akan membunuh Ratu?"

"Ahh... itu.. aku hanya bercanda."

Zora tampak sudah sangat marah.

Di malam harinya Zora dan Micheal berjalan menggunakan sampan untuk sampai di gedung yang belum jadi.

Sesampainya di sana orang itu sudah menunggu kehadiran Zora dan Micheal.

"Kita ketemu lagi, Zora."

"Siapa kau?!"

Orang itu bisa merubah dirinya menjadi Rin

"Kau?!"

Dia kembali lagi ke wujudnya yang berpenampilan seperti pelayan Ratu, sebenarnya dia ini laki-laki atau wanita?!

"Apa maksudmu?"

Dia tersenyum
"Apa kau tidak menyadarinya, Zora? Coba kau ingat baik-baik."

"Ha?"

Zora mulai mengingat masa lalunya yang kelam, tapi dari semua masa lalunya itu ada sesuatu yang ganjal.

"Kau?! Jadi kau yang menyebabkan semua ini?!"

"Anak pintar! Benar sekali. Aku lah penyebab orang tuamu meninggal."

"Apa?! Sialan kau!!"

Tiba-tiba orang itu mengeluarkan sayap putih yang besar.

"Dasar kau Malaikat Malapetaka!! Micheal habisi dia!!"
"Yes, My Lord."

Sepertinya sebentar lagi dendam yang dimiliki Zora akan terbalaskan. Ternyata Rin telah memanfaatkan orang di sekitarnya. Dan dia lah yang menyebabkan kapal pesiar yang di dalamnya orang tua Zora, menabrak batu es.

"Bocchan, anda harus berpegangan yang kuat. Dan menutup mata, Anda dilarang mengintip sampai saya menyuruh Anda membuka mata."

Tiba-tiba ada angin kencang, sehingga Zora hampir saja terjatuh dari gedung itu.
Micheal mulai mengeluarkan sifat asli iblisnya, yang mempunyai gigi taring, mata berwarna merah, dan serba hitam.

Perang antara Iblis dan Malaikat pun terjadi.
Beberapa menit kemudian. Perang telah usai.

"Bocchan kau boleh membuka matamu."

"Hah?! Apa yang kau lakukan sehingga aku seperti ini? Cepat ulurkan tanganmu."

Micheal mengulurkan tangannya dan menarik Zora.

"Sepertinya dendammu sudah di balaskan."
"Tentu."

Malaikat itu mati mengenaskan, dia mati dalam keadaan tertusuk oleh kedua beton. Ntah apa yang dilakukan Micheal sehingga menjadi seperti itu.

"Sepertinya sudah saatnya, Micheal."

Micheal tersenyum.

Kemudian Micheal membawa Zora kesuatu tempat seperti gedung yang sudah lama hancur.

"Apa ini akan terasa sakit?"
"Tidak. Hanya sedikit saja."

Mereka melakukan ritual dari perjanjian kontrak mereka. Karena tujuan iblis sebenarnya adalah untuk memakan jiwa yang telah mengikat kontrak dengannya.

The Black DetectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang