11

537 16 0
                                    

Anyeong

Jangan lupa vote dan komen:)

•••••••••••••

Al menuruni tangga lengkap dengan seragam sekolah. Ia berjalan ke arah dapur.

Sesampainya di dapur terlihat Dina dan Liam sedang sarapan. Al menarik kursi lalu duduk di samping Dina.

"Morning" sapa Al.

"Morning too"  jawab Dina dan Liam bersamaan.

"Mau makan apa" tanya Dina. Pada Al.

"Roti pake selai coklat aja Bun" jawab Al.

Dina langsung mengambil roti lalu mengoleskan selai coklat di atasnya. Lalu memberikannya pada Al.

Setelah menerima roti dari dina, Al langsung namakan rotinya.

"Kamu jemput Zia. Kalian berangkat bareng"

Al tersedak mendengar ucapan Dina.
Lalu mengambil susu yang sudah di sediakan oleh Dina.

Bagaimana reaksi semua murid SMA Garuda nanti saat melihat Al membonceng Zia, si cewek cupu. Membayangkannya saja Al sudah bergidik ngeri. Malu cuy. Pikir Al.

"Makanya kalo makan itu pelan pelan" ucap Dian sambil mengelus punggung Al.

Al meletakkan gelas di atas meja.

"Kenapa harus berangkat bareng sih Bun" ucap Al.

"Iya harus, biar kalian lebih dekat lagi" jawab Dina.

"Ayah setuju sama pendapat bunda" celetuk Liam.

"Ya ga bisa lah Bun, yah. Masa al jadi tukang anter jemput dia. Udah kaya supir aja"

"Iya, sekarang kamu jadi supir pribadi zia" ucap Liam.

"Idih apaan dah aku ga mau ya yah" tolak Al.

"Udah, sekarang kamu berangkat. Jemput zia dulu" ucap Dina.

"Gimana mau jemput rumahnya aja aku ga tau dimana"

" Bunda udah minta Sama Tante Jihan. Sekarang bunda kirim Sama kamu alamatnya" ucap dina. Lalu berdiri dari duduknya pergi ke kamar guna mengambil ponselnya.

Dina datang sambil membawa ponselnya.

"Bunda udah kirim sama kamu" ucap dina lalu duduk kembali di kursinya tadi.

Al mengecek ponselnya melihat alamat yang sudah di kirim Dina. Lalu mematikan ponselnya memasukkan kembali ke sakunya cela abunya.

"Aku berangkat dulu" ucap Al lalu mencium punggung tangan Dina dan Liam bergantian.

"Iya" jawab Liam dan Dina bersamaan.

"Jangan lupa jemput Zia" peringat dina.

"Iya bunda"

Al keluar dari rumah lalu menaiki motornya memakai helm lalu menjalankan motornya.

Setelah beberapa menit Al sampai di depan gerbang rumah Zia.

"Ini rumahnya" gumam Al.

Membuka helmnya lalu mengeluarkan ponselnya dari sakunya guna mencek alamat yang di kirim Dina.

Tiba tiba gerbang terbuka menampilkan pria paruh baya yaitu mang Tejo.

"Cari siapa den" tanya mang Tejo.

"Pak, ini beneran rumah om dama"

"Benar den. Ayo masuk dulu"

"Ga usah pak, saya tunggu di sini aja. Saya cuma mau jemput Zia doang"

QUEENZIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang