Anyeong
Jangan lupa vote dan komen:)
"Aku terlihat baik baik saja,
setidaknya secara fisik"~• Queenzia •~
•••••••••••••••
Zia semakin bingung, ingin menghubungi Al tapi ia tidak memiliki kontak nomor Al. Ingin menghampiri al, tapi ia takut Al marah padanya.
Setelah lama berpikir, Zia memutuskan untuk pulang menggunakan taksi. Ia beranjak dari duduknya lalu keluar dari kelas.
Di koridor ia berjalan sendiri. Sekolah sudah sepi hanya tinggal beberapa orang saja yang sedang latihan bola voli.
Dapat ia lihat Al dkk sedang latihan bermain voli. Zia berhenti sejenak untuk melihat mereka bermain voli. Tanpa sengaja Zia dan Al saling berpandangan Karna posisi Al tepat berhadapan dengan koridor. Zia yang menyadari jika Al sedang menatapnya langsung mengalihkan pandangan, lalu melanjutkan langkahnya keluar sekolah.
Zia duduk sendirian di halte, ia menunggu taksi lewat. Sudah beberapa menit tapi satupun tidak ada taksi yang lewat.
Untuk menghilangkan bosan nya ia memainkan ponselnya. Tiba tiba sebuah pesan masuk dari nomor tidak diketahui.
+62××××
Lo tunggu di pertigaanAnda
Siapa+62××××
AlZia tidak membalas pesan Al. Ia beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju jalan pertigaan jalan yang ada di depan.
Al duduk di kursi dekat lapangan. Membuka botol minuman lalu meminumnya, sisa minumannya ia siramkan sendiri ke kepalanya. Lalu menyugar rambutnya.
Al membereskan barang barangnya memasukkan seragamnya kedalam tas menyisakan kaos hitam yang melekat di tubuhnya.
"Gue pulang duluan" pamit Al. Lalu menyampirkan tasnya.
"Cepat amat bos" sahut Noval.
"Di suruh nyokap" bohong Al.
Noval meganggukkan kepalanya mengerti.
Al berjalan menuju parkiran. Menaiki motor nya lalu memakai helm. Al menjalankan motornya keluar dari pekarangan sekolah.
Al sudah sampai di pertigaan. Menepikan motornya lalu berhenti di tepi jalan. Dapat ia lihat Zia sedang duduk di pinggir jalan menelungkupkan kepalanya di lututnya.
Sepertinya zia sedang menangis.
Al turun dari motornya membuka helmnya lalu berjalan mendekati Zia. Al berdiri tepat di depan Zia.
"Pulang" ucap Al.
Mendengar suara al, Zai mendongakkan kepalanya. Matanya sembab air matanya masih mengalir di pipinya.
"Lo kenapa" tanya Al panik.
"Kamu kenapa lama, aku udah lama nunggu. Tadi ada preman mau bawa aku. Untung tadi aku di bantuin sama bapak bapak" ucap Zia sesenggukan lalu menghapus air matanya.
Al merasa bersalah. Apa ia tadi terlalu lama datang. Al tadi memang berniat lama untuk datang, karna ia terlalu malas berhadapan dengan Zia.
"Udah Lo ga usah nangis, cengeng bangat Lo" ucap Al lalu menyentuh pipi zia menghapus air mata Zia. Zia tertegun dengan perilaku Al.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEENZIA
Dla nastolatkówHanya kisah sederhana. Tentang seorang gadis yang selalu menjadi korban bully, di jodohkan orang tuanya dengan seorang laki-laki ketua geng.