AnyeongJangan lupa vote dan komen:)
"Jika kamu tidak menyukai fisiknya, sama saja kamu tidak menyukai dan menentang ciptakan tuhan"
~• Almawad_ •~
•••••••••••••••
Saat ini Zia dan kedua orang tuanya sedang berada di sebuah restoran yang sudah mereka booking. Malam ini Zia akan bertemu dengan calon tunangannya sekaligus melaksanakan tunangan.
Zia duduk di antara dama dan Jihan sambil menundukkan kepalanya. Mereka saat ini sedang menunggu calon tunangan dan orang tua calon tunangannya itu.
"Maaf kami telat" ucap seseorang menghampiri mereka yang baru saja datang.
Zia mengangkat kepalanya saat mendengar suara itu. Ia dapat melihat sepasang suami istri yang seumuran dengan papa mama nya. Zia tebak pasti itu orang tua calon tunangan nya.
"Gapapa kita juga baru nyampe" jawab dama.
Sepasang suami istri tersebut duduk bersampingan.
"Apa kabar jeng, udah lama kita ga ketemu" ucap Jihan.
"Baik, kamu Gimana kabarnya"
"Baik, terakhir kita ketemu saat anak anak kita lahir"
"Iya, itupun karna ga sengaja kita berada di rumah sakit yang sama"
"Iya"
"Anak kamu jeng" menunjuk zia mengunakan dagunya..
"Astaga, saking senang aku ketemu sama kamu sampe aku lupa ngenalin anak aku"
"Haha, biasalah udah tua"
"Zia Ayo kenalan sama om Liam dan Tante dina" ucap Jihan pada Zia.
"Aku Zia Tante, om" ucap Zia lalu menyalim Dina dan Liam.
"Kamu cantik" puji Dina.
Meskipun saat ini Zia hanya memekai dress sederhana dan kacamata bulat melingkari matanya dan poni yang menutupi dahinya. Dengan berpenampilan begitu dapat dilihat jika Zia sangat polos dan sederhana.
Zia hanya tersenyum untuk menanggapi pujian Dina, karna ia merasakan gugup luar biasa.
"Anak Lo dimana" tanya dama.
"Di toilet" jawab Liam.
Dama berdecak sebal. Dari dulu sifat sahabat nya ini tidak pernah berubah. Selalu saja irit bicara jika sedang di luar.
"Lo udah tua, ubah tu sifat dingin Lo" ucap dama.
"Ngapain di ubah, ini udah sifat asli gue"
Sifat cuek Liam bukan karena ia tidak merestui pertunangan anak mereka. Justru ia sangat mendukung anaknya dan anak dama bisa bersatu. Sifat cueknya memang sudah mendarah daging dari sejak ia lahir. Di rumah manja, di luar dingin. dasar om om lupa umur.
Meskipun umur mereka sudah tidak muda lagi, tapi mereka selalu menggunakan bahasa gaul. Karna mereka punya prinsip yaitu umur itu hanya angka.
"Maaf saya telat" ucap seseorang laki laki berperawakan tinggi dan wajah yang sangat tampan bak dewa Yunani. Lalu duduk di samping Dina.
"Udah gapapa, sekarang kamu kenalan sama Tante Jihan dan om dama" ucap Dina.
"Al om, Tan" ucap Al singkat.

KAMU SEDANG MEMBACA
QUEENZIA
Teen FictionHanya kisah sederhana. Tentang seorang gadis yang selalu menjadi korban bully, di jodohkan orang tuanya dengan seorang laki-laki ketua geng.