Ok epribadeh di chapter ni
Mau gw buat normal pov ye.
Selamat membaca
Normal pov:
Setelah hari itu, muka ceria putra hilang, ini hari ketiga dia di tinggal ibunya.
Farel sudah melakukan segala cara untuk menghibur putra tapi well semua sia-sia.
"Ayo dong put jangan cemberut melulu" Ujar Farel. Putra tak membalas ucapan Farel.
Ya gimana lagi sekarang putra sekarang sudah sebatang kara. Udah di tinggal Bapak sekarang ibu.
Tatapannya kosong sekosong hatinya sekarang, dia terus menatap bingkai foto keluarganya.matanya sembab dia terus menangis jika membayangkan masa lalunya dengan ibunya.
Orang yang di cinta dan satu-satunya keluarga yang dia miliki telah pergi ke yang maha pencipta.
"Ok, kalau begitu kamu makan ya" Putra menggeleng dia tidak mau makan.
"Entar lo sakit anjeng, ayo mangan, ayo mangan putra! , koen lek loro yo opo heh, ayo mangan ,kaet wingi koen dorong mangan opo opo lo yo, ayo mangan , koen tak jejeli truk Poso kuapok kon!" Seru Farel maksa, yaau gimana ya orang Farel yang memiliki kesabaran setipis tisu di bagi 100.
Karena putra takut Farel bakalan marah jadi mau gak mau ya di turutin.
"Sabar sayang" Ujar Wildan menenangkan, tapi malah di balas sama tatapan horor sama Farel.
"Sabar sabar. Lo kalo ngomong mah gampang, coba sekarang gantian lo yang membujuk putra, yang sekarang kayak bayi" Ya tentu saja Wildan menggeleng.Ya yang bisa membujuk putra sekarang hanya Farel saja.
-------
"Assalamu'alaikum" Salam seseorang di depan pintu.
"Waalaikumsalam" Farel segera turun ke ruang tamu dan membukakan pintu.
"Eh farhan, ayo masuk" Farel tersenyum ramah dan menyuruh farhan masuk. Sebelum masuk dia menyerahkan buah tangan ke Farel agar di makan putra.
"Iya, anu putranya ada? " Tanya farhan.
"Ada noh di dalam, ayo masuk dulu"
Farhan masuk kerumah putra, Farel menyuruhnya duduk di ruang tamu.
"Tunggu ya biar gw pangil" Ujar Farel kemudian naik ke lantai dua untuk memanggil putra.
"Eh farhan pa kabar !" Seru Wildan dari lantai atas.
Ya kebetulan tadi papasan sama Farel dan Farel menyuruh Wildan menemani farhan yang ada di bawah.
"Baik, kamu? "
"Baik dong"
Wildan mengajak farhan berbincang beberapa hal yang hanya di ketahui oleh semua seme.
Smentara di lantai atas.
"Wahai sahabatku, you lagi di cariin oleh you lope lope di bawah" Entah bahasa mana yang di gunakan oleh Farel.
"Maksud lo apaan si anjir" Putra masih gak mengerti bahasa Farel.
"Nyeh.noh kau di cariin farhan"
"Dimana? "
"Padang mahsyar, ya di ruang tamu dodol"
"Ayo cepet, lo jangan ngurung diri di kamar terus Dong, ketempelan demit kamar tau rasa lo"
Farel terus memaksa putra agar segera berdiri dan menghampiri sang kekasih.
"Iye iye sabar, gak liat lo gw lagi sedih"
"Sedih sedih aja bro, tapi ya jangan kek gini, ini namanya lo bunuh diri juga goblok"
Dengan keadaan terpaksa putra turun ke ruang tamu.
"Putra" Pangil farhan.
"Iya" Jawab putra.
Farel dan Wildan memutuskan untuk pergi daripada menggangu obrolan kawannya.
"Maaf" Ucap farhan.
"Untuk? "
"Karena saya telah membawamu ke hal seperti ini"
Putra yang masih gak mengerti hanya bisa menjawab;
"Hah?, maksudnya"
"Kamu tahu, kenapa saya menyukaimu, terus apakah kamu tahu seberapa besar cinta ku kepada mu" Putra menggeleng.
"Kamu ingat,Dulu kamu yang menolong Saya saat di kejar anjing"
Putra terus mengingat ingat kejadian yang di maksud farhan. Setelah itu dia mengingat dia pernah menolong orang yang di kejar anjing, tapi masala
22/3/23
-----------------Ehek gak jadi hiatus.
KAMU SEDANG MEMBACA
CalON ImamKu(BxB) Ongoing
Teen Fiction"𝘈𝘯𝘢 𝘶𝘩𝘪𝘣𝘣𝘶𝘬𝘢 𝘧𝘪𝘭𝘭𝘢𝘩" "Artinya? " "Aku mencintaimu karena Allah" "Oh" "Oh doang? " "Ya iyalah" Menceritakan percintaan terlarang dan menentang norma dunia. Bagaimana percintaan mereka apakah akan semulus paha uke atau sebaliknya.