peluk

789 43 0
                                    

"Pagi rakyat jelata " Sapa Farel di ujung pintu kelas. Semua murid juga ikut menyapanya.

"Eh farhan, ayang lo mana? " Farel melihat putra gak ada di samping farhan.

"Lo nyariin gw" Saut seorang cewek dari belakang Farel.

Farel menoleh ke belakang.

"Lo nyari pacarnya farhan kan, nah gw pacarnya" Sambung mila percaya diri.

"Sejak kapan lo pacaran ama farhan" Ejek mutiara dari tempat duduknya.

"Sejak pertama ketemu emang kenapa"

"Nyeh, bulshit"

"Gak percaya lo"

"Kagak kan aing tau pacarnya farhan, kenapa gak suka.

"Eh masa si kamu duain aku kamu jahat" Mila berkata manja nan alay sambil memeluk tangan farhan. Farhan segera menarik tangannya.

"Maaf tapi saya gak kenal kamu, saya sudah punya pacar jadi gak usah deketin saya lagi" Tegas farhan dia segera berdiri dan meningalkan kelas.

"Uluh uluh kacian" Ejek Farel.

"Mana masi muda ya rel" Mutiara setuju.

"Ck, bacot lo berdua" Mila berdecak kesal dan pergi ke tempat duduknya.

Mutiara dan Farel masih mengejek Mila karena di suruh jauh jauh ama orang yang dia suka.

Bell masuk berbunyi semua murid segera masuk ke kelas masing masing, farhan masuk kelas sama putra dan Wildan.

"Weh put lo dari mana kok telat?, tadi gw liat farhan sendirian loh di kelas" Tanya Farel penasaran sambil menatap penuh makna.

"Gw bangun kesiangan jir, emak gw kerja ke luar kota jadi gak ada yg bangunin" Jawab gw cepat. Sambil bersender di bahu farhan.

"Lah papa lo kemana? " Tanya Wildan dia juga ikut penasaran.

"Ayah gw mati saat masih sekolah Dasar, matinya pas kerja, dia jatuh dari lantai empat pas jadi kuli dulu, kepalanya hancur sampai otaknya keluar karena yang pertama jatuh kepalanya" Jawab gw gak ada beban.

Wildan merinding, farhan kaget, mutiara yang denger tremor, Farel ngupil karena dia sudah tau dari dulu toh Farel juga ikut ngelayat waktu itu.

"Wih ngeri coy, lo kayak gak ada beban bilang kayak gitu" Mutiara berkacak pinggang.

"Ya biasa aja lah jadi harus gimana?, nangis sambil teriak teriak gitu, lagian orang sudah mati di tangisi pun gak bakal kembali ,jadi ikhlaskan aja lah" Jawab gw gak peduli, sebenarnya sakit ni hati kalau diingat ingat.

"Yok sini gw peluk" Farhan merentangkan tangannya.

"Nanti aja masih ni sekolahan ni"

"UwU, gw ikut Liat ya" Ejek mutiara.

"Rel nanti minta peluk juga ya" Pinta Wildan, Farel segera membuang muka malu mukanya sudah merah merona.

Mutiara bersorak dalam hati, dia sangat beruntung di kelilingi para pelangi.

Tampa di sadari, mila mendengar percakapan kelima sahabat tersebut.

Dia memasang tatapan kebencian pada putra, dan dia seperti sedang merancang sebuah rencana keji.

_______

"Wih prnya banyak kali hari ini" Protes gw, karena prnya gak ngotak mana tugasnya ada biologi lagi.

"Sabar kawan, nanti telfon aing kalau ada kesulitan" Tawar Farel dengan senyum mengembang.

"Ok nanti gw telfon"

"Woy kalian berdua,di tungguin seme kalian noh" Saut mutiara sambil menunjuk Wildan dan farhan di samping gerbang sekolah.

"Ck iy iy" Gw dan Farel berdecak kesal.

Farel pulang duluan karena di bonceng Wildan, gw dan farhan sebagai pencinta jalan Kaki, jadi jalan kaki aja biar sehat.

"Jadi saya minta sekarang boleh" Ucap farhan tiba-tiba.

"Minta? " Gw lag dulu masih loading ni otak. Kayak lo pada.

"Peluk" Perjelas farhan.

"Em, boleh"

Kemudian farhan menyeret gw ke gang sepi yang gak ada pejalan kakinya, farhan memeluk gw dengan erat, gw bisa merasakan detak jantung farhan berdebar cepat.

Dan juga farhan mencium bibir gw dengan lembut, gak kasar sekasar hidup lo pada.

"Saya harap kamu miliki saya yang pertama dan terakhir" Farhan mengapit pipi gw dan sesekali di cium. ohok.

"Gw juga".

Selesai pelukan dan beberapa ciuman, gw dan farhan segera pulang.

"Gw bakal rebut farhan dari lo putra" Ucap seseorang yang berada jauh dari letak farhan dan putra berada.

26/12/22.

__________

UwU, pemain Antagonis nya keluar ges.

Btw sehat sehat ya gaiss.


CalON ImamKu(BxB) OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang